Fakfak – Dinamika politik nasional hari ini menjadi trending topik berbagai media TV/Cetak/maupun Online secara nasional bahkan dunia sekalipun pasca pengesahan UU Cipta Kerja yang diketok oleh DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), Senin, (5/10) kemarin, Fadli Zon kembali berulah dengan sengaja menyerang Bos BKPM-RI/Bahlil Lahadalia yang merupakan Mantan Bendahara Umum PB HMI ini dibeberapa media.
Politis Gerindra ini menolak pernyataan Bahlil yang mengatakan, Negara harus hadir bersama-sama dengan rakyat dan pengusahanya. Pengusahanya tidak boleh mengatur negara. Negara juga tidak boleh semena-mena kepada pengusaha.
Begitupun sebaliknya pengusaha, negara tidak boleh juga semena-mena kepada rakyat. Tapi rakyat juga jangan terlalu juga lebih kuat daripada negara dan pengusaha, kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (8/10) kemarin.
Fadli Zona, tidak terima dengan kalimat “Negara tidak boleh semena-mena, tapi rakyat jangan terlalu kuat”, Ucapnya.
Menurut Wakil Ketua Partai Gerindra ini bahwa Bahlil jangan melontarkan pernyataan demikian, “Bahlil jangan Bahlul (Maaf-red), siapa bilang rakyat tak boleh kuat”, Sanggah Fadli Zon,
Pernyataan yang dianggap tidak sopan dan hilang etika komunikasi oleh Fadli Zon ini dikecam keras oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) di jakarta,
Iqbaludin Boiratan melalui Press Releassenya kepada media ini jumat, (9/10) mengatakan, pernyataan Fadli Zon terhadap Kepala BKPM Bahlil Lahadalia telah mengesampingkan etika komunikasi bahkan tidak sopan menjaga tutur kata dia sebagai pejabat negara,
Pengurus PB HMI Periode 2018-2022 itu sangat sesalkan pernyataan Fadli Zona, apalagi keduanya (Fadli dan Bahlil –red) sama – sama pejabat dan tokoh nasional saat ini, tentu harus saling menjaga dan menghormati, bukan sebaliknya seperti yang dilakukan oleh Fadli Zon
“Yang saya sesalkan adalah sebagai pejabat Negara Fadli Zon tidak pantas mengeluarkan pernyataan seperti itu, Seharusnya beliau (Fadli Zona-red) dapat berpikir bahwa setiap pernyataan yang dikeluarkan oleh pejabat publik dapat berpengaruh negatif kepada pejabat itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya” Terang Ikbal kepada media ini via Press Releassenya, Jumat, (9/10)
Dikatakan Boiratan, “Beliau itu pejabat publik, mantan aktivis, seharusnya Fadli Zon harus bisa lebih beretika dan pandai dalam mengeluarkan statement/pernyataan”, Tutup Ikbaludin Boiratan, (ret)