Fakfak – Kepala Suku Besar Arfak, Drs Dominggus Mandacan, M.Si pada persemian Gereja Kalvari, Jalan Kokas, Kabupaten Fakfak, Kamis, (22/10) kemarin meminta kepada seluruh masyarakat di papua barat, terutama di Kabupaten Fakfak untuk senantiasa menjaga dan merawat kerukunan antar umat beragama, saling menjaga, menghormati di setiap perbedaan.
Gubernur Papua Barat ini terinspirasi pernyataan tersebut ketika meresmikan Gereja Kalvari, menurut dia, belum lama ini papua barat sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang telah mampu dan berhasil menjaga dan merawat kerukunan antara untuk beragama secara baik, aman dan damai,
Dia (Gubernur Papua Barat-red) Dominggus Mandacan pada kesempatan itu mengajak semua pihak bekerja sama dalam menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
“Kedamaian dan kerukunan menjadi modal untuk membangun bangsa, membangun Papua Barat dan membangun Kabupaten Fakfak, apalagi lebih diperkuat dengan semboyan budaya satu tungku tiga batu di Kabupaten Fakfak ini” Bangga Dominggus.
Terpisah, salah satu tokoh katholik fakfak, Clifford Hendrik Ndandarmana yang merupakan kandidat Calon Wakil Bupati mendampingi Samaun Dahlan sebagai Calon Bupati Fakfak berjargon #SADAR merespon seruan Gubernur dengan mengajak semua pihak tetap menjaga Fakfak aman dan damai agar tidak terjadi keributan antar suku, agama, dan ras seperti di daerah lain.
Clifford menilai bahwa Kabupaten fakfak merupakan salah satu daerah yang hidup dan kehidupan masyarakat sangat beragam, mereka tidak mengenal perbedaan baik dilevel keagamaan maupun suku dan golongan apapun, Ndandarmana bangga sebagai orang asli papua melihat keberagaman tersebut sebagai suatu keniscayaan bagi masyarakat fakfak.
Putra Ndandarmana ini mengajak kepada semua masyarakat di fakfak untuk belajar dari filosofis Satu Tungku Tiga Batu, adalah dasar kerukunan di Fak-fak, Papua Barat. Tungku adalah simbol dari kehidupan, sedangkan tiga batu adalah simbol dari “kau”, “saya” dan “dia” yang membuhul perbedaan baik agama, suku, status sosial dalam satu wadah persaudaraan, (ret)