Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) menguraikan bahwa Tahun 2014. Partai NasDem nyatakan sikap secara utuh dan full berikan dukungan kepada Jokowi untuk maju Calon sebagai Presiden dan ketika itu terpilih.
Tak berhenti sampai disitu, Partai NasDem kemudian Tahun 2019 secara terbuka tanpa mahar dan tanpa iming-iming sesuatu apapun melalui Rakernas menyatakan sikap mendukung Presiden Jokowi untuk maju Calon Presiden tahun 2019 dan menang.
Masih terus harmonis dan awal tahun 2022 Presiden Jokowi masih sempat meresmikan NasDem Tower dan mungkin disitu akhir dari kebersamaan Jokowi dan Sura Paloh,
Karena setelah meresmikan NasDem Tower dan selang beberapa bulan kemudian NasDem mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai Capres 2024.
Meskipun NasDem mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai Capres 2024 tetapi NasDem tidak mau dianggap sebagai pengkhianat sehingga ia menyatakan sikap politiknya bahwa tetap mendukung Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil presiden KH Ma`ruf Amin hingga akhir masa jabatanya,
Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP Partai NasDem pun terliat sudah mulai renggang bahkan panas menjelang Pemilihan Umum tahun 2024 mendatang, saat PDI Perjuangan mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Jokowi terlihat hadir.
Sinyal dukungan Presiden Jokowi bukan untuk Anies tetapi kepada Kader PDI Perjuangan yaitu. Ganjar Pranowo, Surya Paloh mengungkapkan bahwa dukungan NasDem kepada Presiden Jokowi menjadi Preisden dua periode kala itu adalah secara totalitas karena NasDem yakin punya konsep dan pemikiran yang sama
Ketika itu kata Surya Paloh progress bangsa indonesia dalam rangka berbangsa dan bernegara akan jauh lebih hebat dari bangsa-bangsa lain di dunia bahkan targetnya bangsa indonesia menjadi contoh bagi negara lain dalam hal berdemokrasi berbangsa dan bernegara.
“Tetapi apa yang terjadi, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataaan, para Kader NasDem saya ingatkan bahwa kita pernah mengalami sedikitnya tiga setengah abad lebih sebagai bangsa yang terjajah, konsekuensinya adalah. Derita, penghinaan, kesedihan, kesusahan, dan kehilangan harga diri, harkat dan martabat, itulah bangsa yang terjajah.
Tetapi dengan kehebatan para pemikir sekaligus para pejuang bangsa indonesia yang begini besar yang telah memberikan peran dan mengambil sikap dengan penuh keyakinan memberikan pengorbanan harta bahkan nyawa sekalipun jadi taruhan untuk membebaskan kita dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka.”, Urai Surya Paloh dalam Pidatonya.
Surya Paloh sampaikan bahwa satu bulan kedepan indoensia akan segera merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 Tahun (17 Agustus 2023-red). sejujurnya indonesia telah mengalami berbagai kemajuan dalam berbagai pranata kehidupan, tetapi jika berani mengatakan jujur dan kritis ditengah ribuan kader Partai NasDem, Surya katakan, hari ini Indonesia sulit menemukan karakater bangsa indonesia yang seusngguhnya dan seutuhnya.
“Bangsa kita telah berubah, hari ini dari semangat yang penuh dengan kegotong royongan dan kebersamaan maupun semangat kecintaan berubah menjadi semangat keangkuhan individualistik yang menghargai nilai-nilai transaksional materialistik yang serba pragmatis didalam praktek-pratek hari ini, kita terjebak pada pragmatisme, terjebak pada sikap ketersuterangan menjadi bangsa yang penuh dengan kepura-puraan atau munafik”, Sorot Surya Paloh.
Surya Paloh dalam pidato dengan semangat yang berapi-api dihadapan ratusan ribu kadernya, Minggu, 16 Juli 2023 kemarin bertempat di Lapangan GBK Jakarta mengatakan bahwa kecintaanya bersama kader partai NasDem kepada bangsa indonesia adalah menjadi harga mati, bahkan Partai NasDem sayang kepada pemimpinan yang ada di Negeri ini.
“Kita Partai NasDem punya komitmen moral untuk keberhasilan kepada pemimpin yang kita dukung dan usung menjadi Presiden di Negeri ini, tetapi bisa saja niat baik akan diartikan dengan penuh kesalahpahaman dan salah pengertian dan kita Partai NasDem terimah itu.
Tetapi bukan berarti Niat baik, kalau memang niat baik kesalahpahaman dan salah pengertian kemudian kita merasa tertekan, tertindas, terjepit, terhalangi kemudian kita menyerah, kemudian kita menyerah, kemudian kita menyerah, kita katakan. Insha Allah kita belum menyerah.”, Tantang Surya Paloh.
Surya Paloh sampaikan bahwa alasan NasDem dukung dan usung Anies Capres 2024 karena NasDem ingin Pluralisme yang dibangun tidak sekedar semanis bibir, namun yang dibutuhkan adalah praktek didalam kehidupan nyata. Pemikiran dinamis, moderat dan penuh dengan konsistensi pemikiran dan membangun keindonesiaan seutuhnya maka wajib terus menerus diperjuangkan. “Kalau takut dilanda ombak janganlah pernah berulah ditepi pantai”, Ujar Kaka Paloh.
Surya paloh kemudian memberikan apresiasi kepada seluruh kader yang hadir karena hadir di jakarta dari berbagai penjuru nusantara dan sekaligus mengkonfirmasi diri bahwa NasDem dan kader-kader terbaik bangsa ini masih ada dan siap berjuang demi bangsa dan negara yang kita cintai yaitu Indonesia. sampaikan salam saya kepada seluruh kader dan keluarga besar di kampung halaman. bahwa berbagai tantangan dan halangan yang NasDem hadapi akan menjadi spartan-spartan tangguh untuk menghadapi semua itu.
Sebelumnya Surya Paloh mengawali pidato politiknya menguraikan bahwa Indonesia memiliki wilayah yang luasnya kurang lebih 2 Juta Km persegi dengan memiliki geografis sangat strategis diapit dua samudera yaitu samuder pasifik dan samudera hindia, dua benua yaitu benua asia dan benua Australia.
Indonesia merupakan negara kepualuan terbesar di dunia karena memiliki lebih dari 17 ribu pulau dimana dunia tau bahwa indonesia memiliki kontur tanah yang sangat subur yaitu mineral dan batu bara dan sumber daya lainya.
Indonesia juga memiliki luas panjang pantai terpanjang nomor dua di dunia ditengah jumlah penduduk indonesia hampir mendekati 280 juta jiwa dan berada di posisi keempat dari pada negara-negara di dunia.
Apakah hanya itu, tidak, indonesia memiliki keunikan ditengah perbedaan dan keberagaman bangsa ini, berbeda agama, berbeda suku, berbeda dialek dan berbeda budaya, semuanya telah dipikirkan untuk tidak menjadikan perbedaan yang melahirkan perpecahan diantara seluruh anak bangsa ini semua. Semuanya disatukan dengan PANCASILA. (ret)