Kota Tual – Jalan penghubung beberapa Desa di Pulau-Pulau Kur sangat memprihatinkan, hal ini membutuhkan perhatian dan penanganan serius dari pemerintah Kota Tual-Provinsi Maluku.
Berdasarkan data yang dikirim ke mataradarindonesia.com, senin, (7/9) kemarin terlihat jalan penghubung antara beberapa desa dari finualen menuju Desa Lokwirin (Kecamatan Pulau Kur-red) semakin parah, pasalnya kondisi ruas jalan tersebut dari aspal biasa berubah jenis menjadi tumpahan banyak kerikil,
Selain berubah jenis menjadi kerikil yang tidak layak lagi untuk digunakan oleh masyarakat terutama mereka yang menggunakan kenderaan roda dua maupun roda empat dan bisa menimbulkan kecelakaan,
Jalan yang merupakan satu-satunya alternatif menuju pelabuhan kapal dari arah Kur Selatan dan Kecamatan induk ke Desa Lokwirin sudah harus butuh perhatian serius baik oleh pemerintah Kota Tual dan menjadi aspirasi Anggota DPRD Kota Tual, terutama mereka yang terpilih dari Daerah pemilihan (Kur Tam Tayando)
Berikut jeritan masyarakat Kur yang butuh perhatian dan sentuhan tangan pemerintah kota tual soal pembangunan Infrastruktur jalan :
“Assalamu’alaikum Wr.Wb mohon maaf jika menggu waku istirahat basodara semua, kondisi jalan utama dari Desa Finualen menuju Desa lokwirin hingga ke pelabuhan kapal dalam keadaan rusak parah, terutama beberapa tanjakan antara desa Finualen menuju Desa lokwirin yang sering terjadi kecelakaan sampai menelan korban,
Melihat kondisi darurat yang sampai saat ini tidak ada perhatian dari pemerintah Kota Tual maka pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2020 kemarin Beberapa toko masyarakat Desa Tubyal dan desa Finualen bersama sebagian pemuda kedua Desa melakukan Baksos di dukung oleh beberapa kepala desa dan Pj Kepala Desa dan mantan Mantan Pj Kepala Desa untuk melakukan perbaikan demi keselamatan warga masyarakat kecamatan pulau pulau kur dan kur selatan , terutama pengguna kendaraan bermotor dan mobil bahkan pejalan kaki.
Harapan kami semoga para pemangku kepentingan yang berasal dari dua kecamatan ini, agar tolong memperhatikan daerah ini dengan serius dengan tugas dan wewenang yang di miliki, kepada anggota legislatif agar menyuarakan ini kepada pemerintah kota Tual agar dapat menyikapi persoalan berbagai macam ketertinggalan pembangunan yang ada di dua kecamatan Tersebut dengan baik dalam konteks pemerataan pembangunan”, Pesan salah satu anggota masyarakat melalui watshapp kepada media ini,
Walikota Tual : Insha Allah Kur jadi Perhatian…!
Menanggapi persoalan ini, Walikota Tual Adam Rahayaan yang sempat dihubungi oleh salah satu tokoh dari Kur saat meneruskan aspirasi tersebut, Rahayaan akhirnya bisa memberikan tanggpan balik dan merespon keluhan tersebut, berikut ini :
“Ikuti perencanaan dan kemampuan keuangan daerah, kalau lapen memang cepat rusak karena kualitas batu kerikil di kei banyak kerikil batu karang bukan kerikil batu kali sehingga umur jalan lapen cepat rusak. karena itu dalam perencanaan maunya pemerintah kota Tual,
Beberapa jalan termasuk yang dikeluhkan ini kami maunya hotmix, akan tetapi karena luas dan jarak semua jalan di kur belum bisa pengusaha yang berani ke kur karena mobilitas alat berat ke kur cukup mahal sehingga ditunda menunggu penggusuran lintas timur tembus hirit sudah tuntas baru sekaligus perencanaan hotmix lintas timur barat sekaligus” Jelas Walikota Tual, (ret)