Jakarta – Diusik melulu oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Presiden Joko Widodo tetap “gaspol” melanjutkan proyek infrastruktur di Bumi Cenderawasih.
Dikutip dari matamatapolitik.com, Presiden Jokowi berkali-kali mengklaim, pembangunan infrastruktur adalah solusi meredam semua masalah dan ketimpangan sosial-ekonomi di Papua.
“Dari sisi ekonomi untuk daya saing negara, infrastruktur diperlukan sekali. Selain itu, untuk menyatukan sebuah bangsa. Indonesia negara besar, harus disambung-sambungkan,” ucap Jokowi pada Jawa Pos.
Di Indonesia bagian timur, khususnya Papua, masih banyak ditemukan jalan yang belum layak. Contohnya, jalan antara Merauke-Boven Digoel sepanjang 120 km, di mana sekitar tiga sampai empat tahun lalu sebelum pembangunan, bisa ditempuh hingga tiga hari. Sehingga, para pejalan terpaksa menginap dan memasak di jalan.
Berangkat dari sinilah, Jokowi menjadikan Papua sebagai salah satu fokus pembangunan infrastruktur. Pelbagai infrastruktur sengaja dibangun guna memperkuat perekonomian masyarakat Papua. Berikut beberapa infrastruktur yang difokuskan Presiden Jokowi dalam membangun Papua, sebagaimana dilansir dari Merdeka:
1. Jalan Trans-Papua
Ini relatif menjadi proyek paling ambisius Jokowi di masa kepemimpinannya. Pasalnya, jalan Trans-Papua yang telah dibangun, terbentang sepanjang 4.330,07 kilometer dan menghubungkan Sorong di Provinsi Papua Barat hingga Merauke di Provinsi Papua.
Adapun pengerjaannya terbagi dalam dua provinsi, yakni di Papua Barat sepanjang 1.070,62 km, dan di Papua dengan panjang total 3.259,46 km. Pembangunan jalan ini telah diresmikan pada 2018 silam.
Pembangunan jalan Trans-Papua diharapkan bisa menggenjot perekonomian Papua, mengikis kesenjangan pendapatan, dan memudahkan mobilitas warga di masing-masing daerah.
2. Jembatan Hamadi-Holtekam
Jembatan perdana di Indonesia yang didesain dengan tujuan wisata ini menjadikan Jayapura sebagai pintu gerbang yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini. Harapannya, jembatan ini akan memudahkan masyarakat yang ingin ke kawasan Koya atau Arso yang menjadi lokasi pengembangan industri di masa mendatang.
Masih dikutip dari Merdeka, jembatan Holtekamp juga menghemat waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju perbatasan Skouw yang terbilang lebih cepat, dari semula 2,5 jam menjadi 60 menit. Penghematan ini, kata Jokowi, bakal berimbas pada pertumbuhan titik perekonomian anyar di Jayapura dan sekitarnya.
3. Bandara Sentani
Bandara yang berlokasi di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, dan berjarak kurang lebih 40 km dari pusat Kota Jayapura, menjadi bandara terbesar di Papua dan hub utama menuju wilayah pedalaman Papua. Pembangunan Bandara Sentani mencakup perpanjangan runway, memperluas lahan parkir, apron, dll. guna menunjang target menjadi bandara Internasional.
Di samping itu, ada pula pengembangan terminal kedatangan, keberangkatan domestik dan internasional, custom, karantina, dan sejumlah fasilitas lain
4. Enam infrastruktur Listrik di Papua dan Papua Barat.
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu juga membangun enam infrastruktur yang telah diresmikan pada oktober 2016 silam. Di antaranya, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem 2×10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2×1 25 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilovolt Genyem-Waena-Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit.
Lalu ada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp-Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit, Gardu Induk Waena-Sentani 20 Megavolt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 Megavolt Ampere.
5. Jalan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Merdeka melansir dari pu.go.id, pemerintah nasional tengah membangun jalan di sekitar perbatasan Indonesia dan Papua Nugini. Pembangunan ini menjadi bagian dari komitmen Jokowi membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa, dalam kerangka negara kesatuan serta membuka keterisolasian daerah terpencil, mengurangi biaya kemahalan, pun mengerek kualitas hidup masyarakat.