Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali menggelar Konferensi Pers Realisasi Investasi untuk periode Triwulan II sekaligus Semester I tahun 2024, pada Senin siang di Kantor Kementerian Investasi/BKPM (29/7).
Menjelang akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, capaian realisasi investasi terpantau masih menorehkan angka yang siginifikan.
Secara kumulatif realisasi investasi sepanjang April-Juni 2024 mencapai Rp428,4 triliun atau meningkat sebesar 6,7% dibanding dengan periode sebelumnya dan sebesar 22,5% dibanding periode yang sama tahun 2023.
Data realisasi investasi sepanjang periode Januari–Juni (Semester I) 2024 mencapai Rp829,9 triliun atau meningkat sebesar 22,3% dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Capaian ini adalah 50,3% dari total target tahun 2024. Penyerapan tenaga kerja pada triwulan ini sebanyak 677.623 orang dan 1.225.042 orang selama Semester I 2024.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan jika iklim investasi tetap kondusif walau memasuki masa transisi menuju pelantikan presiden baru.
Ia juga mengungkapkan jika Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan proporsi lapangan kerja paling besar dibandingkan dengan sektor usaha lainnya.
”UMKM dari Januari sampai bulan Juni, itu total yang masuk 2,4 juta proyek dengan total investasi Rp127 triliun. Lapangan pekerjaannya 4.696.618 orang,” ujar Bahlil.
Melihat capaian serapan tenaga kerja dari UMKM tersebut, Bahlil menyoroti rendahnya porsi UMKM dari sisi dukungan permodalan. Dari nilai credit lending sebesar Rp6.300 triliun, sektor UMKM hanya mendapat porsi tidak lebih dari 18%.
“Makanya saya itu lagi berpikir, kadang-kadang kita ini gak adil sama UMKM, terutama dalam hal permodalan. Padahal UMKM punya kontribusi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan gila sekali, ini 4 juta,” imbuh Bahlil.
Untuk itu, Bahlil menegaskan bahwa tim di Kementerian Investasi/BKPM konsisten mendorong permodalan bagi UMKM. Salah satunya melalui Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kemitraan di Bidang Penanaman Modal antara Usaha Besar dengan UMKM di Daerah.
Ia optimis jika hal tersebut merupakan cara yang tepat untuk mendorong UMKM naik kelas dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan lebih besar lagi.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Presiden Terpilih Republik Indonesia periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka, yang di-doorstop saat berkunjung ke Kementerian Investasi/BKPM paginya, juga berpesan agar UMKM tetap diperhatikan dan diberikan kemudahan berusaha.
”Selain persoalan hilirisasi, saya juga sering menyinggung soal UMKM sejak masa debat kampanye kemarin. Sekali lagi jangan melupakan UMKM dan juga regulasi-regulasi yang masih memperlambat investasi ini perlu dikejar lagi,” jelas Gibran.
Pada Semester I 2024, Kementerian Investasi/BKPM merilis data Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yaitu sebanyak 2.411.350 proyek dengan nilai komitmen investasi sebesar Rp127,0 triliun. Nilai komitmen investasi yang tercatat dari 2.206.932 proyek yang dimiliki pelaku usaha skala mikro sebesar Rp72,2 triliun.
Sedangkan, nilai komitmen investasi yang tercatat dari 204.418 proyek yang dimiliki pelaku usaha skala kecil sebesar Rp54,8 triliun. tutup.