DR Drs Mohammad Uswanas, M,Si, Mantan Bupati Fakfak 2 periode, 2010-2015 dan 2016-2020), foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Presiden Joko Widodo : “Saya mengajak masyarakat mari menghindari persoalan untuk membangun negeri”, foto ; rustam rettob/mataradarindonesia.com
Papua – Sejumlah Proyek Strategis Nasional Pemerintah dimasa Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin telah dan akan terus digelontorkan ke Tanah Papua secara keseluruhan dan lebih khusus Provinsi Papua Barat.
Hal ini semata-mata tujuanya untuk mendorong percepatan pembangunan daerah agar setara dengan daerah lain diluar Papua, buka lapangan pekerjaan, serap tenaga kerja lokal, serta meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Tentunya harus dipahami bahwa sebuah negara atau daerah bisa maju apabila investasi didorong sehingga mampu membantu aspek pembangunan negara atau daerah diberbagai bidang, investasi ini juga akan memberikan nilai tambah bagi pendapatan asli negara maupun daerah.
Resmikan Bandara Siboru Fakfak
Presiden Joko Widodo, 23 November 2023 kemarin meresmikan Pembangunan Bandara Siboru Fakfak, Papua Barat dan Bandara Douw Aturure atau Bandara Nabire Baru di Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Kedua bandara tersebut merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Presiden Jokowi mengatakan, daerah Papua yang semakin berkembang, dengan pembangunan semakin banyak dan kegiatan ekonomi semakin meningkat membutuhkan fasilitas dan sarana transportasi yang lebih baik.
Dikatakan Jokowi bahwa Bandara Siboru dan Bandara Douw Aturure yang diresmikan kemarin diharapkan akan meningkatkan konektivitas di Papua, meningkatkan mobilitas orang dan barang, dan membuka banyak peluang untuk memicu tumbuhnya ekonomi-ekonomi baru
Bandara Siboru akan menjadi jembatan udara di wilayah Papua Barat, yang menghubungkan Fakfak dengan daerah-daerah lain yakni Sorong, Timika, Kaimana, Amahai, Babo, Dobo, dan Bintuni. Sementara Bandara Nabire Baru akan menghubungkan Nabire dengan beberapa kota di Papua seperti Timika, Manokwari, dan Jayapura.
Jokowi minta pemerintah daerah dan masyarakat bisa memanfaatkan bandara dimaksud dengan sebaik-baiknya. Memanfaatkan akses yang semakin terbuka untuk memperkenalkan potensi yang ada di Tanah Papua, destinasi wisata yang ada, sehingga akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke tanah Papua
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, Bandara Siboru dibangun mulai tahun 2020 sampai dengan 2023, sedangkan Bandara Nabire Baru dibangun mulai tahun 2020 sampai dengan 2022. Pembangunan kedua bandara yang diresmikan Jokowi menggunakan (APBN) yang berasal dari Sukuk Negara. Adapun biaya pembangunan Bandara Siboru menelan biaya senilai Rp 891 miliar dan Bandara Nabire Baru senilai Rp 671,54 miliar.
Bandara Siboru dan Bandara Nabire Baru memiliki panjang runway 1.600 m x 30 m sehingga dapat dilalui pesawat ATR 72 dan sejenisnya. Bandara Siboru memiliki luas terminal 4.600 m² yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun. Sedangkan Bandara Nabire Baru memiliki luas terminal 6.320 m² yang dapat menampung hingga 289.700 penumpang per tahun.
Menhub menyampaikan, desain bangunan kedua bandara ini mengusung konsep kearifan lokal dengan sentuhan simpel modern. Desain bangunan Bandara Siboru menggunakan konsep “Satu Tungku Tiga Batu”, terlihat dari adanya tiga atap yang mencerminkan masyarakat Kabupaten Fakfak hidup rukun. Sedangkan arsitekturnya mengambil konsep “Rumah Kaki Seribu”, yakni rumah adat suku Arfak di Papua Barat.
Lalu untuk Bandara Nabire Baru mengambil konsep pepohonan yang diadopsi dari pohon hutan tropis Papua. Kemudian, penutup atap terminal diadopsi dari hutan tropis Papua dan pesawat kertas. Kedua Bandara tersebut dibangun dengan konsep arsitektur yang baik.
Groundbreaking Pabrik Pupuk di Fakfak
Selanjutnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak. Jokowi menyambut baik pembangunan kawasan tersebut agar kawasan timur Indonesia memiliki industri pupuk sendiri.
Jokowi katakan bahwa sudah 40 tahun indoensia memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat wilayah negara kita Indonesia, yang kawasan timur belum ada sama sekali, dia menilai pembangunan kawasan industri pupuk tersebut dilakukan di Kabupaten Fakfak dikarenakan dekat dengan sumber suplai gas dan kedepannya dapat mendukung rencana besar pembangunan lumbung pangan di Papua.
Menurutnya, jika itu dimulai tidak di-backup oleh industri pupuknya, ini juga akan berat. Oleh sebab itu, ini sudah sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kita harapkan tanah Papua semakin makmur dan Sejahtera
Selain untuk memenuhi kebutuhan pupuk di wilayah Papua serta menyuplai pupuk untuk lumbung pangan yang telah direncanakan, PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak ini juga dinilai dapat menopang kebutuhan pupuk di wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Maluku Utara. Kemudian juga sebagian bisa diekspor karena lebih dekat ke Australia, karena Australia juga impor sebagian dari kita dan sebagian dari negara lain.
