Aksi Demosntrasi Forum Masyarakat Indonesia Timur Terkait Pemakzulan Presiden Jokowi di Jakarta, Senin, 12 Februari 2023 kemarin, foto ; Salem
Jakarta – Ratusan bahkan ribuan massa yang menamakan diri sebagai Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin, 12 Pebruari 2024 kemarin.
Aksi demo tersebut bertujuan untuk mendesak TNI-Polri untuk menangkap Provokator yang meresahkan masyarakat dan ingin menurunkan Presiden Joko Widodo termasuk menggagalkan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Massa demonstran berkumpul memadati ruas jalan Gatot Subroto kemarin kemudian mereka long march sambil membentangkan spanduk aksi menuju pintu gerbang utama Gedung DPR-MPRI RI.
Aksi demonstraasi tersebut dipimpin langsung oleh Team Eksekusi Aksi seperti Salim Retob (Kortum/Pengarah), M. Ridwan Tatakora Kelian (Korlap/Penanggung Jawab Teknis), Mahmud Tamher (Koordinator Orator), dan Faisal Ngabalin (Koordinator Massa).
Faisal Ngabalin dalam keteranganya menjelaskan bahwa tujuan aksi tersebut adalah meminta Anggota DPR RI untuk tidak terpengaruh dengan upaya provokasi yang dilakukan oleh kelompok tertentu dalam rangka membatalkan Pemilu 2024.
“Tujuan aksi kita kesini untuk meminta anggota DPR RI untuk fokus kepada pekerjaannya dan tidak terpengaruh dengan upaya para provokator yang menginginkan Pemilu 2024 batal dan Presiden Jokowi dimakzulkan,” ucap Faisal Ngabalin saat berorasi dengan berapi-api.
Mereka menuntut agar aparat kepolisian TNI-Polri untuk tidak memberikan ruang kepada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi masyarakat menjelang Pemilu 2024. dan upaya pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo. Menurut mereka, upaya tersebut masuk tindakan makar.
“Maka itu kami mendesak agar TNI-Polri segera menangkap para kelompok provokator yang bertujuan mengganggu agenda nasional yaitu Pemilu 2024 terutama untuk melengserkan Presiden Jokowi dari jabatannya. Itu jelas tindakan makar, tidak boleh dan tidak dibenarkan itu,” sahut Faisal dengan tegas.
Mahmud Tamher menambahkan agar seluruh pihak menghormati Presiden Jokowi sebagai simbol negara dan pihaknya menegaskan akan mengawal dan mendukung Presiden Jokowi sebagai Presiden dari pihak-pihak yang ingin menganggu jalannya pemerintahan terutama dari kelompok yang menamakan dirinya sebagai “Petisi 100”.
“Saya tantang kepada saudara Faisal Assegaf yang mengkoordinir kelompok Petisi 100 jangan coba-coba merongrong jalannya pemerintahan dan wibawa Presiden dengan isu pemakzulan Presiden.
Kita pastikan agenda nasional seperti Pemilu 2024 berjalan lancar dan damai sesuai konstitusi untuk melahirkan pemimpin yang baru termasuk anggota legislatif dan kepala daerah,” katanya.
Mereka juga minta TNI-Polri batasi kelompok Gerakan makar tersebut bahkan mengusut siapa aktor dibalik Gerakan yang dapat merusak dan mengganggu stabilitas keamanan menjelang Pemilu 2024 saat ini, karena Gerakan makar tersebut merupakan agenda politik sesat.
“Oleh karena itu tidak boleh ada gerakan makar tentang pemakzulan Jokowi dan itu masuk kategori inkonstitusional, kenapa, ?karena jelas melanggar undang-undang maka itu kami minta TNI-Polri mengusut dan menindak tegas kelompok-kelompok yang akan berbuat makar itu.
Gerakan makar itu jelas merupakan agenda politik sesat, ada kepentingan partai disitu termasuk merongrong wibawa pemerintah untuk menyelenggarakan Pemilu,” imbuh Mahmud Taher.
Massa Pro-Kontra Pemakzulan Presiden Jokowi Ricuh Depan Gedung DPR/MPR RI
Kelompok yang mengatasnamakan diri Petisi 100 bentrok dengan sejumlah mahasiswa pro Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menggelar aksi demonstrasi, Senin (12/2/2024).
Kericuhan terjadi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Berdasarkan pantauan iNews.id, demonstrasi dimulai oleh massa yang menolak isu pemakzulan Jokowi. Kemudian datang massa yang mendukung Jokowi dimakzulkan.
Mereka datang dengan membawa poster dan spanduk bernarasi pemakzulan Jokowi. Sesaat setelah membentangkan spanduk, massa pro pemakzulan Jokowi langsung digeruduk massa pendukung Jokowi.
Massa pendukung Jokowi didominasi anak muda berkulit hitam dan berbadan tegap. Mereka mencoba merampas spanduk yang dibawa massa pemakzulan Jokowi.
Bahkan massa pro pemakzulan sempat dilempari botol air mineral oleh massa pendukung Jokowi. Nada intidatif juga sempat dilontarkan oleh massa yang menolak isu pemakzulan Jokowi. “Apa kamu? Apa?” teriak salah seorang massa.
Massa Petisi 100 yang didominasi orang tua sempat melawan untuk membela diri hingga akhirnya berhasil pisahkan oleh polisi. Usai berhasil dilerai, kedua massa saling beradu argumen dari mobil komando masing-masing.
(rls/ret)