Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Fakfak, Yofi Habibie Adnan tampak memberikan keterangan Pers soal realisasi APBN Tahun Anggaran 2022 di Aula Kantor KPPN, rabu, (7/9) kemarin, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
“Dapat saya sampaikan bahwa penerimaan pajak dari pembangunan bandara siboru fakfak ditahun anggaran 2022 ini sebesar Rp. 20,1 Miliar sampai dengan 31 Agustus 2022 kemarin,”, Jelas Kepala KP2KP Fakfak, Gede Dion Syailendra, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Laporan : Rustam Rettob / Wartawan.
Fakfak – Kementerian Keuangan dalam Tahun Anggaran 2022 telah merealisasikan kucuran dana kepada beberapa Satker terkait di Papua Barat khususnya kepada Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana dengan Nilai pagu Anggaran yang bervariasi dari angka yang vantastsis tinggi dan bahkan ada yang memiliki pagu anggaranya terbilang rendah.
Kepala KPPN Fakfak, Yofi Habibie Adnan dalam Keterangan Pers di Aula KPPN Fakfak, rabu, (7/9) siang kemarin menguraikan bahwa untuk pagu dan realiasasi Satker Terbesar KPPN Fakfak yang membawahi Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana adalah Kantor UPBU (Unit Pelaksana Bandara Udara) Torea Fakfak dengan pagu anggaranya Rp. 485.876.133.000 dengan realisasi tertinggi per 31 Agustus 2022 sebesar Rp. 234. 598. 902.220 atau 48,28 %. (Persen)
Melihat angka tersebut, Kepala KPPN mengakui bahwa nilai pagu anggaran yang dimiliki UPBU Bandara Torea terinkulute didalmanya termasuk untuk pembangunan Bandara Siboru Fakfak, Yofi katakan ada dua obyek pekerjaan menjadi sasaran anggaran tersebut adalah dari pekerjaan fasilitas sisi udara maupun fasilitas sisi darat.
Untuk pekerjaan Fasilitas sisi udara ditengarai Anggaran sesuai nilai kontrak sebesar Rp. 220.891.697380 dan realisasi sebesar Rp. 129.071.914.275, sementara untuk pekerjaan fasilitas sisi darat dikucurkan melalui nilai kontrak juga sebanyak Rp. 193.712.306.577,
“Jadi total anggaran UPBU Torea (Bandara Torea Fakfak) sebesar Rp. 485.876.133.000 dengan realisasi tertinggi per 31 Agustus 2022 sebesar Rp. 234. 598. 902.220 atau 48,28 %. (Persen), dan nilai tersebut didalamnya ada alokasi untuk pekerjaan bandara siboru fakfak, untuk fasilitas sisi udara sebesar Rp. 220.891.697380 dan realisasi sebesar Rp. 129.071.914.275, sementara untuk pekerjaan fasilitas sisi darat dikucurkan melalui nilai kontrak juga sebanyak Rp. 193.712.306.577, “, Hal ini diuraikan Kepala KPPN Fakfak, Yofi Habibie Adnan saat Konferensi Pers kemarin diruang KPPN Fakfak terkait realisasi APBN KPPN Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2022.
Sementara Kepala KP2KP Fakfak, Gede Dion Syailendra mengungkapkan bahwa dari isu-isu terkait penerimaan pajak tahun 2022 ini terdapat 3 sumber penerimaan pajak tertinggi yaitu pajak pembangunan bandara siboru yang merupakan program PSN (Proyek Strategis Nasional), disusul Pembangunan Jalan Nasional Wilayah – V Provinsi Papua Barat, dan terkahir adalah pajak program pengungkapan sukarela.
Dikatakan, untuk penerimaan pajak berupa pajak penghasilan ditahun 2021 hanya Rp. 43.811. 872. 000 dibadingkan dengan penerimaan pajak penghasilan tahun 2022 meningkat menjadi Rp. 49. 219. 973. 000 atau 12,34%, sedangkan PPN Pajak Pertambahan Nilai) pada tahun 2021 hanya 35.445.419.000 meningkat tajam di tahun 2022 sebesar Rp. 57. 334. 807.000, dan untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2021 sebesar Rp. 22.783.787.000 naik di tahun 2022 sebesar Rp. 24.446.423.000.
Pertanyaan kemudian, apa penyebab sehingga pajak khususnya pajak penerimaan meroket tinggi di tahun 2022 jika dibandingkan dengan pajak penerimaan di tahun 2021 kemarin, ? Kepala KP2KP Fakfak mengungkapkan bahwa salah satu sumber penerimaan pajak terbesar adalah pembangunan bandara siboru yang merupakan proyek strategis nasional atau (PSN) proyek yang kini realisasi pekerjaan telah mencapai 83,86 persen itu rencananya akhir tahun 2022 targetnya harus diresmikan.
Efek dari pembangunan bandara tersebut sehingga menimbulkan adanya penerimaan pajak terbesar di kabupaten fakfak, jika kita melihat grafik pagu anggaran UPBU Torea yang mana anggaran tertinggi di tahun 2022 maka (terinklute) atau termasuk didalamnya untuk pembangunan bandara siboru fakfak yang ada di wilayah kerja KPPN dan KP2KP Fakfak.
“Dapat saya sampaikan bahwa penerimaan pajak dari pembangunan bandara siboru fakfak ditahun anggaran 2022 ini cukup besar yaitu Rp. 20,1 Miliar sampai dengan 31 Agustus 2022 kemarin, jadi dengan adanya pembangunan bandara tersebut tidak hanya dapat membuka akses dan menghidupkan sendi-sendi ekonomi masyarakat di fakfak tetapi juga dapat menjadi penyumbang pajak terbesar bagi daerah ini, sedangkan pajak pembangunan jalan nasional Wilayah – V Papua Barat ditahun 2022 sebesar Rp. 7,2 Miliar. disusul pajak-pajak pendapatan lainya”, Ujar Kepala KP2KP Fakfak, Dion saat Konferensi Pers kemarin.
Berikut pagu dan realisasi Satker Terbesar KPPN Fakfak :
- Kantor UPBU Torea Pagu Rp.485.876.133.000, realisasi Rp.234.598.902.220, 48,28%
- PJN Wilayah V Provinsi Papua Barat Pagu Rp.225.142.514.000, realisasi Rp.81.172.768.573, 36,05%.
- Korem 182/JO Pagu Rp.65.138.120.000, realisasi Rp.47.872.524.727, 73,49%.
- Pengadilan Negeri Kaimana Pagu Rp.63.465.522.000, realisasi Rp.4.073.740.973, 29,83%.
- Polres Fakfak Pagu Rp.42.127.991.000, realisasi Rp.31.813.443.350, 75,52%.
- Polres Kaimana Pagu Rp.40.407.852.000, realisasi Rp.29.828.128.536, 73,82%.
- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Fakfak Pagu Rp.19.634.894.000, realisasi Rp.11.048.707.317, 56,27%.
- Politeknik Negeri Fakfak Pagu Rp.16.768.241.000, realisasi Rp.7.910.903.359, 47,18%.
- Kantor UPBU Utarom Kaimana Pagu Rp.12.040.454.000, realisasi Rp.6.099.722.596, 50,66%.
- Badan Pusat Statistik Kabupaten Kaimana Pagu Rp.10.099.161.000, realisasi Rp.4.711.593.624, 46,65%.
