Fakfak – Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia saat melakukan kunjungan kerja di lokasi pembangunan Bandara baru di Kampung Siboru, Distrik Wartutin – Kabupaten Fakfak, Kamis, (5/5) kemarin untuk mengetahui progress pekerjaan proyek tersebut didampingi Bupati Fakfak, Untung Tamsil, Kepala Biro Hukum Kementerian Investasi, Rilke Jefry Huwae, SH, MH. Plt. Deputi Hilirisasi Kementerian Investasi, Kapolres Fakfak, AKBP Hendriyana dan beberapa pejabat Kementerian maupun Kabupaten Fakfak, serta pihak Kontraktor dan Konsorsium lainya.
Terpisah di Gedung pertemuan Winder Tuare Fakfak, Jumat, (6/5) malam, Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa alokasi anggaran pembangunan bandara baru yang berlokasi di Kampung Siboru, Distrik Wartutin, Kabupaten Fakfak adalah 95 Persen dibebankan kepada APBN melalui dana SPSN di Kementerian Keuangan.
“Pembangunan Bandara Siboru ini 95 Persen menggunakan dana dari pusat melalui dana SPSN dari Kementerian Keuangan RI di Jakarta, anggaranya totalnya Rp. 800 Miliar lebih”, Papar Bahlil saat menghadiri Ramah Tamah dan Halal Bi Halal Kementerian Investasi dan Pemerintah Daerah Fakfak, Jumat, (6/5) malam digedung Winder Tuare kemarin.
Bahlil katakan setelah pembangunan bandara ini rampung diakhir tahun 2022 maka Presiden direncanakan akan meresmikan bandara kebanggan masyarakat fakfak tersebut sebagai bagian dari solusi keluhan tersedianya sarana bandara di fakfak,
“Saya bersama Bupati dan Wakil Bupati Fakfak, Kapolres serta beberapa tim dari Kementerian Investasi setelah tinjau bandara tersebut, karena sebelumnya Presiden memberikan tugas kepada saya (Bahlil – red) bahwa “Mas Bahlil selesaikan cepat”, beliau Insha Allah akan meresmikan langsung bandara ini”, Beber Jadwal Presiden terhadap rencana peresmian bandara siboru kepada pemda dan masyarakat fakfak yang hadir kemarin.
BL panggilan akrab Menteri Investasi/Kepala BKPM RI setelah meninjau progress pembangunan bandara tersebut dirinya memutuskan untuk panjang bandara yang tadinya 1.600 – 1.700 meter, ia melihat masih ada peluang untuk dikembangkan menjadi 2.200 meter.
“Caranya adalah disebelah kiri dan kanan bandara masih ada bukit yang terlihat itulah sebabnya gunung itu diturunkan agar pesawat bisa mendarat dari dua sisi dan ini sudah disetujui oleh Presiden untuk perpanjangan bandara tersebut, RAB-nya saat ini sedang dihitung oleh Kementerian Perhubungan untuk bangun lebih lanjut”, Urai Bahlil Lahadalia.
Bupati Fakfak, Untung Tamsil dihadapan Menteri Investasi dan rombongan menjanjikan akan segera selesaikan tugas Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak terhadap tanggungjawab pembangunan bandara siboru di Kabupaten Fakfak, menurutnya, itu sudah dilaksanakan namun sesuai kebutuhan anggaran daerah.
“Saat ini salah satu fasilitas penunjang yang sudah terlihat adalah jaringan listrik dan yang belum ada adalah air bersih dan telekomunikasi, termasuk fasilitas pendukung lainya adalah soal akses jalan penghubung bandara juga akan ditingkatkan, dan rencana akan dikomunikasikan dengan pemerintah pusat untuk melihat permasalahan tersebut juga”, Urai Bupati Fakfak, Untung Tamsil.
Disisi lain, Bupati berharap ada perhatian serius pemerintah provinsi papua barat untuk mendukung pembangunan bandara tersebut berupa anggaran sebagaimana (MoU) antara Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak karena hingga bandara ini rampung belum ada sentuhan biaya dari Provinsi Papua Barat. (ret)