Fakfak – Pembangunan Bandara Siboru yang berada di Wilayah Distrik Wartutin. Kabupaten Fakfak – Provinsi Papua Barat kini telah memperlihatkan hasil yang sangat menjanjikan dimana panjang runway bandara yang harus diaspal adalah 1.600.
Sementara itu, pihak kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan pengaspalan tersebut sepanjang 700 Meter edisi, kamis, (2/3) kemarin, dan sisa 900 meter dalam waktu tidak lama akan segera diselesaikan sebagai wujud janji Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Kontraktor yang mengerjakan proses pengaspalan ini melaksanakan pekerjaan pengaspalan dalam dua tahap, tahap pertama adalah pekerjaan pengaspalan dengan ATB yang kini terealisasi hingga 700 Meter.
ATPB (Asphalt Treatde Permeable Base) merupakan suatu konstruksi pondasi yang dapat ditempatkan dibawah lapis permukaan beraspal maupun lapisan beton, sifat campuran ATPB mempunyai rongga udara dan Permeabilitas yang cukup besar (seperti ACWC atau ACBC).
Setelah menyelesaikan Aspal Tahap ATPB yang dimaksudkan untuk menempati lapisan pondasi runway bandar aini maka akan dilanjutkan lagi dengan lapisan kedua. Tahap ini akan dikerjakan setelah lapisan pertama selesai dikerjakan dengan ukuran panjang 1.600 meter.
Setelah pengaspalan tahap ATB dilanjutkan dengan ACWC. Lapisan ATB berdasarkan ketentuan maka ATB berada pada ketebalan (6-Cm). lapisan kedua atau ACWC berada di ketebalan (4-Cm). lapisan ACWC dikerjakan apabila tahap pengaspalan ATB telah rampung.
“Target tahap pertama saat ini adalah untuk lapisan pertama ATB 6 Cm, lebar 30 Meter dan panjang 1.600 dan yang sudah terlaksana 700 Meter”, Jelas salah satu Karyawan yang berhasil dihubungi mataradarindonesia.com, Jumat, (3/3) sore kemarin.
Sebelumnya, Menteri Investasi / Kepala BKPM. Bahlil Lahadalia belum lama ini melakukan kunjungan kerja di Fakfak dan meninjau langsung perkembangan pelaksanaan bandara yang ditetapkan sebagai PSN Era Presiden Jokowi ini.
Ketika itu targetkan minimal rampung di Bulan Maret 2023 ini, memang diakui bahwa progress pekerjaan bandara mengalami sedikit keterlambatan diakibatkan karena kondisi Covid-19 yang berpengaruh terhadap seluruh aktifitas masyarakat ketika itu, kemudian faktor cuaca yang menyebabkan curah hujan tinggi disekitar lokasi bandara ini.
“Jadi Air Port ini panjang dibangun lebih besar dari Perencanaan untuk pembukaanya dan ditargetkan 1.780 Meter tetapi realisasi dilapangan dibukanya panjang hingga 2.300 Meter.
Tahap pertama yang diaspal saat ini adalah 1.600 Meter namun targetnya tetap 2.000 meter. Sehingga bisa didarati pesawat berbadan besar. Dan dengan 1.600 meter tahap awal juga bagus”, Jelas Bahlil kepada mataradarindonesia.com.
Bahlil lagi-lagi menyatakan sangat optimis pembangunan bandar aini rampung dan digunakan sebelum masa jabatan Presiden Jokowi berakhir karena pekerjaan ini hanya tahap pengasapalan runwaynya saja,
“Saya optimis karena inikan tingal aspal saja apalagi timbunan dan Cat and fiilnya juga sudah mau hampir rampung, memang tidak gampang bangun sebuha bandara tapi saya yakin selesai dan diresmikan Presiden Jokowi”, Kata Bahlil. (ret)