Lombok (NTB) – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meninjau pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sekaligus menjajal sirkuit MotoGP Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada sore kemarin (11/9).
Melalui Press Releasse yang diterima mataradarindonesia.com, minggu, (12/9) malam, turut mendampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat, dan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi.
KEK Mandalika ditetapkan sejak tahun 2014 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 dan masuk kedalam Proyek Strategis Nasional sejak tahun 2016 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 sampai akhirnya diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 17 Oktober 2017.
Pada kunjungannya ini, Bahlil mengingatkan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ITDC selaku pihak pengelola KEK Mandalika agar terus memantau progres realisasi investasi di KEK tersebut.
“Jangan sampai di-kavling-kavling, namun ternyata tidak ada realisasi. Kalau ada timeline realisasinya itu akan lebih bagus supaya jika pada saat nanti mereka (investor-red) tidak mampu merealisasikan investasinya, maka bisa direviu permasalahannya. Kalau alasannya jelas, oke bisa diperpanjang. Namun jika tidak dan ada pihak lain yang berminat, maka bisa dikasihkan ke yang lain,” jelas Bahlil.
Bahlil juga manyampaikan bahwa para pelaku usaha di KEK Mandalika ini dapat menikmati sejumlah insentif menarik yang ditawarkan.
“PPN sudah dapat, kalau barang masuk juga tidak bayar pajak. Seharusnya jika insentif yang kita kasih itu bagus, maka tenant-tenant-nya harus yang komit. Jangan yang janji-janji saja,” ujar Bahlil.
Terkait pembangunan Sirkuit Mandalika, Bahlil menyampaikan bahwa sirkuit ini mempunyai kelebihan yang luar biasa dibandingkan sirkuit dengan di negara lain, karena memiliki panorama alam yang indah dengan bentangan pantai yang biru.
Bahlil berharap ke depannya Mandalika ini tidak hanya digunakan untuk olahraga otomotif dunia, melainkan juga olahraga dunia lainnya seperti golf. Bahlil juga berkesempatan menjajal langsung Sirkuit Mandalika ini.
“Sudah paten sekali sirkuit ini. Feeling saya, nanti begitu perhelatan MotoGP selesai digelar, tenant akan banyak yang masuk. Karena kita tidak perlu lagi menjelaskan bagaimana kelebihan dan keindahan sirkuit ini karena sudah banyak orang yang datang menyaksikan. Ke depan, semoga akan banyak event-event internasional yang juga akan diselenggarakan di sini,” ucap Bahlil.
Saat ini, perkembangan pembangunan sirkuit sudah mencapai 96,02%. Adapun master plan pembangunan sirkuit ini yaitu panjang sirkuit 4,31 km, 17 tikungan, pit area hingga 40 garansi, 50.000+ kapasitas tempat duduk, dan direncanakan hinga 7.700 penonton.
Direktur Operasional dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo menyampaikan bahwa konstruksi utama proyek dimulai sejak tahun 2019 dan direncanakan akan rampung di tahun 2022. Dari total rencana investasi sebesar Rp9,3 triliun, saat ini perusahaan telah merealisasikan Rp5,4 triliun, termasuk hotel dan pembangunan sirkuit.
Beberapa proyek telah terdaftar sebagai tenant yang didominasi oleh bidang usaha hotel bintang dan fasilitasnya serta beberapa penyediaan utilitas seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan penyulingan air.
Pembangunan Mandalika International Street Cirkuit telah dimulai dari tahun 2019 dan direncanakan akan selesai pengujiannya di pertengahan 2021 untuk kemudian dapat digunakan dalam event MotoGP di tahun 2022. (ret)