“Palang Merah Indonesia (PMI) didirikan pada 17 September 1945 dengan Mohammad Hatta sebagai Ketua, sebagai organisasi yang bergerak dibidang kemanusiaan, PMI berkomitmen untuk memberikan layanan tanpa memihak golongan politik, ras, sukus, ataupun agama tertentu”
Sorong – Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi non pemerintah yang bergerak dibidang sosial kemanusiaan, baik dalam situasi normal maupun darurat (bencana).
Sebagai organisasi non pemerintah yang bergerak dibidang sosial kemanusiaan dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan, PMI sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Karena peran PMI sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab tersebut serta memurnikan Misi-misi kemanusiaan sehingga dilakukanlah pengingkatan penguatan kapasitas SDM PMI secara berjenjang
Penguatan Kapasitas SDM PMI dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan dan pelatihan, orientasi, BIMTEK, dan lain-lain, menindaklanjuti harapan tersebut, PMI Papua Barat secara internal menggelar Bimtek bagi anggota di Papua Barat.
Sekretaris PMI Provinsi Papua Barat, Roger Steven Tanamal, kepada mataradarindonesia.com melalui suara audionya, minggu, (21/11) kemarin menjelaskan bahwa PMI Papua Barat menggelar Bimbingan teknis tentang penginputan database sumber daya manusia Palang Merah Indonesia di Kabupaten/Kota Se- Papua Barat.
Roger katakan bahwa, tujuan digelarnya kegiatan Bimtek yang berlangsung di Sorong (21-24/11) itu adalah, pertama, memberikan pemahaman kepada pengurus PMI Kabupaten/Kota Se-Papua Barat dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya dalam mengembangkan PMI di Papua Barat.
Kedua, Meingkatkan kapasitas SDM Staff dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksanaan harian, dan ketiga adalah, meningkatkan Sumber Daya Manusia para relawan.
Penuturan Roger Steven bahwa, kegiatan Bimbingan Teknis tersebut merupakan amanat pimpinan pusat PMI di Jakarta, diantaranya, terkait kelembagaan dan kaderisasi
Dua perintah tersebut diakui Steven sejalan dengan program PMI di Papua Barat yaitu dilakukan pembenahan dari sisi organisasi dan pembenahan dari sisi manajemen relawan.
“Setelah kami (Pengurus PMI Papua Barat-red) dilantik 8 September 2021 kemarin, ada dua amanat penting yang ditinggalkan pimpinan pusat PMI di jakarta kepada kami di papua barat. salah satunya adalah, bimbingan teknis database dan SDM PMI di Kabupaten / Kota Se- Papua Barat”, Terang Roger Steven kepada media ini melalui suara audionya.
Lanjut dikatakan bahwa, alasan dilakukan bimbingan teknis tersebut karena sejak tahun 2007 – 2021 PMI Papua Barat belum memiliki database yang valid yang belum terkonektifitas ke kantor pusat Palang Merah Indonesia (PMI).
“Hal inilah yang membuat sehingga PMI Papua Barat harus menyiapkan sumber daya manusia dengan baik, dan kami bisa menginput data tersebut secara electronik dan database tersebut bisa tercover serta terbaca di kantor pusat PMI”, kata Roger, sembari mendambahkan, kedepan dalam hal pengembangan SDM PMI di Papua barat, akan tetap mengacu pada database tersebut.
Sementara mengenai rencana Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Palang Merah Indonesia, diungkapkan Roger bahwa bakal segera digelar namun dalam tahap persiapan maupun konsep lainya, kemungkinan di Tahun 2022 besok,
“Kalau Rakerwil kami PMI Papua Barat sedang melakukan persiapan dan masih dalam konsep untuk tahun 2022 kedepan, kemarin tahun 2021 tidak dilaksanakan karena terkendala PPKM.
Rapat Kerja ini sendiri akan kita laksanakan secara bergiliran di semua Kabupaten / Kota yang ada di Papua Barat, semua ini dilaksanakan setelah PMI Papua Barat pastikan budget yang diperoleh di tahun 2022″, Terangnya.
Mengenai Bibimbngan Teknis tersebut yang berlangsung di Kota Sorong saat ini diharapkan mendapatkan hasil yang baik sebagai tolak ukur keberhasilan PMI kedepan, (Ary/ret)
