Fakfak – Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) sesalkan hingga saat ini ada kelompok tertentu yang kerap gerakanya bertentangan dengan NKRI,
Padalah perjuangan para tokoh-tokoh di papua untuk berjuang melawan penajajah hingga mengembalikan papua ke pangkuan ibu pertiwi dengan penuh pengorbananan air mata bahkan nyawapun jatuh berguguran dimedan pertempuran kala itu,
Demikian ajakan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) yang diungkapkannya saat menjadi narasumber pada acara Focus Group Discussion (FGD), diskusi bersama organisasi kemasyarakatan (Ormas) Provinsi Papua Barat, Jumat (30/4/2021) di Hotel Swiss Bell, Manokwari, Papua Barat, melalui rilis yang diterima mataradarindonesia.com, Jumat, (30/4) kemarin.
Dikatakan, terdapat suatu kata mutiara yang patut direnungkan bahwa di kala leluhur, senior, dan pahlawan dahulu berjuang mengorbankan dirinya, darah dan keringatnya untuk membebaskan diri dari penjajahan di (dulu) Irian Barat tetapi saat ini mengapa ada oknum atau anak cucu tertenu kita yang masih melakukan perlawanan terhadap negara dan Pemerintah RI.
“Hal ini sangat disayangkan, karena kita mau maju menjadi berat sekali. Namun demikian, kita harus berani untuk terus maju. Mari kita bangun. Mari kita hilangkan perbedaan bahasa, suku, agama, ras, keturunan dan lain sebagainya. Kita adalah Bhineka Tunggal Ika yakni berbeda-beda tetap satu jua.
Itu menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis pada lambang negara Garuda Pancasila, yang menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, yang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, ras, agama dan bahasa,” ungkap Mayjen I Nyoman Cantiasa.
Mari kita waspada dengan berita bohong, hoaks yang mengadu domba dan provokatif. Mari kita jaga keluarga, anak-anak, kampus, institusi, dan yang lainnya.
Kemudian mari kita saling mengingatkan saudara-saudara kita agar jangan terpengaruh dengan radikalisme, terorisme maupun separatisme.
Membangun Papua Barat ini harus dengan hati dan yang paling penting adalah mari kita bangun mata air – mata air yang ada, bukan air mata yang harus kita tinggalkan kepada anak cucu kita.
Mari kita bulatkan tekad dan komitmen untuk menjaga kerukunan, kedamaian, rasa persatuan dalam rangka membangun bangsa, dengan kita selalu bersinergi, berintegrasi, dan berkolaborasi. Terang Pangdam XVIII/Kasuari diforum FGD dimaksud, (ret)