Fakfak – Bupati Fakfak DR Mohammad Uswanas, M.Si dan Wakil Bupati Fakfak, Ir Abraham Sopahueluwakan, MM periode 2016-2021, salah satu Visi dan Misi yang dijalankan adalah mengenai perbaikan taraf hidup ekonomi masyarakat khususnya dibidang kelautan dan perikanan
Kebijakan Bupati yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Fakfak ini didampingi Wakil Bupatinya selama ini berupayah untuk menjawab seluruh tantang yang dialami oleh kaum nelayan melalui alat tangkap ikan,
Namun kebijakan tersebut diduga dapat disalah artikan alias “Putar Haluan” oleh oknum pejabat tertentu dalam mengais kepentingan pribadi sehingga masyarakat menganggap Bupati Fakfak Mohammad Uswanas tidak memperhatikan kaum nelayan selama ini,
Pada pertemuan terbatas yang berlangsung di Tanjung Wagom, Distrik Pariwari, Kabupaten Fakfak, minggu, (4/1) kemarin, Pasangan Samaun Dahlan – Clifford H Ndandarmana berjagron #SADAR Nomor Urut : 01 dihadapan puluhan masyarakat menyampaikan akan menjawab kebutuhan nelayan secara proporsional.
Disampaikan Samaun Dahlan, mantan Kepala Dinas PUPR2KP Fakfak, selama ini program dan kebijakan bupati dan wakil bupati fakfak kepemimpinan Mohammad Uswanas periode kedua dianggap sudah sangat merata,
Namun kemudian kebijakan itu disalahgunakan oleh oknum kepala OPD terkait untuk kepentingan tertentu sehingga dianggap tidak menyentuh masyarakat kecil khususnya para nelayan di kabupaten fakfak, padahal kewenangan itu telah diberikan secara baik,
“Saya menggarisbawahi hari ini (Kemarin-red) bahwa pemerintahan bapak bupati Mohammad Uswanas sudah maksimal memperhatikan nelayan berupa bantaun alat tangkap ikan kepada nelayan,
Tetapi kepercayaan bupati itu kepada OPD terkait dalam merealisasikanya diduga tidak tepat sasaran sehingga Uswanas terus disalahkan, padahal untuk kepentingan tertentu”, Kesal Samaun Dahlan,
Lanjut dikatakan bahwa selama ini banyak keluhan yang didapatkan dari masyarakat kabupaten fakfak bahwa dalam porsi pembagian alat kebutuhan nelayan di kabupaten ini selalu saja salah sasaran karean diberikan kepada orang-orang yang bukan berprofesi sebagai nelayan, sementara para nelayan hanya sebagai penonton.
“Seorang bukan nelayan tapi diberikan bantuan nelayan, ini juga tidak boleh, tetapi semuanya bisa saja karena kepentingan tertentu, dan masyarakat selalu salahkan pak mohamad uswanas, kami janji akan perbaiki itu”, Tantang Samaun Dahlan. (ret)