Fakfak – Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional Siboru Fakfak sudah melewati tahap tender dan sudah final beberapa bulan lalu. Saat ini bandara tersebut sudah masuk dalam tahap pembangunan.
Kepala Bandara Udara Torea Fakfak Sukarjo saat ditemui awak media diruang kerjanya, senin, (18/1) kemarin mengungkapkan, untuk pembangunan Bandara Internasional Siboru sudah dikerjakan sejak 27 November 2020 lalu.
“Setahu kami untuk pelelangan sudah selesai, dan itu sudah ditandatangani,” ujarnya, saat ditemui wartawan. senin (18/1/2021) di ruang kerjanya.
Dikatakannya, untuk pembangunan Bandara Siboru perlu ada dukungan dari masyarakat Fakfak, pasalnya saat ini Bandara Torea sudah tidak bisa lagi dikembangkan, sehingga dengan adanya pembangunan Bandara Siboru nantinya, akan menampung pesawat yang lebih besar.
“Untuk pembangunan bandara ini semuanya menjadi kewenangan pusat, sedangkan kami hanya diperintahkan untuk menerbitkan SPJ dan tanda tangan kontrak,” katanya.
“Dan pembangunan Bandara Siboro saat ini dinaikkan statusnya, menjadi proyek strategis nasional,” sambung kepala bandara Torea Sukarjo.
Dikesempatan yang sama juga disampaikan PPK Pembangunan Bandara Siboru Eko Priyadi, untuk pembangunan Bandara Siboru nantinya memiliki panjang landasan pacu 1.600 meter, dengan kebutuhan lahan sekitar 200 hektar.
“Kedepannya bandara ini akan digunakan selain pesawat untuk mengangkut penumpang, juga untuk mengangkut kargo yang menjadi kebutuhan,” katanya.
Untuk target awal ini, kata Eko, pengembangan Bandara Siboru dengan target pesawat ATR 72 dengan beban maksimal. Karna untuk saat ini pesawat ATR 72 di Bandara Torea Fakfak, masih terbatas karena panjang landasan tidak sesuai dengan kebutuhan pesawat ATR 72. “Untuk kontrak pekerjaannya terhitung sejak tahun 2020 hingga 2022,” tutup Eko Priyadi. (ret)