Merauke – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan penanaman tebu perdana dalam rangka proyek hilirisasi perkebunan tebu, pabrik gula, dan bioetanol di Kampung Sermayam Indah, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan pada Selasa sore (23/7).
Presiden beserta rombongan tiba di bandara Mopah, Kabupaten Merauke setelah menghadiri acara puncak Hari Anak Nasional di Kota Jayapura yang diselenggarakan pagi pada hari yang sama.
Proyek swasembada gula ini merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan produksi energi terbarukan. Di lahan seluas 633.763 hektare (ha), pengembangan Klaster 3 untuk lahan perkebunan tebu terintegrasi PSN dilakukan oleh 9 badan usaha.
“Semuanya sudah secara saintifik dijalani kalau melihat lapangan datar, air juga melimpah, saya kira memang kesempatan untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan di Merauke dan sekitarnya. Baik itu padi, jagung, maupun tebu. Tebu dan jagung nanti bisa dipakai untuk gula pasir maupun bioetanol,” ujar Presiden Jokowi dengan optimis.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia selaku Ketua Satgas (Satuan Tugas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan menyatakan kunjungan Presiden Jokowi menunjukkan perhatian serius pemerintah agar program ketahanan pangan dan energi di tanah air terus berjalan.
“Target pemerintah di tahun 2027 agar produksi gula bisa mencapai 3 juta ton per tahun. Artinya apa? Indonesia bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Kita melakukan swasembada gula. Tidak lagi bergantung pada negara lain,” ucap Bahlil.
Bahlil juga mengapresiasi dukungan yang diberikan pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten, sehingga proyek ini bisa cepat direalisasikan. Bahlil juga mengingatkan pentingnya peran pemerintah lokal untuk mendorong keterlibatan pengusaha lokal dan rakyat di sekitar agar mendapat manfaat peningkatan ekonomi di daerah.
“Saya gembira melihat perkembangan proyek saat ini, tentunya ini tidak terlepas dari dukungan Bapak Pj. Gubernur (Provinsi Papua Selatan) dan Bapak Bupati. Kami juga titipkan untuk mengawal agar rakyat sekitar dan pengusaha lokal dilibatkan dalam proyek ini. Harus ada simbiosis mutualisme antara plasma dan inti. Itu yang penting!” imbuh Bahlil.
Adaapun progres lapangan penyiapan perkebunan tebu terintegrasi Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Klaster 3 mencakup 600 ha lahan Siap Tanam, 1.500 ha proses land clearing, serta pembangunan infrastruktur jalan dan mekanisasi. PT Global Papua Abadi, salah satu badan usaha di kawasan tersebut, bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan kerja sama dengan Sugar Research Australia (SRA) dalam penyediaan bibit unggul dari dalam negeri. Total rencana investasi perkebunan tebu terintegrasi PSN pada Klaster 3 di Merauke, Papua Selatan, sebesar USD 5,62 Miliar (Rp83,27 Triliun).