Pj. Gubernur Papua Barat. Komjen Pol. (Punr) Drs Paulus Waterpauw, M.Si didampingi Bupati Fakfak. Untung Tamsil, S.Sos, M.Si dalam acara HUT Kota Fakfak Ke – 122 Tahun. (16 November 2022) di Kabupaten Fakfak belum lama ini, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Fakfak – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Papua Barat pasca dimekarkanya Provinsi Papua Barat Daya turun drastis hingga terjun bebas jika dibadingkan dengan masa sebelum adanya DOB Provinsi Papua Barat Daya. PAD (Pendapatan Asli Daerah) setiap tahun terbilang cukup sehat.
Melihat kondisi ini. Pj. Gubernur Papua Barat. Paulus Waterpauw mengajak Pemerintah dan semua masyarakat agar memanfaatkan seluruh potensi yang ada untuk bagaimana bisa menggenjot adanya Pendapatan Asli daerah (PAD), terutama mendukung dan mendorong pembangunan investasi yang hadir diberbagai daerah masing-masing di 7 Kabupaten ini.
PW sampaikan bahwa tidak ada strategi lain untuk mendukung dan mendorong peningkatakan Pendapatan Asli Daerah apakah itu Provinsi maupun Kabupaten untuk memasukkan investasi ke daerah selain memberikan rasa aman dan kepastian terhadap investor, Disisi lain peran dan partisipasi masyarakat juga penting terkait pembangunan Investasi sehingga semua aspek pembangunan bisa terjawab diluar beban anggaran daerah.
Daerah. Apakah itu Provinsi maupun Kabupaten tidak selalu mengharapkan droping dana pusat tanpa memiliki inovasi dan kreasi untuk menggali potensi-potensi sumber daya alam lainya dalam rangka mendorong peningkatakan Pendapatan Asli Daerah. Jika tidak berupaya untuk mendorong pembangunan investasi maka daerah yang bersangkutan bisa terbilang tidak sehat karena beban APBD murni tidak cukup untuk membangun daerahnya.
Karena ketika menerima pembangunan investasi maka sejumlah persoalan daerah bisa terjawab yakni, mengurangi angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan karena perusahaan genjot banyak tenaga kerja, bisa menjawab pembangunan infrastruktur daerah, pendidikan, kesehatana dan termasuk pembangunan ekonomi. Semuanya bisa terrealisasi baik asalkan tidak terjadi palang memalang. “Hilangkan budaya palang memalang”
“Harus diantara kita ada saling keterbukaan, prinsipnya 7 Kabupaten di Papua Barat ini setelah kita pisah dengan Sorong Raya atau Papua Barat Daya. Mari kita duduk bersama antara Pemerintah dan Masyarakat untuk membericarakan apa yang kita mau bangun.
Melalui kebersamaan dan kebisaan kita di tanah Papua Barat. Jika saja ada ada kendala lain berkaitan dengan pembangunan maka harus ada pembicaraan bersama karena pemerintah ini lengkap. Ada Pemerintahan, ada TNI-Polri dan juga ada masyarakat yang klasifikasinya cukup banyak.
Kalau ada masalah tanah dan batas wilayah dan juga persoalan adat yang belum tuntas diselesaikan maka tiap kelompok atau perorangan harus membuka diri untuk bicarakan baik-baik secara kontinyu, saat ini PAD kita sangat minim karena masih bertahan dengan dana transferan pusat jadi kita jangan tepuk dada mengatakan bahwa saya hebat, saya luar biasa, tidak begitu karena papua barat masih hidup dibawah tangan terbuka yang diberikan dari pusat.
Dana alokasi khusus tidak hanya dilepas begitu saja tapi sudah diatur pemerintah pusat. Artinya kalau kita tidak taat azas dan kita tidak mempedomani ketentuan aturan yang berlaku maka siap-siap untuk berhadapan dengan hukum, kita tidak kuat berdiri sendiri karena masih terlingkup dengan kebiasaan-kebiasaan lama, laut luas darat banyak sumber daya kekayaan hutan.
Banyak Investasi mulai melirik kita, saya mohon dengan sangat untuk dukung kebijakan negara dan pemerintah. Mohon agar semua lapisan masyarakat duduk dan bicara dengan baik tentang apa -apa yang harus dikerjakan bersama,
Investasi akan bisa masuk apabila kondisivitas keamanan dan kenyamanan ditengah masyarakat terjamin dan terjaga dengan baik namun karena kita masuk dengan budaya palang memalang serta sasi adat dan lainya maka tunggu saja investasi tidak bakal masuk ke daerah tersebut.”, Ulas Waterpauw.
Waterpauw memberikan contoh salah satu Provinsi yang nanti berkembang dengan baik dan maju adalah Provinsi Papua Barat Daya karena memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan dikelola secara baik, ada pembangunan investasi serta memiliki wilayah KEK (Kawasan Ekonomi Khusus),
“Daerah-daerah diluar Papua sangat subur dengan kekayaan alam yang ada karena dikelola secara baik oleh negara melalui investor, kita lihat Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan lain sebagainya, jangan jauh. Kita lihat Papua Barat Daya yang dekat ini bakal jadi Provinsi yang maju karena banyak investasi,
Semua ini karena didukung oleh masyarakat tanpa dukungan masyarakat terhadap kondisifitas keamanan dan kenyamanan investasi maka jangan pernah berharap, jadi itu pesan saya, kalau kita mau maju maka satu kata Dukung semua kebijakan pemerintah”, Minta Pj. Gubernur Papua Barat.