Fakfak – Sekolah Tinggi Theologia (STT) Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua Fakfak miliki Rumah Susun (Rusun) Rembunae
Bangunan tiga lantai yang didirikan itu merupakan terbosoan yang sangat luar biasa melalui anggaran APBN oleh Kader PDI Perjuangan. Harvey Malaihollo Anggota DPR RI.
Rusun tersebut yang dibangun adalah dalam rangka untuk mendukung aktifitas belajar mahasiswa-mahasiswi kurang mampu dalam mendapatkan hunian yang layak
Itu untuk hunian selama menempuh studi pendidikan di Kampus dimaksud, peresmian Rusun ini berlangsung, Kamis, (17/10) kemarin dihadiri pemerintah daerah fakfak
Peresmian Rusun ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Pj. Bupati Fakfak yang diwakili Asisten III Setda Fakfak, Aroby Hindom, M.Si.
Juga pembukaan kunci pintu oleh Ketua Yayasan Secupak Benih Melati (YSBM) yang merupakan Yayasan STT GPI Papua, Pdt. Mathen Hindom, Sm.Th.
Rumah susun dengan total luas bangunan 852,9 m² ini terdiri dari 32 unit barak yang mampu menampung hingga 126 mahasiswa.
Dilengakpi dengan fasilitas di dalam rumah susun mencakup 62 unit tempat tidur susun, lemari dua pintu
Serta area publik seperti lobby dan koridor lantai 2 yang dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi para penghuni.
Pembangunan yang memakan biaya Rp 12,55 miliar ini dimulai pada November 2023 dan diperkirakan selesai pada September 2024.
Harvey Malaihollo, yang diwakili oleh Bung Fahry Tura Anggota DPR Provinsi Papua Barat asal PDI Perjuangan dalam sambutannya menjelaskan bahwa :
Melalui upaya bung Harvey di DPR RI berhasil memperjuangkan pengadaan dana APBN untuk proyek ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Papua Barat.
“Kami ingin memastikan mahasiswa yang menempuh pendidikan di STT GPI Papua Fakfak memiliki hunian yang layak dan dapat fokus dalam kegiatan akademik tanpa harus memikirkan tempat tinggal,” ujar Fachry.
Keberadaan rusun ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa yang tidak memiliki kerabat di Fakfak, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di wilayah tersebut.
Dukungan dari pemerintah pusat ini juga menjadi bukti komitmen Harvey Malaihollo dan PDIP dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Papua Barat, khususnya di sektor pendidikan. Tutup