Keluarga Besar Tentara Nasional Indonesia, Baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, Maupun Angkatan Udara dalam minggu terkahir bulan April Tahun 2021 ini mereka benar-benar mendapatkan cobaan dan tantangan yang cukup berat dengan musibah terbelahnya kapal Selam KRI Naggala 402 dan gugurnya Kabinda Papua ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata.
Kapal Selam buatan jerman tersebut ditemukan di sekitar perairan Utara Bali, setelah hilang kontak sejak Rabu, 21 April 2021 dalam kondisi terbelah tiga.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan kapal selam KRI Nanggala 402 yang sempat hilang kontak sejak Rabu (21/4) di perairan Bali, kini sudah terdeteksi berada di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut.
Yudo menyebut KRI Nanggala-402 itu mulai terdeteksi usai KRI Rigel melakukan Multibeam Echosounder dan melaksanakan kontak bawah air di tempat yang diduga kuat posisi datum tenggelamnya kapal selam itu. Hanya saja KRI Rigel mampu di kedalaman 800 meter.
Selanjutnya, KRI Rigel menyerahkan temuan itu pada MV Swift Rescue yang merupakan bantuan dari Singapura. Pada pukul 07.37 WITA, MV Swift Rescue menerjunkan Remotely Operated Vehicles (ROV) dan menindaklanjuti kontak bawah air yang dilakukan KRI Rigel sebelumnya.
“Pada 09.04 WITA ROV Singapura mendapat kontak visual pada posisi 07 derajat-48 menit-56 detik selatan dan 114 derajat-51 menit-20 detik timur,” kata Yudo dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Puspen TNI, Minggu (25/4).
“Yaitu tepatnya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala yang berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan, pada kedalaman 838 meter,” imbuhnya.
Yudo lantas mengatakan KRI Nanggala 402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian. Terdapat bagian yang terlepas dari badan utama kapal, kemudian terdapat bagian belakang kapal tak berbadan tekan, selanjutnya kemudi horizontal dan vertikal.
“Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian,” kata dia.
Masih di konferensi pers yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan sebanyak 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dipastikan gugur. Hal ini diketahui berdasarkan hasil citra bawah air secara visual menggunakan kamera.
Hadi menuturkan bagian dari KRI Nanggala yang meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, hingga baju keselamatan awak kapal MK 11 telah ditemukan.
Setelah empat hari pencairan intensif, kemarin Sabtu (24/4) sejumlah benda berhasil ditemukan di dekat lokasi tumpahan minyak. Antara lain pelurus torpedo, pipa pendingin dengan tulisan Korea Selatan, alas yang dipakai oleh ABK untuk beribadah, solar hingga pelumasan untuk naik turun periskop kapal selam.
Dengan temuan itu, TNI telah menetapkan KRI Nanggala-402 dengan status subsunk atau tenggelam, setelah sebelumnya masih dinyatakan hilang kontak yang diduga akibat black out.
Kabinda Papua Gugur Ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Putu Dani Nugraha Karya gugur usai ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) kelompok Lekagak Telengen di Beoga, Puncak, Papua. BIN menyebut Brigjen Putu tertembak di bagian kepala.
Juru Bicara BIN, Wawan Purwanto menjelaskan kronologi kontak tembak senjata yang terjadi antara Satgas BIN dengan kelompok KKB. Saat itu, kata Wawan, Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri tengah melakukan patroli menuju Desa Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
“Pada hari Minggu, tanggal 25 April 2021, Satgas BIN Bersama dengan Satgas TNI-Polri melakukan perjalanan menuju Kp. Dambet Distrik Beoga Kab. Puncak dalam rangka observasi lapangan dan pengejaran Bersama Pasukan TNI-Polri untuk Pemulihan Keamanan di sekitar SDN Dambet dan Honai Milik Benert Tinal (Kepala Suku Distrik Beoga) yang dibakar pada tanggal 17 April 2021 serta untuk memotong Pergerakan Pok KSB ke Illaga,” kata Wawan dalam keterangannya, Minggu (25/4/2021) kepada detiknews dikutip mataradarindonesia.com
Di tengah perjalanan, sekitar pukul 15.50 WIT, Brigjen Putu beserta Satgas BIN dan Satgas TNI-Polri dihadang oleh kelompok KKB. Saat itulah aksi baku tembak pun terjadi di sekitar gereja Desa Dambet, Beoga, Puncak.
Brigjen Putu, kata Wawan, terkena tembakan saat kontak tembak tersebut. Menurutnya Brigjen tertembak di bagian kepala.
“Akibat kontak tembak tersebut mengakibatkan korban dari Satgas BIN, Kabinda Papua Papua Brigjen Pol. Putu Danny Nugraha Karya tertembak di bagian belakang kepala dan tembus depan kepala yang mengakibatkan Gugur sebagai Kusuma Bangsa,” jelas Wawan.
Sementara itu, Kepala BIN, Jenderal (Purn) Budi Gunawan menyebut peristiwa ini menadakan BIN serius menangani KKB di Papua. Menurutnya ini pertanda BIN juga proaktif menjaga stablitas keamanan Papua.
“Hal ini menandakan BIN bersikap proaktif dalam menjaga stabilitas keamanan Papua. Patut diapresiasi Semua ini karena Kepala BIN Jenderal (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan serius dalam penanganan Papua agar tetap menjadi bagian NKRI,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Beoga, Puncak, Papua. Jenazah Brigjen Putu segera dievakuasi.
“Betul, beliau gugur, akibat ditembak KKSB pada jam 15.30 WIT di Beoga. Saat ini jenazah masih berada di Beoga, sementara masih kita monitor terus, rencana besok baru kita evakuasi,” kata Panglima Kodam XVII Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono kepada wartawan, Minggu (25/04/21).