Mimika – Menjawab sorotan DPRD Mimika yang disampaikan pada pandangan Fraksi dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu yang mempertanyakan mengapa Mimika gagal jadi ibukota Provinsi Papua Tengah (PPT), Bupati Mimika Eltinus Omaleng menegaskan Nabire jadi ibukota PPT bukan harga mati.
“Kalau kita mau bicara tentang pemekaran, itu begini. Dia punya roh jiwa ada di Kabupaten Mimika. Bukan ada di Nabire. Jadi jangan pikir ah ibu kotanya kok ada di sana.
Kita belum istirahat, saya belum tua juga kok. Saya masih muda. Kecuali kalau saya bilang saya sudah capek baru bapa ibu bisa bilang aduh kenapa ibu kota ada di sana,” kata Bupati Omaleng di akhir sambutannya dalam Rapat Paripurna IV Masa Sidang II tentang Penyampaian Catatan Rekomendasi Terhadap LKPJ Bupati Mimika di Gedung DPRD Mimika, Jumat (22/7/2022) sore.
Bupati Omaleng menyebutkan bahwa roh dan jiwa dari pemekaran Provinsi Papua Tengah sesungguhnya ada di Mimika. Jadi sebelum 45 hari berlalu setelah penetapan, pihaknya belum akan mengambil keputusan.
“Sampai dengan titik akhir, setelah penetapan 45 hari lewat dulu baru kita bilang iya kita sudah atau kita pilih yang mana. Apakah tetap di provinsi ini atau kita gabung dengan Nabire. Tapi itu urusan belakangan, kita taruh di urutan belakang,”tuturnya.
“Kami ini belum tua. Masih berjuang. Jadi jangan pikir harga mati di Nabire. Jangan. Ada banyak cara yang kita bisa bikin sehingga ibu kota tetap ada di Kabupaten Mimika.
Jadi jangan pikir terlalu banyak e. Itu yang saya bisa sampaikan,” pungkas Bupati Mimika, Omaleng. diunggah mataradarindonesia.com, [Nabire.Net/Sumber/ret]