Penembakan terjadi di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Senin (10/5/2021) kemarin, Insiden penembakan itu terjadi saat Kapolres persiapan maybrat dan rombongan, tim gabungan Polda Papua Barat, bersama Brimob melakukan pembagian sembako di wilayah kampung Aisya, Aifat Timur,
Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan Ch. Warinussy meminta kepada Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Drs Tornagogo Sihombing dan jajarnya untuk melakukan langkah penegakkan hukum dalam peristiwa dugaan penembakan terhadap kendaraan mobil milik Kapolres Persiapan Maybrat, Kompol Bernadus Okoka, SE,
“Saya meminta agar Kapolda Papua Barat Irjen Pol Drs.Tornagogo Sihombing dan jajarannya segera melakukan langkah penegakan hukum dalam peristiwa dugaan penembakan terhadap kendaraan mobil milik Kapolres Persiapan Maybrat Kompol Bernadus Okoka, SE”, MInta Direktur LP3BH, yang akrab disapa Bung Yan,
Menurutnya bahwa mekanisme dalam hukum UU RI No. 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), bahwa langkah yang dimulai dengan melakukan penyelidikan adalah langkah yang benar dan proporsional
“Menurut saya mekanisme hukum di dalam UU RI No.8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Langkah melakukan penyelidikan yang tengah dimulai polisi adalah merupakan langkah penegakan hukum yang benar dan proporsional”, Terang Warinussy,
Pihkanya sangat sependapat jika insiden penembakan ini diserahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), termasuk menyelidiki bekas tembakan pada kaca spion maupun body mobil tersebut,
Warinussy juga meminta agar aparat kepolisian seharusunya didukung semua pihak untuk mengungkap kejadian ini dengan cepat, dia sangat sayangkan ada oknum yang melakukan tindakan tersebut terhadap aparat yang sedang melaksanakan tugas negara,
Dia juga meminta dukungan semua pihak kepada aparat agar bisa berupayah mengungkap motif penembakan yang dapat menjebol spion kaca mobil dan selonsong peluru terhadap mobil Kapolres Persiapan Maybrat, dia berharap pelaku yang melakukan tindakan teror tersebut segera menyerahkan diri, dan atau masyarakat yang mengetahui alamat dan identitas pelaku untuk tidak ragu-ragu melaporkanya, dan itu dilindungi oleh negara,
“Sehingga untuk kepentingan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), maka porsi pertama dan utama mesti dipercayakan kepada aparat Polisi untuk mengolah TKP tersebut. Termasuk menyelidiki bekas tembakan pada kaca spion maupun body mobil tersebut. Termasuk juga berupaya keras dapat memperoleh selonsong peluru, Semua ini penting untuk mengungkap lebih jauh motif dan jenis senjata yang digunakan hingga menemukan ciri-ciri pelakunya”, Tegasnya
Hal yang mengagetkan adalah, selama ini, kata Warinussy, masyarakat tidak sangka ada kejadian tersebut, bahwa papua barat adalah daerah yang terbilang cukup aman dibandingkan dengan daerah lain di tanah papua, Namun kemudian tiba-tiba ada tindakan teror tersebut maka polisi harus serius tangani kasus ini dan berani mengungkap siapa pelakunya dan diproses sesuai hukum yang berlaku,
“Memang cukup mengherankan, karena selama ini ceritera mengenai dugaan penembakan terhadap kendaraan aparat polisi/TNI hanya terjadi di kawasan Pegunungan Tengah, Provinsi Papua saja. sehingga kejadian yang menurut berita di jembatan dekat pertigaan Aifat Timur Jauh cukup mengagetkan.
Bagaimanapun kondisi keamanan di Provinsi Papua Barat relatif aman dan tenang. sehingga kejadian yang menimpa pak Kapolres Persiapan Maybrat ini sungguh membuat kami kaget dan bertanya-tanya. Kiranya masyarakat sipil (adat) di Distrik Aifat Timur senantiasa diberi perlindungan hukum oleh Negara”, Harap Direktur LP3BH melalui rilis yang diterima mataradarindonesia.com, rabu, 12 Mei 2021, (ret)
