-4.4 C
New York
Rabu, Januari 15, 2025

Buy now

Muhaimin Iskandar Disebut Tidak Konsisten, Meutya : Padahal Dia Terlibat Setujui Anggaran Pertahanan

Jakarta – Calon Wakil Presiden. Muhaimin Iskandar dinilai sangat tidak konsisten karena diberbagai kesempatan menyoroti adanya pembelian Alusista yang dikelola Kementerian Pertanahan. Padahal anggaran tersebut turut disahkan Muhaimin yang kini berpasangan dengan Anies Baswedan sebagai Calon Presidenya

Inkonsistenis Muhaimin membuat sejumlah pihak turut memberikan kritikan terhadap Calon Wakil Presiden Nomor Urut : 01 itu, pasalnya dia sebelum maju Calon sebagai Cawapres berpasangan Anies sebelumnya turut menyetujui Anggaran Pertahanan dimaksud.

Ketua Umum DPP PKB itu menyoroti pula bahwa Indonesia tidak perang tapi kenapa dana nilainya Triliunan rupiah hanya untuk membeli Alutsista, Padahal, menurut dia, banyak kebutuhan masyarakat yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah, misalnya memberikan alat pertanian untuk para petani agar bisa memproduksi bahan pangan.

“Kita enggak perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian,” kata Cak Imin di hadapan para petani.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun menyinggung ratusan triliun anggaran negara untuk membayar utang. Sebagian utang pemerintah untuk membeli alutsista.

“Kita punya uang setahun itu Rp 3.000 triliun, cash, fresh, tapi 30 persen langsung dipotong untuk utang. Itu berarti Rp 490-an triliun untuk utang. Itu berarti tinggal Rp 2.500-an triliun sisanya,” kata Cak Imin.

“Buat apa kita utang ratusan triliun tapi tidak untuk sesuatu yang nyatanya tidak dibutuhkan? Nyatanya kita butuh pangan,” ujar dia.

Pernyataan Cak Imin direspon Ketua Komisi  I DPR RI. Meutya Halid. Dirilis dari parlementeria, Meutya justru menilai Cak Imin sangat tidak paham dan lupa kalau semua tahapan anggaran pertahanan dan dia juga dapat menyetujuinya, disamping Wakil ketua I. Cak Imin kata Hafid. Dia juga Anggota Komisi I DPR RI. bagaimana mungkin dia tidak tau soal anggaran demikian.

“Saya yakin Cak Imin paham, Cak Imin menjabat Ketua Partai saja hampir 10 tahun, beliau juga Anggota DPR sejak tahun 1999, pernah pimpinan DPR, pernah Menteri pula, jadi saya yakin beliau paham, apalagi Cak Imin juga Anggota Komisi I DPR yang membidangi luar negeri-geopilitik dan pertahanan termasuk ikut memberi persetujuan terhadap postur angaran pertahanan”kata Meutya Hafid, rabu, (3/1) dikutip mataradarindonesia.com

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko merespons pernyataan dari calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang mempertanyakan urgensi pengadaan alat perang. Menurut Budiman, pernyataan itu menunjukkan bahwa Cak Imin sampai saat ini belum memahami logika pertahanan.

“Mungkin beliau belum memahami konsep logika pertahanan dan situasi geopolitik dunia. Membeli alat perang, atau alutsista itu bukan untuk melakukan perang besok. Namun untuk mencegah perang, dan mencegah negara kita diserang,” kata Budiman kepada wartawan, Rabu, (3/1) dikutip mataradarindonesia.com

Budiman menyebutkan, logika pertahanan ini perlu dipahami oleh pemimpin karena pertahanan adalah hal yang vital agar kedaulatan bangsa terpelihara.  “Jika kita baru beli alat perang saat besok mau perang, alat perangnya akan terlambat. Baru datang setelah sebagian Tanah Air kita sudah diduduki tentara negara lain. Sebagian tentara kita tewas karena tak memiliki alat tempur, dan korban sipil sudah banyak,” ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah menyatakan menaikkan anggaran sektor pertahanan sekitar 5 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 77,3 triliun.

Dana kenaikan itu bersumber dari pinjaman luar negeri. Semula, anggaran pertahanan untuk periode 2020-2024 sebesar 20,75 miliar dollar Amerika Serikat.

Dengan perubahan ini, sektor pertahanan kini mendapat alokasi anggaran mencapai 25 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 386 triliun dengan kurs Rp 15.589, tahapan anggaran ini dapat disetujui Wakil Rakyat didalamnya Cak Imin. Wakil Ketua DPR RI.

Adapun kesepakatan penambahan anggaran pertahanan diambil saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023).

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!