Menteri Investasi. Bahlil Lahadalia :
“Pabrik Pupuk yang dibangun dan lokasinya di Kabupaten Fakfak-Papua Barat tidak hanya untuk Konsumsi orang Fakfak, Namun orang Fakfak memberikan Kontstribusi Pupuknya kepada dunia khususnya Australia, PNG, Filiphina, dan sebagian Kawasan di Republik Indonesia.”
Atas izin dan perintah Wapres KH Ma`ruf Amin, Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi / Kepala BKPM sedang memberikan penjelasan terlihat ekspresi tanganya terkait rencana pembangunan Pabrik Pupuk dan Smelter di Kabupaten Fakfak – Papua Barat, hadir mendampingi Wapres dan Menteri Investasi. Direktur Pupuk Kaltim. Pak Ahmad. foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Laporan : Rustam Rettob/Wartawan.
Fakfak – Ditengah sorotan dan tantangan besar dalam rangka memberikan perluasan lapangan pekerjaan kepada rakyat di Tanah Papua, Pemerintah dituntut untuk terus berinovasi dalam melaksanakan program pembangunan agar bisa menghadirkan lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan seadil-adilnya untuk menjawab angka pengangguran di Tanah Papua dan khususnya Fakfak dengan membangun Pabrik Pupuk dan Smelter.
Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia saat mendampingi Wakil Presiden di Fakfak, Jumat, 13 Juli 2023 kemarin mengatakan bahwa Presiden telah memerintahkan dirinya untuk mengurus investasi di Kabupaten Fakfak yakin Pembangunan Pabrik Pupuk dan Pembangunan Smelter di Fakfak – Papua Barat.
Terkait dengan Pabrik Pupuk yang rencana akan dibangun di Wilayah Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak – Papua Barat, Bahlil sampaikan bahwa rencana September 2023 awal pelaksanaan pekerjaan pemetaan dengan total nilai Investasi sekitar Rp. 30 Triliun.
Bahlil sampaikan bahwa anggaran kurang lebih Rp. 30 Triliun ini bukan bersumber dari APBN apalagi APBD bahkan mereka pihak perusahaan menjalanakan investasi murni sehingga Menteri Investasi sanga berharap masyarakat bisa menerima investasi ini untuk kepentingan bersama kedepan. intinya dukungan semua pihak.
Disisi lain Bahlil juga minta agar ketika ada persoalan harus segera diselesiakan dengan tidak mengedepankan cara palang-memalang karena pihak perusahaan pastinya akan menggantikan semua hak masyarakat sepanjang pembicaraan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatakan bersama, pesan Bahlil untuk segera siapkan semua sumber daya menjemput pembangunan Pabrik Pupuk di Fakfak.
“PT Pupuk Kaltim bakal membangun pabrik pupuk di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Nilai investasi itu ditaksir mencapai Rp30 triliun, Proyek ini murni investasi bukan didanai dari APBN atau APBD, tahapan pemetaan lahan dimulai bulan September 2023, kemudian diikuti pembangunan infrastruktur lainnya.
Bapak Presiden Jokowi berpesan agar masyarakat Kabupaten Fakfak berkonstribusi dalam menyukseskan pembangunan pabrik pupuk.dan investasi ini tolong dijaga baik-baik,”, Urai Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia saat mendampingi Wapres. KH Ma`ruf Amin kemarin.
Sementara terkait dengan Pembangunan Smelter, Bahlil katakan bahwa Presiden juga telah putuskan untuk pembangunannya di Kabupaten Fakfak – Papua Barat. Persoalan lokasinya bekas sopir angkot ini katakan bahwa masih menunggu nanti hasil FS (Feasibility Study).
“Kita do`akan semua dan mari kita bangun Kerjasama yang baik karena kedepan Freeport akan membangun Smelter di Papua tepatnya di Kabupaten Fakfak sebagai bentuk dari omitmen perpanjangan, lokasinya lagi menunggu FS (Fisibility Study)”, Ujar Menteri Investasi. Bahlil Lahadalia.
Tidak saja Pembangunan Pabrik Pupuk dan Smelter, Pemerintah pusat juga bangun Pasar Thuburuni yang berlokasi di Jln Thumburuni dengan total Anggaran Rp. 200 Miliar, sementara itu juga Pemerintah turunkan juga pembangunan Bandara Siboru di Distrik Wartutin, Kabupaten Fakfak – Papua Barat.
Rencananya Pasar Thumburuni dan Bandara Siboru akan diremsikan Presiden Jokowi pada akhir 2023 mendatang, bisa bersamaan dengan peresmian Pembangunan Ruang Terbuka Hijau KH Ma`ruh Amin dan Groundbreaking Pabrik Pupuk,
“Saya minta doa dan dukungan semua masyarakat, sambut rejeki bagus ini baik-baik”, Harap Bahlil.
Jangan Salah.!Pabrik Pupuk Bukan Untuk Orang Fakfak Saja.
Menuai Pro dan Kontra. Tetapi harus diingat bahwa lokasi pembangunan Pabrik Pupuk di Tanah Papua telah final diputuskan dan atas perintah Presiden dan Wakil Presiden untuk dipindahkan.
Lokasi awal yang tadinya rencana dibangun di Kabupaten Bintuni dipindahkan ke Kabupaten Fakfak-Provinsi Papua Barat sebagai bentuk Upaya pemerataan pembangunan di seluruh tanah air.
Artinya. Perdebatan lokasi pembangunan Pabrik Pupuk apakah di Kabupaten Bintuni atau di Kabupaten Fakfak – Papua Barat sepatatunya harus diakhiri dan masyarakat diminta untuk tetap memberikan dukungan terhadap kebijakan negara yang terus berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan disegala bidang.
Selama ini banyak pihak berpikir bahwa pabrik pupuk hanya untuk kepentingan masyarakat fakfak, ternyata tidak semata-mata juga karena tidak hanya untuk kepentingan Kabupaten Fakfak, Namun Pabrik Pupuk di Fakfak Untuk Kepentingan Dunia, kenapa tidak. ?
Pertanian modern kedepan yang dikembangkan itu di wilayah timur yaitu di Tanah Papua, kenapa di Papua tidak bisa kompetitif harganya karena harga logistik pupuk yang sangat mahal
Harus diingat bahwa pabrik pupuk yang dibangun di Fakfak stok kebutuhanya tidak untuk kepentingan dalam negeri tetapi juga untuk memenuhi Ekspor ke luar negeri
Kedepan Wilayah Ekspor hasil pupuk adalah Ekspor ke Australia, Ekspor ke PNG, dan juga Ekspor ke Filiphin. Dan untuk menyuplai pupuk di Kawasan timur indonesia karena Kawasan timur indonesia belum ada Pabrik Pupuk.
Pemerintah Daerah dan Masyarakat harus mengedepankan pikiran posotif terkait dengan hadirnya Pabrik Pupuk dan harus memikirkan multiplayer efeknya, lapangan pekerjaan terbuka luas, perputaran uang di daerah, PAD, dampkanya luas.
Oleh sebab itu Pabrik Pupuk yang dibangun dengan lokasinya di Kabupaten Fakfak tidak hanya untuk Konsumsi orang Fakfak tetapi orang fakfak memberikan kontstribusi pupuknya kepada dunia khususnya Australia, PNG, Filiphina, dan sebagian Kawasan di Republik Indonesia.