Fakfak – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Fakfak, dr. Subhan Rumoning usai mengikuti rapat koordinasi tim gugus tugas Covid-19 yang dipimpin Bupati Fakfak, DR Mohammad Uswanas, M.Si, didampingi Sekda selaku Ketua Harian Tim Gugus Tugas Kabupaten serta Muspida lainya digedung Winder Tuare Fakfak mengakui ada salah satu pasien berstatus pasien suspek covid-19 meninggal dunia.
Dijelaskan dr ahli penyakit dalam ini bahwa pasien yang meninggal berstatus suspek covid – 19 tersebut masuk rumah sakit kamis, (12/11) pada pukul 19.00 Wit, pria berusia 65 tahun tersebut diakui tempat tinggal di daerah piyahar, kelurahan wagom, saat masuk rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri,
Lebih lanjut kata dr Subhan bahwa ketika itu almarhum mengeluh sesak nafas yang cukup berat kepada tim medis dan terus dilakukan penanganan secara kontinyu, namun pada saat dilakukan pemeriksaan sebagaimana protap di rumah sakit berupa pemeriksaan swab, karena pemeriksaan tanda vital lebih awal memang pasienya dalam kondisi perburukan, pemeriksaan swab antigen tersebut didapatkan hasil positif, bukan hasil PCR
Menurut dr Subhan, hasil pemeriksaan swab antigen menunjukkan pasien tersebut positif karena memiliki banyak riwayat penyakit, dr Subhan membantah keras bahwa tidak serta merta semua pasien statusnya dinaikkan menjadi pasien positif covid-19 karena ada jenjang yang harus dilalui,
“Setelah dilakukan pemeriksaan swab pasien yang meninggal dunia ini hasilnya positif yang diistilhkan dengan pasien suspek covid-19, pihak rumah sakit tidak serta merta mengklaim semua pasien yang diperiksa adalah positif Covid-19, tidak demikian, karena pemeriksaan standar untuk memastikan orang covid atau tidak, itu semua ada standradnya,
Namun pada saat swab antigen atau antibodi oleh almarhum hasilnya lebih tinggi dari pada rapied yang biasa kita lakukan, sehingga sensifitas dari swab antigen 95% untuk positifnya sehingga kami lakukan sesuai protokol kesehetan, suspek covid-19 dan pasien dipindahkan ke ruang isolasi dijaga dengan petugas mengenakan APD level – 3,
Kita jaga serta pemberian obat-obatan sesuai dengan protokol, namun pada saat masuk dengan komplikasi yang cukup banyak dan tidak sadarkan diri akhirnya pada pukul 14.00 kemarin dia menghembuskan nafas terkahirnya, kita semua do`akan semoga almarhum mendapat perlindungan dari allah swt”, Jelas dr. Subhan Rumoning.
Mengenai status meninggal pasien suspek tersebut, pihak rumah sakit memanggil keluarga almarhum dan memberikan edukasi serta penjelasan mengenai tata cara penangananya sehingga dapat diterima oleh keluarga almrahum pada saat itu,
Pihak rumah sakit juga memberikan ijin ke keluarga untuk melihat almarhum sebagai penghormatan terkahirnya diruang isolasi, selanjutnya pada pukul 21.00 Wit malam (13/11) tim medis melibatkan tim gugus tugas covid-19 dianataranya TNI/Polri melakukan proses pemakaman bersama-sama di lokasi TPU dekat KPU Kabupaten Fakfak, Jalan Kadamber,
“Jadi pasien meninggal positif suspek, belum positif covid – 19 karena pemeriksaan tersebut belum sampai pada pemeriksaan PCR, kami hanya menggunakan swab antigen”, Jelas dr Subhan kepada wartawan dieinder tuare fakfak, jumat, (13/11) semalam,
Ditanya mengenai pasien (almarhum-red) merupakan pelaku perjalanan atau tidak, dr subhan mengatakan yang berangkutan bukan pelaku perjalanan, bahkan sudah dilakukan tindakan pemeriksaan dilapangan, istri almarhum sampai saat itu juga dalam keadaan sehat dan terus dilakukan pemantauan bahkan tindakan pemeriksaan lebih lanjut,
“Kami sudah jadwalkan pemeriksaan selanjutnya terhadap istri almarhum sehingga masyarakat sebetulnya tidak perlu panik karena pasien suspek yang meninggal tadi malam selama ini tidak melakukan hubungan kontak erat dengan pihak luar, anaknya saja tidak, sebetulnya indikasinya gampang saja ketika merasa kontak dalam dua minggu tidak ada keluhan maka itu sehat”, Jelasnya,
Terkahir pasien suspek yang mendapat perawatan di RSUD Fakfak sebanyak 7 orang, termasuk dua orang yang lagi operasi dengan kondisi pasien masing-masing berbeda,
Diuraikan bahwa pasien tuan D itu pasien perjalanan dari malang – fakfak sampai saat ini memerlukan bantuan oksigen dan saat ini sudah mencapai 95 persen tingkat pemulihanya,
Sedangkan tuan A PNS di SMA Negeri Fakfak, dan setelah dilakukan komunikasi pihak sekolah sudah menutup sekolahnya lebih awal sehingga memutus matarantai penularan lebih banyak, kondisi tuan A juga pulih rata-rata 95%, Terkahir ibu U, saat ini sesak nafas, ditambah lagi satu orang petugas medis dari rumah umum daerah fakfak, (ret)