1.4 C
New York
Selasa, Desember 3, 2024

Buy now

Penjemputan Ratusan Warga Mimika di Fakfak, Marianus : Kami Minta Bergabung ke Wilayah Adat Bomberay.

Penyerahan tongkat adat Otekapa dan Noken Etae dari Mimika yang diterima langsung Bupati Fakfak, Untung Tamsil di Pelabuhan Fakfak, Sabtu, (12/11) pagi, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com.

Bupati Fakfak, Untung Tamsil mengalungkan tomang adat fakfak kepada salah satu masyarakat adat asal Kabupaten Timika, saat tiba di Pelabuhan Fakfak, Senin, (12/11) pagi sebagai tanda ucapan Selamat Datang di Kabupaten Fakfak dalam rangka menghadiri HUT Kota Fakfak Ke – 122 Tahun, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com

Fakfak – Ratusan warga Kabupaten Mimika – Provinsi Papua, Sabtu, (12/11) pagi tepat pukul 10.12 Wit tiba di Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat, mereka menggunakan Kapal Laut KM Sabuk Nusantara 75 dijemput langsung Bupati dan Wakil Bupati Fakfak, Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom.

Mereka berjumlah kurang lebih 400 orang terdiri dari 30 perwakilan Lemasko, 30 Perwakilan Lemasa, media massa, humas Pemda Mimika, termasuk ratusan warga Kerukunan Fakfak yang berdomisili di Kabupaten Mimika.

Tibanya warga masyarakat Kabupaten Mimika di Kabupaten Fakfak dalam rangka mengadiri HUT Kota Fakfak Ke – 122 Tahun dijemput langsung Bupati dan Wakil Bupati serta Panitia dan sejumlah kepala OPD dilingkungan Pemda Fakfak diwarnai prosesi adat dari kedua Kabupaten tersebut (Mimika dan Fakfak-red) diatas pelabuhan laut fakfak.

Perwakilan Masyarakat Adat Mimika yang tiba lengkap dengan alat musik tradisional mereka menyerahkan salah satu tongkat adat yakni tongkat otekapa dan noken Etae dari Suku Kamoro kepada Bupati Fakfak dengan pesan mereka semacam pulang kampung setelah sekian lama Kabupaten Mimika berpisah dengan Kabupaten Fakfak, tarian paruru asal warga perwakilan (Lemasko) dan tari Dayung dari masyarakat Suku Kamoro asal Kabupaten Fakfak.

Bupati Fakfak, Untung Tamsil didampingi Istri tercintanya, serta Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom, terlihat Raja Pikpik Sekar, Arif H Rumagesan, mereka andil dan turut menyaksikan prosesi adat yang awalnya dilakukan oleh Masyarakat Adat Timika di Pelabuhan Laut Fakfak.

Setelah menerima penyerahan sebuah tongkat adat yakni tongkat otekapa dan noken Etae dari Suku Kamoro kepada Bupati Fakfak dan sebagai penghargaan dan ucapan selamat datang Masyarakat Mimika untuk menghadiri HUT Kota Fakfak ke – 122 Tahun, perwakilan masing-masing masyarakat adat disematkan tomang adat sebagai bentuk lambang dan ciri khas masyarakat adat Kabupaten Fakfak.

Perwakilan Masyarakat Adat ada 3 orang mendapatkan pengalungan Tomang Adat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak diawali Bupati Fakfak, Untung Tamsil, kemudian Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom, serta penyematan tomang adat terakhir adalah, Raja Pikpik Sekar, Arif H. Ruamgesan yang disaksikan ratusan masyarakat mimika dan Fakfak dalam prosesi tersebut di Pelabuhan Laut Fakfak.

Bupati Fakfak, Untung Tamsil setelah memberikan pengalungan tomang adat kepada perwakilan Masyarakat Adat Kabupaten Mimika di Pelabuhan Fakfak menyampikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah dan Masyarakat Mimika dan juga Masyarakat Fakfak yang ada di Kabupaten Mimika atas kehadiranya untuk turut memeriahkan HUT Kota Fakfak Ke – 122 Tahun.

“Pemerintah dan seluruh Masyarakat Kabupaten Fakfak dari Karas sampai ke Bomberay menyampaikan Selamat Datang di Tanah Mbaham Matta dan apresiasi tak terhingga atas kerelaan untuk menghadiri undangan HUT Kota Fakfak Ke – 122 Tahun, semoga hubungan kekeluargaan antara Fakfak dan Mimika terus terjalin baik ibarat seorang Ibu yang selalu mengasihi anaknya”, Sambut Bupati Fakfak, Untung Tamsil.

Sementara itu, Salah satu Masyarakat Adat dari suku Kamoro, Marianus Maknaipeku, ia mengusulkan sebagai bentuk aspirasi agar Kabupaten Mimika harus segera bergabung dengan Kabupaten Fakfak sebagaimana awal pembentukan Pemerintahan Kabupaten Fakfak, mereka tidak mau bergabung dengan daerah lain selain wilayah adat bomberay di Kabupaten Fakfak.

Disampaikan bahwa kehadiran mereka Masyarakat Mimika saat ini di Kabupaten Fakfak merupakan bentuk rasa kecintaan mereka terhadap budaya “Satu Tungku Tiga Batu” yang selama ini menjadi Falsafah hidup masyarakat setempat di lembah onim fakfak ini.

Melalui momentum HUT Kota Fakfak Ke – 122 Tahun, mereka berharap Kabupaten Mimika segera dikembalikan ke Kabupaten asal yaitu, Kabupaten Fakfak di Wilayah Adat Bomberay, mereka tegaskan tidak akan bergabung ke wilayah lain di tanah papua maupun papua barat kecuali bergabung dengan Kabupaten Fakfak.

“Menjunjung tinggi budaya Satu Tungku Tiga Batu, kami harus balik untuk membangun Kabupaten Fakfak, dan mohon dengan momentum HUT Kota Fakfak Ke – 122 Tahun, Mimika harus dikembalikan kepada asal mulanya yaitu Wilayah adat Bomberay, Tuhan sayang, dengan kesempatan indah maka kami orang mimika harus balik untuk membangun negeri kita tercinta, bukan harus ke wilayah lain, kami tidak tau dan kami tidak ada hubungan keluarga,”, Tegas Marianus

Setelah rangkaian prosesi adat dalam rangka penjemputan warga masyarakat Mimika di Pelabuhan Fakfak, ratusan warga ini kemudian didampingi Bupati, Wakil dan beberapa Kepala OPD menuju ruang tunggu Pelabuhan diiringi musik tradinional Kabupaten Fakfak dan juga dari suku Kamoro, selanjutnya mereka diarahkan ke pandopo rumah negara bupati untuk makan siang bersama dan balik ke hotel agar beristirahat.

Selain Kabupaten Timika, Untung sampaikan rencana akan hadir juga masyarakat dari Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Bintuni, dan juga Kabupaten Teluk Wondama, rombongan Kabupaten terdekat dengan Kabupaten Fakfak ini kabarnya telah bersedia untuk berkenaan menghadiri puncak HUT Kota Fakfak – 122 Tahun, (16 November 2022) besok. (ret)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!