Fakfak – Lagi-lagi, Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM-RI dari atas mimbar gedung pertemuan Winder Tuare Fakfak, senin, (27/9) kemarin menguraikan bahwa situasi ekonomi bangsa saat ini benar-benar terkoreksi selama pandemi Covid – 19.
Tak bisa dipungkiri, Bahlil terbuka menyampaikan bahwa ketika kondisi potret ekonomi bangsa mengalami penurunan drastis dari segi pendapatan secara nasional maka terancam transfer ke daerah juga akan dikurangi.
“Pendapatan negara kita semakin, dan apabila jika pendapatan negara kita semakin menurun maka dana transfer daerah terancam dikurangi
Kenyataanya sudah terjadi karena DAK diberbagai daerah sudah dipotong, DAU dipotong, sebagian dana transfer daerah dipotong,
Lama-lama kalau kondisi ini terus berjalan maka susah kita mengharapkan dana dari pusat kalau begini keadaanya, bagaimana caranya kita keluar dari kemelut panjang ini”, Tanya Bahlil.
Solusi agar negara termasuk daerah harus keluar dari kondisi merosotnya ekonomi bangsa saat ini maka salah satu yang harus dilakukan adalah Investasi,
“Bagaimana agar caranya kita keluar dari itu, maka salah satunya harus kita berinvestasi, Investasi dan konsumsi adalah konstribusi tersbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,
Kalau baca data BPS, 84% konstribusi pertumbuhan ekonomi terbesar adalah konsumsi (daya beli masyarakat, kepastian pendapatan dan lapangan pekerjaan) dan investasi”, Jelas Bahlil Lahadalia.
Situasi dan kondisi ini juga tentunya akan berdampak di Papua-Papua Barat (Kabupaten Fakfak-red), oleh karena itu Bahlil Lahadalia bagi dalam 3 kategori Investasi, pertama, di papua bangun hydropower di sungai Mamberamo 23.000 Mega, Timika pengembangan wabu, papua barat (Kabupaten Fakfak) dibangun pabrik pupuk
“Kalau di Kabupaten Fakfak ada investasi besar yang masuk maka terjadinya penyerapan tenaga kerja yang sangat luar biasa, mulai dari tahapan konstruksi hingga produksi ratusan sampai ribuan orang terserap disana, mau harap APBD, wayamnaunalmaun”, Mimpi Bahlil Lahadalia. (ret).