Fakfak – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tual saat ini telah memperjuangkan dua hal penting ke Provinsi Mauluku dan Jakarta,
Dua persoalan yang tekad iperjuangkan oleh para wakil rakyat di DPRD Kota Tual seperti, pembangunan PLTMG, mereka bertemu dengan Kepala PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara di Ambon,
Dalam surat yang ditandai tangani Ketua DPRD Kota Tual Periode 2019-2024 Hasan Syarifudin Borut, SE tertanggal 16 januari 2020, para wakil rakyat ini sempat bertemu dengan Manager PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara 19 Januari 2020 kemarin,
Agenda dalam pembahasan tersebut adalah, dalam rangka upayah mewujudkan program Tual terang Tahun 2020, DPRD Kota Tual minta upayah penyelesaian PLTMG di Desa Dullah Laut dan Kecamatan Tayando Tam agar dapat diselesaikan tepat waktu,
Berikutnya, untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang ada di Kota Tual, maka DPRD sangat mengharapkan agar proses penyelesaian PLTMG di Kota Tual dapat segera diselesaikan untuk menjawab keinginan masyarakat sering terjadinya pemdaman lampu secara bergiliran selama beberapa bulan terakhir ini,
Tidak hanya sampai disitu soal lampu, belum lama ini salah satu pembangunan jembatan penghubung antara masyarakat Desa Fair dengan Maluku Tenggara terpaksa ambruk dan patah berantakan,
Masyarakat pemilik manfaat dan kepentingan untuk menikmati jembatan tersebut terpaksa menggunakan cara lain untuk harus berkatifitas masuk – keluar desa Fair dengan maluku tenggara, bisa saja dengan cara menggunakan perahu dan alat bantu lainya,
Menyikapi masalah ini, DPRD Kota Tual menyurati Kementerian PUPR di Jakarta untuk bertemu dan kembali memperjuangkan pembangunan jembatan fair pasca jembatan tersebut yang dikerjakan oleh mantan bupati Maluku tenggara ini patah dalam proses pekerjaan berlangsung,
Surat yang ditanda tangani Ketua DPRD Kota Tual bernomor : 170/25/I/2020, ditujukan kepada, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR – RI di Jakarta, tercantum Perihal : Mohon Kesediaan Menerima Konsultasi Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Tual,
Isi surat tersebut disampaikan bahwa, DPRD Kota Tual sebagai representasi dari pada masyarakat Kota Tual, khususnya menyikapi ambruknya jembatan fair beberapa waktu lalu,
DPRD Kota Tual meminta perhatian serta kepedulian dari pemerintah pusat melalui Dirjen Bina Marga PUPR – RI di Jakarta untuk dapat menganggarkan dalam APBN Tahun Anggaran 2020 pembangunan jembatan fair yang ambruk sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dari pemerintah pusat kepada masyarakat kota tual,
Terkait konsultasi agenda DPRD Kota Tual soal ambruknya pembangunan jembatan fair ke Kementerian PUPR Cq Dirjen Bina Marga di Jakarta, wakil rakyat ini merencanakan akan bertemua pihak kementerian PUPR pada 22 Januari 2020, sedianya di Bala Pertemuan Dirjen Bina Marga PUPR Jakarta,
Diunggah dari akun facebook Icha Asiyah Jy yang menandai Ahmad Zein Matdoan dan Alan Borut pada 19 Januari 2020 kemarin, terlihat mereka foto bersama di Hotel Amans Ambon Manise, Provinsi Maluku
Sebelumnya sempat viral di media sosial jembatan wear Fair yang menghubungkan Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) roboh.
Jembatan yang masih dalam proses pekerjaan ini, dilaporkan ambruk karena tali penyangga dari baja putus. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada, Selasa sore (14Januari 2020).
Proyek pembangunan jembatan ini dikerjakan CV. Keramik Jaya dengan Konsultan Pengawas PT. Yodya Karya.
Proyek jembatan ini menggunakan dana APBN Tahun 2019 senilai Rp. 6. 285.097.000,00 melalui Balai Jalan dan Jembatan Wilayah IX Maluku dan Maluku Utara.
Proyek ini akan ditargetkan tuntas dikerjakan dengan lama pekerjaan 203 (hari kalender), diduga kondisi ambruknya jembatan ini karena tali baja yang menjadi penyangga utama jembatan terlalu kecil dan tidak mampu menahan beban jembatan.
Hingga berita ini diturunkan, media ini belum berhasil menghubungi para wakil rakyat yang kini sedang melaksanakan tugas demi memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di Provinsi Maluku dan Jakarta, termasuk hasil sharing dengan Manager PT. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara belum terupdate, (RR)