Fakfak – Merespon pernyataan Selviana Wanma, Ketua DPD – II Partai Golkar Kabupaten Raja Ampat – Provinsi Papua Barat, yang mengatakan Partai Golkar Beri Dukungan untuk Lambert Jitmau Maju di Pilgub Papua Barat, menurut Rebort Kardinal / Pengurus DPP Golkar bahwa itu merupakan sebuah pembohongan publik,
“Gak ada itu, mereka jangan lakukan pembohongan publik, DPP belum membahas tahapan calon gubernur dan wakil gubernur papua barat besok, apalagi itu keluar dari pernyataan seorang Ketua DPD II di daerah, tidak berkompeten dan manuvernya melangkahi aturan DPP” Hal itu disampaikan Politisi Golkar itu kepada mataradarindonesia.com via ponselnya, Senin, (11/1) kemarin
Dikatakan Anggota DPR-RI Dapil Papua Barat asal Partai Golkar ini bahwa Keputusan Mahkamah Partai hanya mengarahkan untuk segera DPP turunkan Plt. Ketua DPD Provinsi Papua Barat agar segera melaksanakan Musda dalam rangka memilih Ketua yang baru menggantikan Rusdy F Timisela, bukan merekomendasikan Lambert Jitmau sebagai Calon gubernur papua barat dari partai Golkar.
Kardinal menjelaskan bahwa saat ini DPP belum membicarakan tahapan pencalonan gubernur papua barat dari partai golkar karena golkar masih konsentrasi pada beberapa persoalan yaitu selain persiapan menghadapi pelaksanaan Musda Papua Barat oleh PLt. Ketua, Golkar juga masih diperhdapakan dengan hasil pilkada serentak 9 Desember 2020 kemarin karena sebagian kandidat yang diusung partai berlambang beringin ini mengajukan hasil pilkada tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Soal jenjang perekrutan dan seleksi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, seusai kepemimpinan Drs Dominggus Mandacan tentu akan dilakukan Verifikasi namun belum diagendakan karena pelaksanaan pilgub papua barat sendiri masih beberapa waktu kedepan,
Dia mengatakan, Golkar ini partai terbuka, nasionalis, sehingga siapa saja bisa Calon melalui partai beringin tersebut sepanjang syarat dan kriterianya terpenuhi, karena disamping DPP melalui kepemimpinan AH/Airlangga Hartarto menegaskan harus mengutamakan kader sebagai asset partai disetiap momen pemilu, Golkar bisa mengusung figur potensial sepanjang bisa sejalan dengan Visi dan Misi partai berlogo beringin itu.
“Mahkamah Partai Golkar itu menyidangkan masalah hasil Musda DPD Provinsi Papua Barat, dan memutuskan DPP siapkan Plt. Ketua dan Melaksanakan Musda ulang, tidak ada hubungan dengan masalah pilgub, jadi kalau menurut saya itu pembohongan publik”, Terang Joppy kepada media ini, senin, (11/1) kemarin.
Disesalkan, pernyataan Ketua DPD II Kabupaten Raja Ampat bahwa Golkar Beri Dukungan Untuk “LJ” Maju Pilgub Papua Barat, menurutnya, pernyataan Selviana dinilai sangat melampaui kewenangan DPD Provinsi bahkan DPP, seharusnya DPD di daerah hanya mengusulkan, mencalonkan dan DPP-lah yang memutuskan itu,
“Sekali lagi, tahapan ini belum dibicarakan, seorang Ketua DPD Tingkat – II yang ngomong ini, gimana sih”, Tegas Politisi Senior Partai Golkar itu.
Lanjut dijelaskan Kardinal bahwa, Partai Golkar dalam menentukan sikap politiknya untuk mengusung Bakal Calon Kepala daerah, baik Gubernur, Bupati/Walikota sebelumnya harus melihat pada hasil survey, baik yang dilakukan oleh internal partai secara berjenjang maupun survey lintas Kandidat,
Untuk partai golkar sendiri, kata Kardinal bahwa sesuai arahan Ketua DPP Partai Golkar (AH) bahwa akan mengutamakan Kader Partai sebagaimana amanat AD/ART Partai, namun kemudain tidak menutup ruang untuk figur lain diluar partai.
Dia menyebut beberapa kader partai golkar di papua barat potensial yang layak diusung partai golkar adalah, tidak saja Lambertus Jitmau, ada Stevanus Malak, Mohamad Uswanas, Bernard Sagrim, gabriel Asem, Jumame,
“Kalau figur potensial diluar golkar adalah, ada Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Letjend. Ali Hamdan Bogra, Joppy Onesimus Wayangkau, mereka ini tokoh papua barat yang sangat berpotensi untuk memimpin negeri ini, kalau survey bagus tidak mungkin dibiarkan”, Tutup Kardinal, (ret)