1.4 C
New York
Selasa, Desember 3, 2024

Buy now

Manajemen Laga Turnamen Adhyaksa Cup Tahun 2022 Sangat Tertutup, PWI FC Terganjal ke Babak Final.

Fakfak – Turnamen Adhyaksa Cup Kejaksaan Negeri Fakfak Tahun 2022 telah ditutup secara resmi, rabu, (20/7) sore kemarin, keluar sebagai pemenang atau Juara – I adalah Setda Fakfak. mereka menang tipis 1-0 melawan Presisi FC (Polres) Fakfak.

Sederet kejanggalan sistim menajemen pertandingan yang tidak terbuka dari panitia kepada peserta sepak bola terjadi tanpa mempertimbangkan profesionalitas pertandingan dari panitia dalam hal ini wasit kepada peserta.

Imbasnya adalah PWI FC (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Fakfak menelan kekecewaan untuk tidak melaju ke babak final setelah menang diputaran semifinal melawan Asculap FC (RSUD) Fakfak dengan skor 3-1.

Seharusnya pertandingan masuk final melawan Kejaksaan FC terpaksa PWI FC terganjal nilai skor dibawah Dikpora dari Gol Memasukan selisih 2 poin,

PWI memiliki Gol Memasukkan 4 poin, sedangkan Dikpora Gol memasukkan 6 poin. sehingga Dikpora yang melaju ke babak final berhadapan dengan Kejaksaan FC. Rabu, (20/7) kemarin.

Pantauan langsung media ini, terkesan panitia dalam hal ini wasit tidak terbuka soal sistim perhitungan peroleh poin dalam pertandiangan dimaksud, ini salah satu preseden buruk dilakukan terhadap peserta dari PWI FC.

PWI FC merasa di dzolimi secara nyata oleh Panitia yaitu oknum wasit yang terlibat aktif memimpin pertandingan selama ini sebagai (Hakim), pasalnya, setelah pertandingan antara PWI FC dan Asculap FC kemudian panitia umumkan bahwa yang akan melawan Kejaksaan FC pada pertandingan final nanti adalah PWI FC,

Jadwal seketika berubah di “Persimpangan Jalan” ternyata yang menjamu Kejaksaan FC adalah Dikpora FC, bukan PWI FC, alasanya PWI Gol Memasukkan rendah jika dibandingkan dengan Dikpora FC.

Padahal sebelum pertandingan antara PWI FC dan Asculap FC berlangsung, tim dari PWI FC menanyakan ke panitia, “Apakah pertandingan ini cara hitung point seperti apa untuk menentukan kemenangan apabila ada dua tim imbang?”,

Jawaban dari panitia sangat mengambang dan terkesan pertandingan setiap peserta untuk menargetkan poin ibarat “Memilih kucing dalam karung”, begini jawabnya, “main saja nanti kita lihat”, jawaban ini jelas-jelas mengorbankan PWI FC.

Kejanggalan berikut adalah, ketika ada perubahan keputusan soal salah hitung skor, Dikpora FC menyaksikan karena saat itu mereka juga mengajukan protes,

Anehnya. PWI FC kenapa tidak dilibatkan untuk sama-sama melakukan klarifikasi sebagaimana selisih yang terjadi. padahal semua nomor kontak telah tertukar dan ada di grup Adhyaksa FC,

PWI FC tidak ngotot mereka yang harus masuk babak final jika secara terbuka dan professional Manajemen panitia atau wasit berjalan terbuka dan professional, yang disesalkan adalah kenapa secara tertutup begitu peserta mengalami kesulitan dan butuh penjelasan dari panitia atau wasit, kedepan jangan terulang lagi. (ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!