Fakfak – Lagi-lagi, akibat karena kasus meninggalanya salah seorang pasien suspek covid-19 di kabupaten fakfak, tidak hanya itu sangat minimnya keasadaran mengenai protokl kesehetan hingga menyebabkan adanya transmisi lokal yang dapat membuat panik semua orang, tentunya hal ini sangat berdampak buruk terhadap semua komponen layananan publik,
Pemerintahan daerah kabupaten fakfak, TNI/Polri, bahkan Pengadilan dan Kejaksaan saat ini juga ikut mempertimbangkan untuk aktifitas tatap muka dikantor melainkan bekerja dari rumah, hal yang lebih sering menjadi sorotan publik adalah soal proses belajar mengajar, selasa besok (17/11) mulai di lakukan pertemuan tidak lagi dalam bentuk tatap muka melainkan melalui virtual,
Sekretaris Daerah Kabupaten Fakfak, Drs H Alibaham Temongmere, MTP selaku Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Fakfak, jumat, (13/11) malam memberikan keterangan Pers didampingi Juru Bicara Pemerintah dibidang Penanganan Covid-19, drs Subhan Rumoning, (Direktur RSUD Fakfak),
Sekda menjelaskan bahwa berdasarkan hasil rapat tersebut disepakati mulai 17 November 2020 semua aktifitas pelayanan publik dan pemerintah mulai dikendalikan dari rumah (Work From Home), hal ini mengingat kasus transmisi local di fakfak tiba-tiba merebak dimuka publik,
“Aktifitas sekolah juga mulai 17 Vovember 2020 besok tidak lagi belajar dengan cara tatap muka, kebiasaan belajar virtual ini akan terapkan selama 14 kedepan sejak dikeluarkanya surat keputusan bupati fakfak, termasuk aktifitas pelayanan publik juga dilakukan hal yang sama”, Jelas Sekda.
Sekda menjelaskan mengenai masuk-keluarnya transportasi maupun penumpang di fakfak, disampaikan bahwa, mulai 17 November 2020 besok transportasi masuk fakfak dibatasi hanya pesawat dan satu kapal cepat yaitu, KM Balibis, semua penumpang dengan pintu masuknya dari sorong, selain itu ditolak, mengenai orang yang melakukan bepergian tentu diberikan batasan asalkan saat balik harus mematuhi protokol kesehetan”, Ujar Sekda/.
Disinggung mengenai tempat karantina khusus, sekda mengatakan pihaknya bersama pemerintah daerah telah mendapat sinyal baik untuk membenahi salah satu hotel terdekat guna menampung orang-orang yang terjangkit virus corona, atau misalnya reaktif setelah melakukan perjalanan dari luar kota fakfak,
“Kita sudah dapat hasil koordinasi baik dari masyarakat sehingga pemerintah segera benahi salah satu hotel untuk menampung pelaku perjalanan dari luar fakfak”, Ulas Sekda kepada awak media di winder tuare fakfak.
Masyarakat diminta untuk taat protokol kesehatan, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan masuk-keluar fakfak untuk tidak memberikan argumentasi dengan alasan hanya isolasi mandiri karena tidak reaktif,
Sebetulnya boleh juga, asal betul-betul isolasi mandiri, jangan sampai isolasi mandiri padahal berkatifitas hingga sentuhan tubuh / kontak fisik dengan orang lain, pasti akan terjadi transmisi lokal karena belum diketahui hasil swab terkahir positif atau tidak,
“Covid – 19 ini kita sama-sama sudah tangani sejak bulan maret tahun 2020 kemarin, oleh karena itu kalau ada langkah-langkah pemerintah maka tolong didukung, misalnya mengenai tempat karantina nanti, pemerintah pasti akan mengatur secara baik dan tidak akan mengganggu dengan masyarakat lain, pelaku perjalanan juga harus taat ketika ditangani oleh tim medis dilapangan, bagi mereka yang reaktif juga harus jaga diri untuk tidak bersentuhan dengan orang lain, semua ini butuh kesadaran kita”, Harap Sekda, (ret)