Fakfak – Lapangan, Stadion 16 November Fakfak butuh penanganan serius dari pemerintah daerah kabupaten fakfak, pasalnya lapangan kebanggan orang fakfak ini kondisinya sudah semakin memprihatinkan.
Saat laga Turnamen Adhayaksa Cup Kejaksaan Negeri Fakfak yang berlangsung pembukaanya, Selasa, (12/7) kemarin dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Tindak Pidana Umum selaku Ketua Panitia HBA Tahun 2022 mewakili Kajari Fakfak, Anton Arifullah, SH, MH
Semua tamu dan undangan yang hadir menyaksikan laga perdana antara Kejaksaan Negeri Fakfak berhadapan dengan Lapas Kelas IIB Fakfak,
Kedua Club dimaksud (Jaksa Vc Lapas-red) bertanding diatas lapangan yang terlihat dimonopoli genangan air akibat hujan deras yang mengguyur Kota Fakfak seharian kemarin.
Putaran pertama Kejaksaan Negeri Fakfak berhasil memasukkan 2 Gol kedalam Gawang lawan mereka yaitu Lapas Kelas IIB Fakfak,
Masuk putaran kedua tampak pertahanan Kejaksaan Negeri Fakfak semakin kuat sehingga Lapas Kelas IIB Fakfak tidak mampu jebol gawang Jaksa FC hingga pluit panjang dari wasit turun.
Pertandingan yang berlangsung kemarin diatas genangan air yang cukup tinggi, meskipun sebelumnya panitia sempat kerahkan satu unit mesin penyedot air guna mengatasi permasalahan ini namun tak membuahkan hasil.
Terpaksa kedua Club yang bertanding kemarin harus bermain diatas genangan air, mereka menendang bola sekuat apapun tidak berhasil dalam misi dan strategi yang dimiliki.
Bagaimana tidak, karena sekuat apapun tenaga dan strategi yang mereka bangun sulit untuk menemukan kesempatan baik dalam mengolah bola. karena sebagian besara lapangan ini dililiti genangan air.
Peserta terpaksa menggantikan strategi yang tadi suka menggoreng bola diatas lapangan berubah pola, mereka harus mencungkil bola karena lapangan tergenang air cukup tinggi.
Seharusnya hari pertama Turnamen Adhyaksa Cup Kejaksaan Negeri Fakfak kemarin, selasa,(12/7) selain keseblasan antara Kejaksaan Negeri Fakfak berhadapan dengan Lapas Kelas IIB Fakfak,
Selanjutnya keseblasan antara Polres Fakfak menjamu PWI Fakfak, namun karena kendala lapangan yang berubah menjadi lautan banjir sehingga jadwal ini dirubah ke, rabu, (13/7).
Salah satu peserta yang meminta namanya tidak dimediakan mataradarindonesia.com berharap ada perhatian dan penanganan serius pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur lapangan bola kaki di Stadion 16 November,
Menurut dia bahwa peserta yang terlibat dalam pertandingan turnamen sepak bola adhyaksa cup dalam rangka hari ulang tahun kejaksaan republik indonesia tahun 2022, adalah peserta pemain bola, bukan mereka penjajah sawah.
“Kami ini peserta pemain bola, kami bukan penjajah sawah, oleh karena itu mohon ada perhatian serius dari pemerintah daerah dalam menangani persoalan ini”, Minta peserta yang dirinya tidak mau diberitakan, (ret)