Fakfak – Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten Fakfak setelah menerima Nota Pengantar RAPBD Fakfak Tahun 2023 dari Pemerintah Daerah saat ini sedang melakukan Pembahasan terhadap Rancangan APBD Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2023 tersebut.
Pembahasan uang rakyat ini dimulai setelah Pembukaan Jumat, (10/3) malam dipimpin Wakil Ketua DPRD Fakfak, Iskandar Tassa dihadiri Bupati dan Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah Kabupaten Fakfak dan Pimpinan OPD dilingkungan Pemda Fakfak.
Berdasarkan Nota Pengantar RAPBD Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2023 yang disampaikan Bupati Fakfak. Untung Tamsil kepada Pimpinan Dewan dan Anggotanya untuk dilakukan pembahasan senilai Rp.1.397.810.086.031,00. Atau mengalami kenaikan sebesar (16,50) Persen dari Tahun sebelumnya.
Diketahui Tahun Anggaran sebelumnya (2022-red) sebelum Perubahan adalah hanya Rp. 1.199.850.226.577,00. Artinya, dalam Rancangan APBD Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2023 ini ada peningkatan Pendapatan sebesar Rp.197.959.859.454,00 alias (16,50) Persen.
Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2023 ini sebesar Rp. 60. 785. 393, 828,00, nilai ini sama seperti Tahun Anggaran 2022 sebelum perubaha, artinya tidak ada peningkatan diaspek PAD.
Sedangkan Dana Transfer sebesar Rp. 1.1337.024.692.203,00 mengalami kenaikan sebesar Rp. 197.959.859.454,00 atau naik sebesar 17,38 persen. Jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2022 sebelum perubahan hanya Rp. 1.139.064.832.749,00.
Sedangkan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah untuk tahun 2023 tidak dianggarkan dikarenakan tidak ada penerimaannya. Jenis pendapatan ini terdiri atas pendapatan Hibah, dana darurat dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Diuraikan lebih lanjut bahwa pada Renacangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Fakfak tahun anggaran 2023, belanja daerah diestimasikan sejumlah Rp. 1.497.069.050.140,00
Bagian ini mengalami kenaikan sebesar Rp. 211.218.823.563,00 atau naik sebesar 16,43 persen dibandingkan tahun anggaran 2022 sebelum perubahan sebesar Rp1.285.850.226.577,00.
Terdiri dari belanja operasional pada APBD Fakfak Tahun Anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp. 1.026.569.668,523,00 atau mengalami kenaikan sebesar Rp128.349.001.833,00 atau (14,29) Persen
Jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2022 sebelum perubahan sebesar Rp. 898.220.666.690,00, salah satu penyebab naiknya belanja operasi tersebut karena adanya pengalihan sebagai kewenangan pengelolaan Sekolah SMA ke Kabupaten disertai pembiayaan gaji dan tunjangan.
Adapun sebut Bupati, belanja modal pada APBD Tahun Anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp. 280.792.755.386,00 atau mengalami kenaikan sebesar Rp94.036.550.639,00 atau (50,36) persen. dibandingkan Tahun Anggaran 2022 sebelum perubahan berjumlah Rp. 186.756.204.747,00.
Sedangkan belanja tak terduga Tahun Anggaran direncanakan sebesar Rp. 8.562.106.938,00 atau mengalami penurunan sebesar Rp. 1.437.893.062,00 (14,38) Persen dibandingkan Tahun Anggaran 2022 sebelum perubahan sejumlah Rp. 10.000.000.000,00,
“Untuk belanja transfer pada RAPBD Fakfak Tahun Anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp. 181.144.519.293,00 atau mengalami penurunan sebesar Rp. 9.728.835.847,00 turun sebesar (5,10) Persen dibandingkan tahun anggaran 2022 sebelum perubahan sejumlah Rp. 190.873.355.140,00.”,
“Rencana pembiayaan daerah dalam APBD tahun anggaran 2023 terdiri dari penerimaan pembiayaan diasumsikan sejumlah Rp. 102.258.964.109 yang bersumber dari prediksi penerimaan sisa lebih perhitungan Anggaran Daerah Tahun 2022,” jelasnya.
Demikian pula pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp. 3.000.000.000,00 yang direncanakan untuk penyertaan modal daerah pada PT. Bank Papua Cabang Fakfak dan BUMD Migas.
“Pembiayaan neto tersisa sebesar Rp. 99.258.964.109,00. Pembiayaan Neto tersebut digunakan untuk menutup deficit anggaran daerah yang ditimbulkan akibat selisih belanja daerah dam pendapatan daerah tahun anggaran 2023,” ujar Bupati Untung Tamsil. (ret)