Jabar – Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. Bahlil Lahadalia saat memberikan Kuliah Umum di IPDN beberapa waktu kemarin dan sempat berdialog dengan beberapa peserta Praja disana terkait pembangunan Investasi dan keuntungan bagi daerah. Bahlil menekankan bahwa pembangunan investasi haarus bisa melibatkan pengusaha daerah terutama UMKM serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Disel aitu, ada seorang Paraja dari Paniai dengan panggilan akrbanya Ayub. Dia cecar Bahlil dengan beberapa pertanyaan yang pada intinya adalah menyangkut angka kemiskinan yang dirilis word bank yang mengatakan angka kemisikinan di indonesia terus meningkatkan ditengah nilai investasi semakin bertambah padahal harapan banyak investasi tentu angka pengangguran berkurang.
Harapan dan pertanyaan itu dijelaskan oleh Menteri Investasi/BKPM. Bahlil bahwa strategi word bank tidak serta dijadikan sebagai rujukan dalam rangka menurunkan angka kemiskinan. Karena standard per kapita pasti standardnya naik. Pertanyaan kemudian. Apakah standard kehidupan daerah disamakan dengan standard kehidupan di Jakarta. tentu tidak karena harga barang belum tentu sama disetiap daerah.
“Itulah yang saya bilang kalau word bank membuat standard untuk kita (Indonesia-red) harus ikuti maka itulah bentuk ketidakadilan dalam membuat kriteria baseline, tetapi saya setuju bahwa kita harus dorong angka platform sebagai standard untuk mengukur orang miskin adalah harus semakin hari semakin baik.
Caranya adalah. Mau tak mau kita pihak pemerintah dan semuanya dorong penciptaan lapangan pekerjaan yang berkwalitas, kita harus berani merubah ketidakadlian dan kemiskinan melalui sekolah. Sebab tidak ada perubahan nasib tanpa perjuangan dan sekolah. Kalau tidak ada perjuangan dan sekolah cerita mati kalau ada perubahan.
Tugas kita semua adalah bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan yang berkwalitas, caranya harus punya kemampuan dan skil karena itu kita harus mendorong teman-teman kita untuk mereka harus sekolah, orang papua memiliki SDM yang baik.
Orang Papua adalah orang-orang pintar sehingga kedepan SDM terus ditingkatkan menjadi lebih baik. hanya harus memperbanyak lagi sehingga kedepan anak-anak papua lebih mantap mengelola SDA sendiri.”, tutupnnya.