Oleh sebab itu, Jokowi mendorong agar pembangunan konstruksi kawasan tersebut segera dilaksanakan dan dapat diselesaikan pada tahun 2038, diungkapkan Jokowi bahwa Pupuk tersebut merupakan proyek yang sangat besar, investasi kurang lebih 30-an triliun ini diharapkan dapat memiliki kapasitas produksi hingga 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia setiap tahunnya dan akan terus dikembangkan lebih besar lagi
Resmikan PSN Tangguh Train 3 Teluk Bintuni
Presiden Joko Widodo secara resmi mengesahkan Proyek Strategis Nasional Tangguh LNG Train 3 yang merupakan produsen gas terbesar di Indonesia. pada saat mencapai kapasitas produksi maksimal nanti, sekitar sepertiga dari total produksi gas negara akan dipasok dari tiga kilang Tangguh yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat ini.
Peresmian oleh presiden kemarin menandakan mulai beroperasinya Train 3 secara komersil pada 18 Oktober lalu, serta menggarisbawahi kontribusi Tangguh yang signifikan terhadap ketahanan energi Indonesia.
Bahwa Tangguh LNG adalah produsen gas terbesar di Indonesia dan proyek Train 3 akan memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan produksi gas tahunan negara, saat ini proyek tersebut telah mempekerjakan 5.450 pekerja lokal dari Tanah Papua.
Rampungnya proyek Train 3 merupakan tonggak pencapaian utama bagi Tangguh, yang selama 14 tahun terakhir telah menjadi pilar bagi infrastruktur energi Indonesia. sekitar sepertiga dari produksi Tangguh LNG dipasok untuk melayani pasar domestik, cukup untuk mengalirkan listrik bagi sekitar 18 juta rumah. Pada 18 Oktober 2023, Train 3 berhasil mengirimkan kargo LNG pertamanya ke PLN.
Ini adalah pertama kalinya seorang Presiden Indonesia berkunjung ke Tangguh, yang berjarak 3.000 kilometer dari Jakarta tanpa adanya penerbangan langsung. Bagi Tangguh, perjalanan tersebut berawal hampir 40 tahun yang lalu dengan ditandatanganinya perjanjian kontrak kerja sama Berau pada tahun 1987. Konstruksi Tangguh Train 3 dimulai pada tahun 2016 dan pada Juli 2023, proyek tersebut secara aman diselesaikan dan siap untuk dioperasikan.
Fase pengembangan selanjutnya dari Tangguh, yaitu proyek UCC yang juga merupakan proyek strategis nasional. Selain untuk memperpanjang usia lapangan gas, proyek tersebut juga bertujuan untuk memanfaatkan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Tangguh, dan berpotensi menerima dan menyimpan CO2 pihak ketiga sehingga mampu mendukung target emisi Net Zero Indonesia pada 2060 atau lebih cepat.
Merespon keberadaan Investasi di Papua Barat, Calon DPR RI dari Partai Golkar Dapil Papua Barat pada Pemilu 2024, Mohammad Uswanas berpesan kepada pemerintah untuk mampu mendorong keterlibatan masyarakat untuk mengambil dan peran dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, dikatakan bahwa pemerintah harus menjadi mediator yang baik antara pihak Perusahaan dengan masyarakat terutama yang berada di daerah atau dengan sebutan masyarakat lokal hal ini dimaksudkan agar masyarakat bisa merasakan dampak dari hadirnya sebuah investasi.
Menurut Uswanas yang akrab dipanggil Kaka Mocha bahwa kehadiran investasi di Tanah Papua dan khususnya Papua Barat tentunya akan memberikan multiplier Effect yang sangat besar bagi daerah apalagi masyarakat, dan kita (Papua-red) menjadi Kawasan pertumbuhan ekonomi baru sehingga kedepan menjadi satu basis ekonomi yang sangat luar biasa untuk percepatan pembangunan papua dan papua barat khususnya
Mantan Bupati Fakfak yang telah bergelar DR di Universitas Gajah Mada, Mohammad Uswanas menegaskan bahwa Air Port Siboru Fakfak menjadi salah satu abndara dengan menghubungkan Fakfak dengan berbagai daerah terluar selama ini, seperti wilayah timika dengan merauke karena terlalu jauh akses penerbangannya karena dari Fakfak ke Timika hanya 55 menit dan Timika Merauke kurang lebih 1,5 jam, kalau dari Jakarta ke Fakfak 3 jam lebih.
Hadirnya beberapa pryek raksasa di Tanah papua khususnya di Papua Barat, Uswanas optimis ekonomi ril akan bertumbuh secara baik an yang bisa dapat merasakan ini adalah pemerintah daerah maupun masyarakat lokal yang ada terutama daerah atau wilayah penghasil produksi, kedepan pemerintah harus menjadi mediasi atau mediator yang baik antara Perusahaan dengan masyarakat dalam hal keterlibatan peran masyarakat lokal
“Pemerintah harus menjadi mediator yang baik dengan kepentingan-kepentingan pembangunan lokal ekonomi dan daerah secara keseluruhan karena hadirnya investasi ini menjadi multiplier effect yang cukup besar, keberadaan beberapa PSN tersebut menjadi titik Kawasan pertumbuhan ekonomi baru, jadi kedepan kita di Tanah Papua khususnya Papua Barat menajdi satu basis yang luar biasa untuk percepatan pembangunan daerah kita”, Tutupnya.