Surabaya – Baihaki Akbar Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) menyoroti keras peristiwa yang menelan 170 korban jiwa di pertandingan liga 1 Indonesia. Minggu, (02/10).
Pihaknya menyayangkan dan meminta PSSI bersama Kepolisian mengusut tuntas peristiwa dalam pertandingan yang mempertemukan Arema FC VS Persebaya berujung ricuh, yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Sabtu, (01/10) malam.
Menurutnya terjadinya peristiwa memilukan itu, dinilai karena Panitia Pelaksana (Panpel) dan Keamanan kurang sigap dan lalai dalam melaksanakan tugasnya, sehingga pertandingan yang seharusnya berakhir dengan fear play, namun berujung dengan duka.
“Saat suasana sudah mulai tidak kondusif, seharusnya Panitia Pelaksana bersama pihak terkait melakukan tindakan, untuk antisipasi yang sekiranya tidak sampai terjadinya kericuhan.” Ucap Baihaki Akbar ketua umum AMI dalam keterangan tertulisnya kepada mataradarindonesia.com
“Peristiwa duka ini terjadi, karena panitia pelaksana kurang sigap.” Sambungnya, “Saya mewakili rekan-rekan Aliansi Madura Indonesia (AMI) menyampaikan duka yang sangat dalam atas peristiwa tersebut, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi dalam persepakbolaan Indonesia.” Cetus Baihaki Akbar
“Saya sangat menyayangkan peristiwa tersebut, karena hal itu akan menjadi sorotan publik hingga menjadi topik trending nasional.” Lanjut Baihaki
“Kami meminta kepada pihak PSSI dan Kepolisian supaya segera melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut, apakah sudah sesuai dengan SOP yang ada, agar kedepan persepakbolaan Indonesia lebih baik dan mengutamakan dan menjunjung tinggi Sportifitas, Persaudaraan dan Fear Play, karena dalam pertandingan itu ada kalah juga ada menang” Ungkap Baihaki
Hingga berita ini ditulis, Baihaki Akbar ketua Umum Aliansi Madura Indonesia berharap kepada semua suporter tim, khususnya suporter Madura, agar tetap membangun kesadaran melalui hasil akhir dari pertandingan. dan otak dibalika kejadian ini harus ditangkap dan diproses secara hukum, (rls/ret)