Jakarta, CNBC Indonesia – Gangguan investor di daerah menjadi perhatian Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Ia mengingatkan agar tak ada pihak-pihak yang mengganggu jalannya investasi di suatu daerah.
“Saya mengingatkan, sesuai arahan Presiden, jangan ada pihak-pihak yang mengganggu jalannya investasi di suatu daerah. Kita sudah ada MoU dengan Kejaksaan, nanti dengan Polri, agar investor merasa terlindungi. Jangan ada pihak yang sengaja mencari-cari kesalahan dengan tujuan mengganggu investor. Akan kami hadapi,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Jumat (3/1).
Ia mengatakan, pemerintah akan mengejar realisasi investasi yang lebih kencang ke depan guna mengantisipasi dampak pelemahan perekonomian dan mendorong daya cipta lapangan kerja. Sebab itu,pemerintah tidak akan segan-segan menindak siapapun yang sengaja mengganggu jalannya invetasi di daerah.
Bahlil juga meminta agar peizinan di tingkat daerah tidak dipersulit. Saat ini pemerintah pusat tengah merampungkan implementasi percepatan perizinan di tingkat nasional melalui Inpres No.7 Tahun 2019.
“Kita tidak saja mempercepat perizinan. Tapi kita juga malu kalau kalah dari negara lain yang sangat cepat mereformasi perizinannya,” kata Bahlil.
Bahlil menambahkan investasi di sektor Pariwisata susah berkembang dengan baik sebab terlilit oleh aturan. “Banyak investor mengincar sektor pariwisata, tapi terlilit oleh regulasi yang aneh-aneh,” ujar Bahlil.
Ia mencontohkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bupati Banyuwangi Abdullah Aswar Anas, Banyuwangi berencana membangun Cable Car. Namun, izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum juga turun. Padahal, wahana tersebut akan mampu menyedot wisatawan lebih banyak lagi ke Banyuwangi.
“Sampai sekarang belum keluar-keluar juga. Padahal, anggaran kita sudah habis mondar-mandir ke Jakarta,” ucap Bupati Abdullah.
(hoi/hoi)