3.5 C
New York
Jumat, Desember 6, 2024

Buy now

Meski Ekonomi Gelap di 2023, Bahlil Optimis UMKM Beri Harapan Untuk Indonesia.

Jakarta – Dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan yang diselenggarakan di Jakarta (20/10) pagi kemarin,

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan NIB secara simbolis kepada 7 peserta yang mewakili 550 pelaku UMK perseorangan dari wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan yang hadir langsung.

Pemberian Nomor Induk Berusaha atau NIB juga disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang hadir dalam kegiatan dimaksud

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis diterima mataradarindonesia.com menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku UMKM yang telah berhasil menjaga benteng ekonomi Indonesia baik pada saat terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 lalu maupun saat ini di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa tidak hanya usaha besar saja yang dapat menguasai ekonomi Indonesia, tetapi itu juga merupakan hak bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia.

Selain itu, Bahlil juga mengingatkan bahwa kondisi perekonomian global saat ini dalam ketidakpastian. Akan tetapi, Indonesia dapat berbangga dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya.

Menurut Bahlil, kondisi ini juga merupakan hasil dari kontribusi pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM di Negara Kesatuan Repubblik Indonesia.

“Hati-hati, dunia sekarang kondisinya gelap. Ini benar. Saya tidak bermaksud menakut-nakuti. Kita harus berbangga pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaik dibandingkan negara-negara G20.

Saya yakin yang melakukan ini adalah UMKM. Oleh karena ekonomi gelap, tidak seorangpun yang bisa meramal ekonomi dunia. Tapi kita punya secercah harapan,” ujar Bahlil.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan adanya arahan langsung Presiden Joko Widodo untuk mengintervensi dan memastikan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) dapat berdiri setara dengan usaha besar lainnya.

Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN itu memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh 65,4 juta UMKM, yang mayoritas dijalankan oleh para wanita Indonesia.

“Karena itu kami hadir di sini. Terutama Pak Bahlil yang mempermudah izin-izin berusaha. Tapi itu pun tidak cukup. Karena itu sejak awal, kami dari Kementerian/Lembaga lain diajak untuk memastikan program ini disinergikan.

Tidak berdiri sendiri-sendiri. Banyak sekali program dilakukan pemerintah, tapi karena berdiri sendiri-sendiri tidak maksimal. Ini bedanya. Presiden mendorong kami, menteri-menteri, bersatu membuat program yang konkret, bukan wacana,” ujar Erick.

Salah satu pelaku usaha disabilitas tuna netra asal Jakarta Selatan, Yogi Madsuni yang biasa dipanggil Suni, menyampaikan semangat dan kegigihannya memulai usaha di masa pandemi. Suni mengungkapkan pengalamannya dalam bereksperimen memperoleh resep produk yang tepat untuk membuat makanan “pentol ayam” agar bisa dijual.

Berawal dari modal usaha sebesar Rp. 600.000, saat ini Suni sudah berhasil memasarkan produk nya sampai ke Bangka dan Jambi, dengan omzet sampai dengan Rp30 juta/bulan.

Di hadapan Menteri Investasi/Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, Suni juga menceritakan pengalamannya dalam mengurus NIB melalui aplikasi OSS di ponsel secara mudah dan cepat.

“Alhamdulillah dibantu dengan adanya fasilitas aplikasi OSS ini. Saya pakai ponsel Android. Saya log in sendiri. Ternyata mudah.

Saya mengharapkan melalui Pak Bahlil dan Pak Erick, agar teman-teman tuna netra yang pelaku usaha semuanya mendapatkan NIB,” ungkap Suni.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Kementerian Investasi/BKPM menggandeng beberapa mitra baik dari sektor swasta maupun BUMN, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM),

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Indonesia, dan Garda Transfumi.

Kementerian Investasi/BKPM telah melakukan pelatihan secara daring sejak tanggal 14 Oktober 2022 lalu terkait proses penerbitan NIB kepada pelaku UMK di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan yang hadir hari ini.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, sejak 4 Agustus 2021 hingga 20 Oktober 2022 pukul 10.00 WIB tercatat sebanyak 2.391.557 NIB telah diterbitkan secara nasional dengan komposisi UMK mendominasi yakni sebesar 98,39% atau 2.352.968 NIB.

Provinsi DKI Jakarta menempati peringkat ketiga nasional dengan jumlah NIB yang telah diterbitkan pada periode yang sama sebanyak 250.234. Sedangkan, khusus untuk wilayah administratif Jakarta Pusat, telah berhasil diterbitkan 32.729 NIB dan Jakarta Selatan sebanyak 64.058 NIB.

Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan titik lokasi ke-14 dari rencana penyelenggaraan kegiatan pemberian NIB kepada pelaku UMK perseorangan di 20 wilayah se-Indonesia.

Kegiatan serupa telah dilaksanakan sejak bulan Juli 2022 lalu dimulai dari kota Solo, Jakarta Timur, Medan, Banjarmasin, Banyuwangi, Lombok, Yogyakarta, Jayapura, Cilegon, Manado, Semarang, Palembang, dan Depok. (rls/ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!