Bupati Fakfak. Untung Tamsil dalam satu kesempatan belum lama ini, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Fakfak – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Fakfak merupakan salah satu dari sekian banyak OPD dilingkungan Pemda Fakfak yang memiliki Alokasi dana cukup “Gendut” atau besar,
Sebetulnya dengan alokasi anggaran yang begitu “sehat” harusnya Pendidikan di Fakfak lebih baik dan maju jika dibandingkan dengan bidang lainya yang juga menjadi perhatian pemerintah.
Ternyata alokasi dana pendidikan yang terbilang signifikan ini tidak menjamin penyelesaian berbagai problem internal maupun Eksternal dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Fakfak.
Hal ini menjadi sorotan khusus Bupati Fakfak. Untung Tamsil saat menerima aksi dari PGRI dan SiGAP Kabupaten Fakfak, Kamis, (4/5) kemarin di halaman apel Pemda Fakfak.
Bupati ketika didampingi Sekda kemarin menyampaikan bahwa pihaknya sebelum terpilih menjadi Bupati dan semasa aktif sebagai ASN pernah bertugas di Diknaspora Fakfak.
Diakuinya, Dinas yang mengurus Pendididkan di Tanah Mbaham ini memiliki alokasi anggaran yang cukup besar, mapan, dengan harapan persoalan pendidikan yang terjadi harusnya dapat diselesaikan melalui program yang terukur, anggaran yang memadai.
Sayangnya, impian Bupati ini belum sepenuhnya terwujud karena hari ini masih banyak kondisi internal Dinas Pendidikan yang patut dibenahi secara baik dan menyeluruh tentunya membutuhkan peran semua pihak, pertanyaan kemudian, Persoalanya ada dimana ?
Berdasarkan hasil kunjungan kerja diberbagai Distrik dan Kampung yang ada di Kabupaten Fakfak, ungkap UT. Bupati menemukan adanya pembagian guru yang tidak merata hal ini bisa berdampak buruk terhadap siswa.
Bupati bahkan mengakui kemarin bahwa menerima laporan dari masyarakat terkait sejumlah guru tidak berada di tempat untuk melaksanakan tugas belajar mengajar,
Tentunya guru juga tidak disalahkan namun ada persoalan seharusnya dapat disampaikan sehingga selaku kepala pemerinatahan di daerah bisa mengetahui masalahnya.
“Kita akan segera Rakor untuk kita cek permasalahan ini karena distribusi guru sangat minim ditingkat distrik dan kampung,
Saya datang ke Kampung Kotam dan Kampung Wambar ternyata tingkat baca anak-anak sekolah sangat minim. Bahkan ada yang sudah berada di kelas 5 dan 6.
Saya juga datang ke Kampung Degen, saya datang ke Mamur tidak ada guru, dan masih banyak lagi permasalahan lainya, jadi mari kita menyelesaikan ini sama-sama, tugas ini tidak saja guru tetapi orang tua dan semua,
Makanya saya mau buat Rakor Pendidikan termasuk undang para Kepala Kampung untuk kita bicarakan apa permasalahnya,
Sementara aturan dan regulasi termasuk anggaran semua ada, program banyak. Uang di Dinas Pendidikan ini cukup besar, tidak kurang,
Mudah-mudahan, melalui Rakor besok menjadi media untuk memfasilitas semua pelaku kepentingan pendidikan di Kabupaten fakfak.”, Ungkap UT. Bupati Fakfak.
Menyangkut rencana Gelar Rakor. Bupati sangat berharap bisa menghasilkan rekomendasi dan rumusan kebijakan yang mampu menjawab semua problem saat ini
“Mungkin momentum Rapat Koordinasi besok bisa menemukan solusi dan formulasi baik untuk peningkatakan kwalitas pendidikan hari ini di Kabupaten Fakfak,”, Ujar Bupati Fakfak, Kaka UT. (ret)