Fakfak – Sebagian besar daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se – Tanah Papua-Papua Barat menggelar aksi damai dengan tuntutan menolak perpanjangan Otsus Jilid – II dan menolak Rencana Pemekaran DOB di Tanah Papua, aksi ini berlangsung serentak, Selasa, (10/5) kemarin, termasuk di Kabupaten Fakfak-Provinsi Papua Barat.
Aparat Kepolisian dibantu TNI disemua Daerah Provinsi Kabupaten/Kota yang ada di Tanah Papua – Papua barat kemarin juga disibukkan dengan pola dan strategi pengamanan hingga aksi ini berkahir sore kemrin, kelompok KNPB yang menggelar aksi damai ini dibeberapa daerah di tanah Papua – Papua Barat terpaksa dibubarkan paksa oleh aparat keamanan, seperti di Jayapura dan Sorong.
Umumnya, mereka yang tergabung di salah satu perkumupulan KNPB meminta beberapa hal terkait aksi damai mereka, dua diantaranya adalah, pertama, menolak perpanjangan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II bagi provinsi papua, dan menolak rencana pemekaran DOB di Tanah Papua – Papua Barat.
Diketahui, rencana Pemerintah Pusat akan mekarkan 3 DOB Provinsi di Provinsi Papua, sedangkan Papua Barat yang rencana ada pemekaran Provinsi Papua Barat Daya kini kabar itu perlahan tenggelam alias tidak terjawab saat ini bersamaan dengan 3 DOB Provinsi di Tanah Papua.
Mengenai dua agenda yang disuarakan oleh Kelompok KNPB secara serentak, Selasa, (10/5) kemarin yaitu mengenai Perpanjangan Otsus dan Pemekaran DOB di Tanah Papua, Barisan Pembela Merah Putih bersikap tegak lurus bersama pemerintah bahwa BPMP dukung perpanjang Otsus Jilid – II dan Rencana Pemekaran DOB do Tanah Papua Barat.
Ketua Aliansi BPMP Kabupaten Fakfak, Sukur Weripih, pria orang asli papua yang kini berdomisili di Kampung Tanama, Distrik Pariwari, Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat ini bersama Anggota BPMP datangi Gedung DPRD Kabupaten Fakfak menyuarakan dukungan terhadap kedua agenda di maksud.
Dalam pernyataan sikap secara tertulis setelah dibacakan oleh Sukur Weripih sebagai Ketua dan diterima oleh Anggota DPRD Fakfak, dalam point pernyataan sikap terlihat kontra dengan aspirasi KNPB kemarin, bahwa BPMP menyatakan Papua tetap berada di pangkuan NKRI sampai kapanpun.
BPMP mendukung Perpanjangan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid – II dan Rencana Pemekaran Provinsi di Tanah Papua – Papua Barat bersama dengan pemerintah, mereka (BPMP-red) juga menolak dengan tegas segala tindakan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan mampu memprovokasi situasi keamanan dan masyarakat di tanah papua-papua barat didalamnya Kabupaten Fakfak.
“Bahwa kedudukan NKRI diatas Tanah Papua adalah sesuatu yang final dan mengikat serta tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun.
Bahwa BPMP mengutuk segala bentuk tindakan dari organisasi ataupun kelompok tertentu yang memprovokasi orang asli papua dengan tujuan untuk mengganggu keadaulatan NKRI diatas Tanah papua
Bahwa BPMP mendukung secara penuh program Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Jilid – II dan mendukung rencana Pemekaran DOB di Tanah Papua yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat dalam upaya mempercepat proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan orang asli papua”, Bunyi pernyataan sikap BPMP diterima DPRD Fakfak kemarin.
Sebelumnya, puluhan orang yang mengaku sebagai anggota KNPB Wilayah Fakfak datang di Gedung DPRD Kabupaten Fakfak, mereka menggunakan 3 unit kendaraan roda empat datang di DPRD untuk menyampaikan aspirasi mereka secara tertulis, pernyataan itu setelah dibacakan kemudian diserahkan kepada Anggota DPRD Fakfak untuk ditindak lanjut.
Dua point pernyataan sikap yang dibacakan kemarin diantaranya, menolak perpanjangan Otsus Jilid – II dan menolak rencana Pemekaran DOB di Tanah Papua, mereka membubarkan diri dengan aman dan kondusif dikawal aparat TNI/Polri di Fakfak,
Hingga berita ini diturunkan, situasi dan kamtibmas di Kabupaten Fakfak sangat aman dan kondusif, aktifitas masyarakat terlihat lancar pasca aksi kemarin dan masih dalam suasana Idul Fitri 1443 H/2022 M, (ret)