Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. dua menteri di Kabinet Indonesia Maju Jokowi ini membongkar 3 kegagalan Tom Lembong semasa menjabat Kepala BKPM.
Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Maritim dan Investasi), dan Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/Kepala BKPM) dikeluarkan di hari yang sama.
Beberapa waktu ke belakang, Tom Lembong memang lantang mengkritik kebijakan pemerintah, termasuk hilirisasi dan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Nama Tom Lembong juga sempat disebut Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada debat pilpres keempat, Minggu 21 Januari.
Lantas, apa saja kegagalan Tom Lembong yang dibongkar oleh Luhut dan Bahlil.?
- Gagal Capai Target Investasi
Bahlil menyebut Tom Lembong yang juga Co-Captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) pernah gagal mencapai target investasi. Awalnya Bahlil bercerita,
Kepala BKPM periode Pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah Franky Sibarani. Lalu terjadi reshuffle, yang membuat posisi Franky diganti Tom Lembong.
“2015 itu zamannya Pak Franky, itu RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Rp 519 triliun, tercapai Rp 545 triliun.
Kemudian diganti oleh, saya tidak sebutkan namanya nanti besar kepala soalnya. 2016 ada reshuffle, target RPJMN Rp 594 triliun terealisasi Rp 612 triliun,” terangnya.
Namun Bahlil menyebut Tom Lembong gagal mencapai target investasi sebesar Rp 765 triliun pada 2018. Ia hanya berhasil merealisasikan investasi Rp 721,30 triliun.
“Kemudian tahun 2017 target Rp 678 triliun, realisasinya Rp 692 triliun. Namun pada 2018, catat ini RPJMN kita Rp 765 triliun realisasi investasinya Rp 721,30 triliun. Jadi dalam fase itu ada target yang tidak tercapai,” tuturnya.
- Tinggalkan Investasi Mangkrak
Bahlil yang juga mantan Ketua HIPMI juga menyinggung kinerja Tom Lembong yang dituduh meninggalkan investasi mangkrak Rp 708 triliun.
Ia mengaku berhasil mengeksekusi investasi mangkrak itu sebesar Rp 558 triliun, termasuk investasi Lotte Chemical Rp 60 triliun dan PLTS Terapung Cirata.
“Saya masuk BKPM Oktober 2019 saya diwariskan pemimpin terdahulu investasi mangkrak Rp 708 triliun. Rp 708 triliun saya diwariskan investasi mangkrak, dan alhamdulillah tidak lebih dari 3 tahun investasi mangkrak dieksekusi Rp 558 triliun atau 78,9%,” tambahnya.
Menurut Bahlil, ilmu lapangan untuk menyelesaikan masalah itu tidak ada di Harvard University. Ia menganalogikan persoalan itu sebagai masalah hantu yang hanya bisa diselesaikan oleh pihak yang pernah bergaul dengan hantu.
“Pemimpin saya terdahulu nggak bisa menyelesaikan ini. Kan memang ilmu lapangan tidak ada ilmunya di Harvard.
Apalagi menyelesaikan masalah-masalah pemain-pemain lapangan kan. Bahasa saya seperti hantu, yang bisa menyelesaikan masalah hantu ya yang pernah menjadi hantu atau bergaul dengan hantu,” imbuhnya.
- Gagal Selesaikan OSS
Menurut Luhut, saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tom Lembong pernah curhat terkait penugasan Jokowi untuk menyelesaikan online single submission (OSS). Tom disebut tidak mampu menyelesaikan tugas tersebut.
“Tapi anda harus refleksi juga apa sih yang anda lakukan sudah menjadi menteri perdagangan. Coba tanya dirimu. Waktu Anda BKPM, apa yang anda lakukan coba?,” ujar Luhut dalam unggahan video di Instagram @luhut.pandjaitan, Rabu (24/1/2024)..
“Anda kan ditugaskan untuk OSS, saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya. Tapi itu kan sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai,” ungkap Luhut.
