Pangdam XVIII/Kasuari : “Rekrutmen Calon Anggota TNI Jalur Otsus Anggaranya Dibebankan ke Daerah Asal Masing-Masing”.
Komandan Komando Daerah Militer atau Kodam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI Gabriel Lema tampakkan senyumanya ketika bersama Bupati Fakfak (Tengah) dan Pj. Gubernur Papua Barat (kiri) menuju Pulau Tubir Seram sebagai rangkaian acara Hari Jadi Kota Fakfak Ke-122 Tahun (16 November 2022) kemarin, foto : Humas Korem Fakfak
Fakfak – Komandan Komando Daerah Militer atau Kodam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI Gabriel Lema mengungkapkan kuota penerimaan Calon Tamtama TNI-AD yang dijatahkan dari Mabes TNI-AD sebanyak 250 orang untuk Papua Barat didalamnya kuota reguler kurang lebih 150 orang.
Jenderal sampaikan diruang VIP Room Bandara Torea Fakfak sebelum tinggalkan Kota Pala ini setelah mengikuti puncak Hari Jadi Kota Fakfak Ke-122 Tahun bahwa dari kuota yang ada termasuk Kuota untuk Jalur Otsus dan Bidang Keagamaan, Untuk bidang keagamaan perekrutanya baru dimuali tahun 2022 ini.
“Tahun ini kami sudah rekrut anggota Calon Tamtama baik yang reguler yang secara rutin tiap tahun, reguler ini juga direkrut dari lintas agama, kemudian perekrutan dari jalur Otsus khususnya bagi OAP, meskipun perekrutan jalur Otsus mekanismenya tetap sama seperti perekrutan Catam Reguler, namun secara spesifik bahwa Otsus tersebut rekrutmenya fokus pada orang asli papua”, Jelas Jenderal, Gabriel Lema.
Ditegaskan Jenderal bahwa perekrutan Calon Anggota TNI-AD jalur Otsus tersebut sebagai bentuk membangkitkan minat bagi orang asli papua namun mekanisme perekrutan tetap menggunakan standar perekrutan seperti yang reguler. Saat ini tahapannya persiapan masuk sidang penentuan terakhir atau Pentukhir, dan semua porses secara tahapan berlangsung lancar.
“Semua tahapan berjalan lancar, rencana sabtu, (19/11) besok akan masuk sidang penentuan akhir untuk menentukan kelulusan mereka dan yang lulus akan lanjut pada tahapan Pendidikan”, Ungkap Komandan Kodam XVIII/Kasuari sebelum kembali ke Manokwari kemarin.
Mengenai anggaran proses perekrutan, orang nomor satu di Wilayah Kodam/XVII Kasuari ini menegaskan bahwa ada salah satu kendala yang dialami adalah persaoalan anggaran khususnya untuk perekrutan jalur Otsus, karena itu, terang Gabriel bahwa, perekrutan jalur Otsus yang diambil dari setiap daerah anggaranya menjadi tanggungjawab daerah asal masing-masing.
“Tahun kemarin untuk anggaran perekrutan TNI Jalur Otsus pengelolaanya sebatas di Provinsi, namun berubah lagi di tahun 2022 ini bahwa penerimaan atau perekrutan Otsus sudah displit masuk Kabupaten/Kota di Papua Barat sehingga anggaranya dibebankan kepada masing-masing daerah Kabupaten/Kota.”, Jelasnya
Dikatakan, anggota TNI yang direkrut melalui jalur Otsus ini setelah mengikuti Pendidikan dan dinyatakan resmi sebagai anggota TNI mereka tetap diatur oleh negara melalui Institusinya karena mereka sudah menjadi alat negara kesatuan republik indonesia,
“Khusus untuk Calon Anggota TNI Jalur Otsus seyogyanya selesai Pendidikan ditugaskan di Daerah Asal karena tadi menganut Sistem jalur khusus akan tetapi harus diingat satu hal bahwa setelah menjadi tentara maka dia adalah menjadi alat negara karena itu seorang aparat negara (TNI-red) siap ditempatkan dimana saja di wilayah negara kesatuan republik indonesia, namun untuk Kodam XVIII/Kasuari sangat membutuhkan personil sehingga harapanya semua kembali dan bertugas di Wilayah Kodam Papua Barat”, tegas Jenderal diakhir wawancara itu. (ret)