Fakfak – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan, Kapolda Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Asisten Intelijen Kejati Papua Barat, Dirjen Perhubuangan Udara bersama Bupati Fakfak berhasil meninjau proyek pekerjaan pembangunan bandara siboru, Jumat, (24/9) siang.
Tiba di Bandar Udara Torea Fakfak pada pukul 11.30 Wit, mengenakan tiga unit pesawat yakni SusyAir sebanyak dua unit, dan pesawat milik Kementerian Perhubungan, Rombongan bergerak menuju lokasi pembangunan bandara yang jaraknya mencapai belasan kilometer dengan jarak tempuh 51 Menit Wit diatas kecepatan rata-rata 80-100.
Usai mendapatkan paparan dari tim tekhnis lapangan terkait progres dan perkembangan pembangunan bandara tersebut, Pemerintah Pusat melalui Menteri Perhubungan Republik Indonesia bersama Menteri Investasi, Gubernur Papua Barat didampingi Bupati Fakfak, memberikan pernyataan yang pada intinya pelaksanaan pembangunan bandara tersebut wajib didukung hingga rampung pada waktunya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menargetkan pelaksanaan pekerjaan pembangunan bandara siboru akan rampung pada akhir tahun 2022 dengan tetap memperhatikan arsitekturnya harus menggali wajah kearifan lokal di Kabupaten Fakfak, Minta Menteri Perhubungan.
“Kita harapkan diakhir tahun 2022 besok pembangunan bandara ini selesai, kita akan bangun bangunan bandara dengan arsitek menggali wajah kearifan lokal papua khususnya kabupaten fakfak, hal ini bertujuan agar kearifan lokal yang selama ini dimiliki dikenal di tingkat nasional maupun terkenal didunia luar”, Janji Menteri Perhubungan saat memberikan Keterangan Pers kepada wartawan dilokasi pembangunan bandara tersebut, Jumat, (24/9)
Menteri meminta kepada Gubernur Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Kapolda Papua Barat, maupun Kajati Papua Barat untuk terus mendukung pelaksanaan pembangunan bandara siboru agar bisa terjadi akselerasi / percepatan pembangunan, tentunya dampak dari pembangunan bandara ini menurut Budi, adalah adanya percepatan promosi dibidang pariwisata juga koneksi dengan kota-kota yang lain harus lancar.
“Kita bayangkan kalau bandara ini rampung dan digunakan maka semua akses dan sektor perekonomian pembangunan di fakfak tentu menjadi perhatian serius pemerintah karena menjadi fasilitas penunjang lainya”, Minta Menteri Perhubungan.
Menteri mengingatkan kepada semua pihak bahwa untuk merencanakan pembangunan suatu bendara di suatu daerah tidak segampang yang kita pikirkan sebab untuk mengurus persyaratan saja bisa menelan waktu bertahun –tahun,
Karena itu, dikesempatan yang sama, menurut Menteri bahwa pemerintah mendorong pembangunan bandara siboru maka masyarakat dan pemerintah juga harus dukung agar akselerasi pembangunan di daerah semakin maju, (ret)