Fakfak – Pilkada dilaksanakan setiap 5 Tahun sekali termasuk pilkada Bupati – Wakil Bupati Fakfak. Saat ini terdapat 2 Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Fakfak yang sudah ditetapkan dan telah mengundi nomor urut untuk siap bertarung di Pilkada Serentak 2024. Yaitu, Pasangan Untung Tamsil-Yohana Dina Hindom (UTA`YOH), dan Pasangan Samaun Dahlan-Donatus Nimbitkendik (SANTUN).
Saat ini. Kedua Pasangan Calon Bupati – Wakil Bupati Fakfak 2024 setelah mengikuti pelaksanaan Deklarasi Kampanye Damai beberapa waktu kemarin. Mereka sedang gencar melakukan Kampanye Terbatas di seluruh Wilayah Kabupaten Fakfak. Kampanye Terbuka Terbatas ini sebagai momentum untuk menyampaikan Visi Misi serta program 5 Tahun kedepan kepada masyarakat.
Pasangan Samaun – Donatus selama masa Kampanye Terbatas ini terus mengangkat issu terjadi peningkatakan angka pengangguran di Kabupaten Fakfak, serta adanya perputaran ekonomi dengan sangat tidak sehat. Karena itu Pasangan Santun menawarkan solusi jika mereka terpilih maka langkah pertama yang dilakukan adalah adanya pengelolaan system pemerintahan yang baik.
Kemudian mendorong percepatan pembangunan Investasi di Kabupaten Fakfak. Hal ini bertujuan agar bisa menyerap tenaga kerja yang banyak agar mampu menjawab tingginya angka pengangguran di Fakfak serta merubah wajah ekonomi yang kian lesu menjadi segar untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Hadirnya Investasi yang mereka komitmen untuk dorong adalah PSN Pabrik Pupuk di Kokas dan rencana Pembangunan Smelter PTFI di Fakfak.
Samaun dibeberapa tempat pertemuan yang terpisah menyampaikan bahwa Pasangan Samaun – Donatus telah memiliki Visi Misi serta Program untuk menjawab berbagai kendala kebutuhan masyarakat saat ini, keduanya juga akan mendorong terjadinya peningkatan APBD Fakfak dari 1,5 Triliun menjadi lebih dari 6 Triliun. Hal ini bertujuan agar menjawab banyak program yang akan direncanakan.
“Kami Pasangan Samaun Dahlan – Donatus Nimbitkendik sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak 2024. berkomitmen untuk mendorong percepatan pembangunan Investasi seperti Pabrik Pupuk di Kokas dan Smelter di Kabupaten Fakfak, dan beberapa lagi, sebab Investasi lah mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan disegala aspek”, Ucap Santun diberabagai Kampanye di Fakfak
Disisi lain. Hadirnya Investasi baik Pabrik Pupuk maupun Smelter PTFI ini kedepan menjadi tantangan besar terutama untuk daerah kita kabupaten fakfak sebab ketika perusahaan-perusahaan dimaksud beroperasi maka membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak diatas puluhan ribu, dan tenaga kerja yang diminta tentu dengan memiliki keahlian dan kompetensi disamping tenaga kerja lokal dengan bidang tertentu.
Untuk menjawab tenaga kerja terampil dan memiliki keahlian khusus. Tentunya pemerintah daerah berpikir bagaimana untuk mendorong berbagai sekolah untuk membuka pendidikan vokasi saat ini karena kehadiran perusahaan tersebut kedepan pasti menjadi tantangan tersendiri karena butuh SDM anak-anak kita yang memiliki keahlian dan kompetensi untuk terlibat didalam permintaan tenaga kerja perusahaan.
Terpisah, Menteri ESDM RI. Bahlil Lahadalia dalam acara Muktamar KBPII dan Reuni Akbar di Sahid Hotel. Jakarta. 13 September 2024 kemarin. Bahlil Lahadalia merespon banyak kegiatan hilirisasi di Indonesia tentunya menjadi tantangan besar untuk bangsa kita sehingga ia minta kepada semua sekolah di republik Indonesia untuk mengikuti perkembangan saat ini dan harus buka Pendidikan Vokasi disemua sekolah baik itu SMA/SMEA/SMK.
Bahlil menyoroti bahwa Sekolah maupun Kampus-Kampus jangan monoton untuk membuka pendidikan vokasi dan jangan fokus hanya buka jurusan sosial maupun hukum semata tetapi juga melihat peluang bangsa dan negara saat ini dan tantangan kedepan sehingga dengan hadirnya hilirisasi mampu menjawab tantangan kedepan dengan menyiapkan SDM dan tenaga kerja yang handal dan professional sesuai dengan keahlianya.
“Kampus-kampus maupun Sekolah jenjang SMA/SMEA atau SMK juga harus ada revolusi mental, jangan ilmu hukum dan ilmu sosial lebih banyak, ilmunya CBSA (Catat buka sampai habis). Pola ini sudah harus dirubah jangan bertahan dengan perkembangan jaman bahula, ini dunia bergerak cepat, SMK-SMK kita jangan lagi bertahan dengan jurusan surat menyurat tetapi buka jurusan yang siap pake di Industri”, Ujar Bahlil.
Pantauan mataradarindoensia.com ketika itu di Sahid Hotel. Jakarta. Bahlil menceritakan adanya kejadian di Porvinsi Jawa Tengah. Bahlil sampaikan ke Pemerintah untuk memerintahkan kepada setiap SMK/SMEA agar bangun SMK yang harus membuka jurusan sesuai dengan perkembangan kebutuhan lapangan. Menurut bahlil. Jangan pemerintah siapkan lapangan kerja tetapi SDM yang disiapkan tidak ada bahkan berbeda.
“Harus terjadi perpacuan antara kebijakan dunia usaha dan pemerintah, pemerintah melalui kementerian lembaga terkait hanya menciptakan peluang sedangkan yang menjemput peluang adalah pihak sekolah melalui pendidikan vokasi, jadi kedepan ketika terjadi perkembangan daerah dengan membangun hilirisasi maka sekolah mulai sekarang menyiapkan SDM yang handal dan tenaga kerja siap pakai”, terang Bahlil.
Ditambahkan Bahlil bahwa. Ciri dari pada kwalitas tenaga kerja yang baik adalah harus punya skill/keahlian sehingga diberikan upah juga dengan layak, namun kalau tidak memiliki keahlian bagaimana mungkin, heran Bahlil, perusahaan memberikan gaji yang besar sedangkan tidak punya keahlian.
“Jadi mulai sekarang sekolah dan perguruna tinggi buka jurusan pendidikan vokasi sinkron dengan perkembangan hilirisasi saat ini”, Pesanya. Tutup