Jakarta – Tenaga Ahli Utama / Juru Bicara Kepala Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mengakui Presiden Joko Widodo mengetahui persis prestasi Bahlil Lahadalia selama menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM-RI).
Meski demikian, Ngabalin mengakui bahwa soal siapa yang akan menjabat sebagai Menteri Investasi setelah Nomenklatur BKPM menjadi Kementerian Investasi disetujui oleh DPR-RI berdasarkan usulan pemerintah itu menjadi hak proregatif presiden,
“Sebetulnya menteri-menteri milenial ini kan Presiden sudah tahu mereka miliki prestasi, termasuk Pak Bahlil Lahadalia, Menteri Mas Nadiem, Ini orang-orang berprestasi yang sudah diketahui Presiden, jadi enggak usah ragu,” kata Ali saat dihubungi, minggu, (18/4/2021) kemarin.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah juga memprediksikan Bahlil Lahadalia akan mengisi pos Kementerian Investasi itu
Piter menuturkan, sosok Bahlil Lahadalia masih pantas mengisi kursi Menteri Investasi. Terlebih, melihat latar belakangnya sebagai pengusaha.
“Pak Ahok bisa jadi menteri yang bagus, tapi noise akan banyak terjadi kalau beliau yang jadi menteri investasi, Ahok juga sangat kontroversi yang tidak bagus nanti dampaknya sulit dalam upaya membangun koordinasi dengan semua pihak,” ungkapnya,
Serupa dengan Piter, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai, Ahok tidak akan pernah bisa menjadi menteri. alasan khusus Pter adalah di mana masa lalu Ahok yang membuatnya tak mungkin jadi menteri, Kata Refly dikutip dari chaenal youtube @Rafly Harun.
“Mengenai Ahok, selama Undang-Undang Kementerian negara tidak diubah, maka selamanya itu pula Ahok tidak bisa menjadi menteri, spekulasi tentang Ahok itu tidak perlu lagi disebut-sebutkan terus-menerus,” tambahnya,
Kemudian, Refly mengungkit masa lalu Ahok yang sempat ditahan karena kasus penistaan agama, kasus tersebut membuat Ahok tidak akan bisa diangkat menjadi menteri. Ahok sudah pernah dipenjara walaupun cuma 2 tahun tapi ancaman hukumannya adalah lima tahun, Beber Rafly Harun.
“Kalau Ahok ini menarik, kalau menurut saya kan memang jabatan Ahok di Komisaris Pertamina itu udah luar biasa sekali,” kata pria yang akrab disapa Hensat, Jumat (16/4/2021) yang dikutip mataradarindonesia dari warta Ekonomi.co.id
Hensat menjelaskan, luar biasa yang dimaksud adalah, kinerja Pertamina selama Ahok menjadi Komisaris Utama selama ini masih biasa-biasa aja dan tidak ada yang spesial. Bahkan, kemarin sempat ada kejadian kebakaran kilang minyak di Balongan, Indramayu.
“Jadi menurut saya agak kurang tepat kalau kemudian Ahok itu ditempatkan di situ (Menteri Investasi) karena karier politik dia itu sudah tammat dan jika dilihat dari rekam jejaknya maka Bahlil masih pantas jabat kepala BKPM karena latar belakang sebagai seorang pengusaha” ujarnya.
Menurut Hensat, karir politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah selesai (Tamat), sehigga dia butuh bantuan dari pihak lain untuk mengangkat kembali karir politiknya, Tambah Hanset, (ret)