Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir menyoroti gaya hidup mewah anggota Polri di tingkat Direktur hingga Kapolres. Adies menilai gaya hidup anggota Polri di level bawah bak raja kecil di daerah.
Adies semula menyampaikan indeks kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang turun sampai di bawah 50 persen. Dia mengatakan turunnya indeks kepercayaan publik juga akibat gaya hidup mewah segelintir anggota Polri.
“Ternyata selain kasus Brigadir J dan Sambo tersebut, turunya elektabilitas Polri ini juga disebabkan oleh prilaku dan juga gaya hidup dari pada teman-teman Polri di tingkat bawah. Saya mengenal Pak Kapolri, Pak Sigit, Pak Gatot (Wakapolri), Pak Agus (Kabareskrim), Pak Agung (Irwasum Polri), Pak Dofiri (Kabaintelkam), Pak Anang (Dankorbrimob) sudah lama, setiap saya berkomunikasi, saya WA, saya telepon dan prilaku hidup yang bersangkutan saya lihat sampai saat ini biasa-biasa aja, tidak ada perubahan. Tetap komunikasi kami baik,” ujar Adies, saat rapat dengan Kapolri di DPR, Rabu (24/8) kemarin dan live semua Tv swasta di indonesia.
Adies menilai gaya hidup oknum anggota Polri di tingkat bawah justru bermewah-mewahan. Adies menyoroti anggota Polri di tingkat direktur hingga Kapolres yang sudah seperti raja kecil.
“Tapi kalau kita lihat di bawah, tingkat Dir, Kapolres sudah seperti raja-raja kecil di daerah, kadang-kadang kita anggota Komisi III telepon saja tak diangkat, WA tak dibalas. perilaku-prilaku seperti ini sudah memperlihatkan bahwa barusan jadi Kapolres sudah susah sekali. perilakunya sudah luar biasa seperti raja di daerah,” tuturnya.
Dia juga menyoroti gaya hidup mewah segelintir anggota Polri dan istrinya. Adies mengingatkan untuk anggota Polri dan keluarganya untuk tidak mengunggah gaya hidup mewah ke sosial media.
“Kita juga lihat gaya hidup mereka, sudah mulai pakai cerutu, pasti ada cerutu, sudah mulai pakai wine, mobilnya juga sudah mewah-mewah, kalau kita lihat juga prilaku istri-istrinya itu pakai tas Herme, itu sudah gonta-ganti. Jadi luar biasa,” paparnya.
“Kami tidak menghalang-halangi teman-teman Polisi yang di daerah punya mobil banyak, istrinya pakai Herme ganti-ganti, tetapi gaya hidup itu tidak usah diupload, diperlihatkan, tak usah. Kita juga tau mungkin ada upaya ayah ibunya semua dulu-dulunya sudah punya, tidak ada masalah sebenarnya, tapi janganlah diperlihatkan sehingga membuat masyarakat itu nyinyir, membuat masyarakat melihat ‘oh ternyata Polri’, padahal tidak begitu,” sambungnya. (ret).