Pj. Gubernur Papua Barat. Paulus Waterpauw dalam satu kesempatan di Kabupaten Fakfak belum lama ini, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Fakfak – Nyaris setiap saat terjadi di seantero Tanah Papua maupun Papua Barat terkait dengan kejadian palang memalang batas tanah masyarakat.
Aksi palang memalang tanah hak ulayat milik masing-masing orang ataupun kelompok masyarakat ini tentu tidak serta merta dilakukan oleh mereka
Namun ada sebab akibat yang muncul didepan mata mereka sehingga hal ini menjadi problem yang sering terjadi ditengah publik, tetapi jika didudukkan bersama-sama dengan baik pasti ada solusinya.
Mungkin saat itu lahan milik mereka digunakan tidak dapat diselesaikan secara baik ataukah tidak pernah mereka dilibatkan dalam proses penyelesaian suatu tanah miliki mereka dalam kepentingan tertentu.
Ataukah mereka tidak mengetahui apa yang terjadi sehingga lahan yang seharusnya dimanfaatkan untuk kebutuhan mereka akhirnya diseroboti oleh pihak lain, kasus ini bisa saja terjadi sehingga ada aksi kayu silang ini kerap ditemukan
Sebtulnya tidak saja di Tanah Papua, daerah lain juga demikan termasuk Maluku dan Sualwesi, misalnya, Akan tetapi tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan sepanjang semua pihak yang berkepneitngan ingin membuka diri
Nah, berkaitan dengan kejadian palang-memalang yang kerap terjadi di tanah papua akan menjadi salah satu yang dapat menghambat proses pembangunan, termasuk di Kabupaten Fakfak. sehingga Investor juga pertimbangkan untuk masuk daerah.
Penjabat Gubernur Papua Barat. Paulus Waterpauw mengatakan daerah di tanah papua khususnya papua barat dan utamanya di Kabupaten Fakfak harus membuka diri untuk menerima masuknya investasi
Hal ini tujuanya agar mendorong percepatan pembangunan disegala bidang sesuai dengan arah dan keinginan bersama sebab dana pemerintah tidak cukup untuk membangun dan mengatasi persoalan dari semua aspek.
Waterpauw mengajak seluruh masyarakat di Papua Barat dan Kabupaten Fakfak. bagi yang merasa haknya belum diselesaikan maka harus ada komunikasi yang baik antara pemerintah dan kelompok masyarakat tertentu,
Apabila disaat yang sama ada pembangunan maka ada kerjasama dan duduk bersama membicarakan problem yang ada sehingga tidak menghambat proses pembangunan.
“Tuhan sudah titipkan kami baik dari Kepolisian, Militer, dan juga Pemerintah tugasnya untuk senantiasa dapat menyelesaikan setiap persoalan yang muncul ditengah masyarakat,
Kita semua harus buka diri dalam menyelesaikan setiap persoalan, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan kecuali dengan cara duduk dan bicara secara bersama-sama.
Investasi akan masuk apabila kita punya sistim keamanan dan pengamanan terjaga dengan baik, tapi kalau kita selalu hadir dengan sistim palang dan sasi adat, jangan harap Investasi masuk.
Kalau ada gosip-gosip, desas desus, ada irisan-irisan, bisikan dalam bentuk pikiran negatif atau mungkin goncangan yang kurang sedap didengar kita segera ambil sikap untuk selesaikan cepat
Kalau ada masalah tanah, masalah batas wilayah yang belum tuntas diselesaikan mari kita duduk sama-sama untuk dapat menyelesaikanya”, Urai Pj. Gubernur Papua Barat. (ret)