Luhut menegaskan pemerintahan saat inilah yang berhasil menyelesaikan sistem OSS untuk memudahkan para investor masuk ke Indonesia.
Karena itu ia merasa Tom Lembong tidak pantas menyombongkan diri bagaimana ia bisa memberikan contekan kepada Jokowi.
“Sekarang kami yang menyelesaikan itu, online single submission (OSS). Itu yang sudah digadang-gadang bakal selesai begini begono dan segala macam itu,” terang Luhut lagi.
Sindiran soal OSS juga disampaikan Bahlil yang menyebut sempat menjadi polemik sekitar tahun 2018-2019.
Menurutnya, sistem itu sempat menjadi masalah antara Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kepala BKPM sebelumnya.
Namun, terang Menteri Bahlil Lahadalia bahwa posisi OSS saat ini diyakini Mantan Ketum HIPMI itu telah melesat dibandingkan sebelumnya
“Dulu seluruh perizinan itu izinnya ada semua lewat OSS, nah pada 2018-2019, ini adalah tahun yang sangat polemik karena pemimpin BKPM terdahulu menolak OSS ada di BKPM. Makanya sempat di Kemenko, waktu itu trouble.
Dan banyak pengusaha yang mengeluh soal ini. Ini menyangkut leadership bukan omon-omon saja. Ini terjadi perdebatan antara Menko Perekonomian Pak Darmin dengan Kepala BKPM,” jelas dia.
Bahlil Curiga Ada Antek Asing di Balik Kritikan Hilirisasi Nikel
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia geram banyak yang mengkritisi kebijakan hilirisasi salah satunya untuk nikel.
Bahlil Lahadalia pun menegaskan saat ini nikel merupakan bahan baku yang besar dan paling di cari oleh negara-negara maju. Ia pun mempertanyakan mengapa banyak pihak yang mengkritisi hilirisasi nikel.
Padahal menurutnya nikel adalah sumber daya alam milik dalam negeri yang berpotensi besar untuk perkembangan industri kendaraan listrik khususnya untuk baterai mobil listrik.
“Nah sekarang itu, kita fokus mengembangkan sumber daya alam atau mempromosikan negara lain? Ini lucu negara, atau ada apa nih?” jelas dia dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2024).
Kemudian, Bahlil juga mengungkapkan data bahwa permintaan nikel oleh negara-negara maju ke depan sangat banyak.
Dalam paparannya, negara-negara yang membutuhkan nikel sangat banyak, seperti China, Amerika Serikat (AS), Eropa, Jepang, hingga Korea Selatan.
Bahlil mengatakan negara-negara tersebut inginnya Indonesia mengekspor bahan mentah nikel. Ia curiga, negara-negara tersebut melobi calon pemerintahan selanjutnya agar Indonesia menyetop larangan ekspor bahan mentah.
“Mereka ingin Indonesia ekspor barang mentah terus, karena tidak bisa melobi Pak Jokowi, tidak bisa melobi Luhut, dan tidak bisa melobi saya,
Mereka melobilah kepada calon-calon pemimpin lainnya untuk segera membuka kembali ekspor nikel,” jelasnya.
Bahlil menerangkan batre yang tengah dikembangkan di Indonesia adalah NMC yang bahan baku utamanya 80% nikel, dan sisanya mangan, kobalt, dan impor litium.
Dengan bukti itu, Bahlil menegaskan bahwa ada yang menyebut nikel akan ditinggalkan, itu merupakan kebohongan publik.
“Apakah benar nikel akan ditinggalkan? Ini adalah kebohongan publik! Kenapa saya katakan demikian? Karena LFP itu hanya dipakai oleh Tesla kepada mobilnya yang standar.
Karena kualitas jarak tempuhnya itu lebih bagus ke nikel dan itu Tesla sebagian juga masih memakai bahan baku nikel. Jadi jangan omon omon saja. Bahaya negara ini dibuat-buat begini” tegasnya. (Ilyas/ada/ads/ret)