Berikut Laporan : Rustam Rettob/Wartawan
Jakarta – Kunjungan kerja Menteri Investasi / Kepala BKPM-RI, Bahlil Lahadalia, mantan Sopir Angkot itu lawatan ke Eropa, rabu, (7/10) diawali dari kota Frankfurt, Jerman untuk melakukan pertemuan dengan BASF, perusahaan kimia multinasional dan produsen kimia terbesar di dunia asal Jerman yang juga telah melakukan investasi di Indonesia.
Hasilnya, BASF berminat mengembangkan investasinya di bidang industri smelter nikel dan kobalt yang merupakan komponen bahan baku baterai listrik.
Bahlil mengakui sesuai arahan Presiden, Ir H. Joko Widodo terus mendorong agar investasi BASF tidak hanya berhenti pada industri pemurnian nikel namun sampai pada produk akhirnya, yaitu komponen sel baterai.
“Saya dan tim di Kementerian Investasi siap mendukung dan memfasilitasi percepatan realisasi investasi BASF ini, terima kasih juga kepada Pak Arif Havas Oegroseno selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman
Beliau telah memberikan sambutan hangat dan mendukung penuh mempromosikan investasi Indonesia”, Begitu cerita awal ketika Alumni SMEA/SMK Yapis Fakfak ini dari Eropa,
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jerman pada hari yang sama Kamis, (7/10) kemarin, Bahlil menemui menemui perusahaan SEW EuroDrive yang merupakan produsen teknologi penggerak (drive technology) yang telah memiliki kantor dan fasilitas produksi di beberapa negara.
Dengan melihat pasar Indonesia dan ASEAN yang terus berkembang dan sangat potensial. Saya mendorong agar SEW EuroDrive mempercepat keputusannya untuk mendirikan pabrik di Indonesia.
“Saya juga menyampaikan bahwa Kementerian Investasi siap untuk memberikan dukungan dari sisi perizinan, ketenagakerjaan, dan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait.
Tak kalah penting, bagaimana perusahaan dapat bekerja sama dalam bentuk kemitraan dengan pengusaha lokal dan UMKM di Indonesia”, Cetus Bahlil dari Eropa,
Dipaparkan Menteri Investasi/Kepala BKPMI-RI, adalah Mantan Bendahara Umum PB HMI itu bahwa Jerman adalah salah satu negara yang memiliki tenaga medis dan alat kesehatan terbaik di dunia.
Bahlil kemudian mengadakan pertemuan dengan B Braun, atau perusahaan perangkat medis dan Farmasi asal Jerman itu, perusahaan ini telah berinvestasi di indonesia sejak tahun 2019 dengan nilai sebesar Rp. 80 juta Euro.
“Untuk itulah saya mengadakan pertemuan dengan B Braun, perusahaan perangkat medis dan farmasi asal Jerman. Perusahaan yang telah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2019 dengan nilai investasi senilai 80 juta Euro ini pun berencana akan memperluas investasinya”, Ungkap bahlil Lahadalia.
Perusahaan yang memiliki fasilitas dan kantor di banyak negara ini menyampaikan bahwa saat ini akan fokus di Asia-Pasifik khususnya di Indonesia.
Bahlil bertekad akan mengejar perusahaan yang mampu memberikan investasi sehat untuk indonesia dan masa depan bangsa dari segala bidang, terutama bidang kesehatan karena kesehatan merupakan sektor paling prioritas di indonesia apalagi ditengah Pandemi Covid – 19.
“Inilah yang harus kita kejar, dukungan insentif juga dapat diberikan kepada B Braun sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar rencana perluasan investasi di Indonesia dapat berjalan dengan cepat.
Kesehatan merupakan sektor prioritas bagi pemerintah untuk dapat memberikan pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia”, Urai Bahlil Lahadalia dalam rilis yang diterima mataradarindonesia.com.
Masih dalam kunjungan yang sama, selain perusahaan-perusahaan teknologi, kunjungan kerjanya ke Jerman ini salah satunya melakukan pertemuan dengan Fairventures Social Forestry,
Perusahaan yang bergerak dalam kegiatan reforestrasi hutan secara komersial dan memiliki minat investasi di sektor perkebunan serta pengolahan kayu.
“Saya menyampaikan bahwa Kementerian Investasi mendukung pendirian pabrik pengolahan kayu dan menegaskan agar perusahaan harus bekerja sama dengan masyarakat sekitar atau UMKM setempat.
Kementerian Investasi akan selalu siap untuk membantu menyediakan informasi mengenai pengurusan izin–izin dan juga insentif bagi investor. Hal ini kami lakukan agar percepatan realisasi investasi di Indonesia dapat berjalan dengan cepat, baik, dan lancar”, Keliling Bahlil di Jerman.
Di hari ke dua, Jumat, (8/10), kunjungan kerja Menteri Investasi/Kepala BKPM-RI, Bahlil Lahadalia di Jerman, dia melakukan pertemuan dengan Volkswagen AG (VW) pada Jumat, (8/10) pagi waktu setempat.
“Kedatangan kami disambut langsung oleh Thomas Schmall-von Westerholt, Chairman of the Board of Management (Chief Executive Officer) Volkswagen Group Components”, Cerita Bahlil dalam liku perjalanan di Jerman,
“Saya berusaha meyakinkan VW untuk membuat prekursor katoda baterai kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai bagian dari supply chain bahan baku pabrik baterai dan kendaraan listrik mereka di seluruh dunia”, Ujarnya.
Bahlil menyampaikan kalau Pemerintah Republik Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
“Pemerintah telah berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Kami pun di Kementerian Investasi siap untuk mendukung dan memfasilitasi penyediaan bahan baku melalui kerja sama dengan pengusaha lokal dan UMKM di Indonesia”, Yakin Bahlil.
Terima kasih kepada Tim VW yang telah menyambut dan juga memberikan cinderamata kepada saya di akhir pertemuan., Tutup bahlil.