Laporan : Rustam Rettob/Wartawan
Fakfak – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia. Bahlil Lahadalia, Senin, 18 Maret 2023 siang. Mengatakan bahwa pihaknya sangat optimis program pembangunan yang digalakkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo selama 2 periode atau 10 Tahun akan dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Hasil Pilpres 2024. Pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka
Hal itu disampaikan bahlil ketika menggelar Konferensi Pers dengan topik. “Prospek Investasi Pasca Pemilu 2024”, dikatakan Menteri Investasi bahwa setelah melewati target Investasi Tahun 2023 yaitu 1.407 Triliun dari target sebelumnya 1.400 Triliun, Bahlil jelaskan pula bahwa PMA (Penanaman Modal Asing) 52,4% dan PMDN 47,6% dengan menyerap tenaga kerja 1. 823.543 orang.
Bahlil katakan bahwa kedepan (2024) Kementerian Investasi diberikan target sebesar 1.650 Triliun sebagai salah satu untuk pertumbuhan Indonesia harus diatas 5 %. Padahal sebelumnya pihaknya belum bisa memutuskan target ini bisa tercapai atau tidak tergantung situasi dan kondisi politik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif Tahun 2024 kemarin. ternyata harapan ini bisa terwujud karena yang memenangkan Pilpres dimaksud adalah Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
“Alhamdulillah kita punya hasil pilpres kemarin akan diputuskan oleh KPU hanya sekali putaran, karena kita melihat hasil perolehan suara antara Paslon 1, 2, dan 3 cukup jauh signifikan tetapi kita semua tunggu hasil Keputusan KPU secara resmi, karena itu target 1.650 Triliun Insha Allah tercapai bahkan lebih dengan melihat perkembangan Ekonomi Global”, Optimis Bahlil
Ditegaskan Menteri Bahlil bahwa kebetulan yang memenangkan pertarungan Pilpres 2024 ini adalah Pasangan Prabowo – Gibran. Ia katakan. Keduanya dengan tema berkelanjutan sehingga Bahlil yakin jika program dimasa kepemimpinan Jokowi sekarang yang sudah bagus bakal dilanjutkan dan yang masih kurang akan diperbaiki tetapi dibalik itu semua tidak sempurna namun minimal 70 persen cara sekarang (program-red) akan dilanjutkan
Bahlil sangat beralasan bahwa untuk mendapatkan format baru itu tidak segampang yang dipikirkan, “Ngga gampang bapak/ibu semua, itu ngga gampang karena kita harus butuh perbandingan dengan negara-negara lain, butuh regulasi segala macam”, terangnya, sembari tambahkan bahwa bagaimana cara mengaproach investasi luar dan bagaimana mengelola investasi dalam negeri.
“Ingat. Kita indonesia punya investasi dalam negeri cukup bagus sehingga kedepan Indonesia akan dorong Financial Centre di Indonesia karena Peraturan Pemerintahnya sudah ada, seperti yang dilakukan di Singapura Malasia dan pajaknya sekitar 0,5 persen, ini strategi agar negara lain tidak menjadi HAP karna selama ini negara lain menjadi HAP untuk indonesia”, Tutur Menteri Investasi. Dalam Konferensi Pers siang tadi. Melalui Live Zoom.