20.6 C
New York
Rabu, Oktober 8, 2025

Buy now

Bubarkan DPR Masalah Selesai?

*BUKAN BUBARKAN DPR, TAPI BUBARKAN DEMOKRASI*

NAMUN, PERTANYAANNYA : BENARKAH MASALAH KITA SELESAI KALAU DPR DIBUBARKAN?

Bayangkan sebuah pohon. DPR itu ibarat ranting yang tumbuh dari batang. Kalau ranting dipotong, pohon tetap hidup. Bahkan akan tumbuh ranting baru dengan wajah yg sama.

Selama pohonnya masih berdiri, ranting-ranting semacam itu akan terus lahir. Pohon itu bernama demokrasi. Yang harus dibubarkan bukan DPR semata, melainkan demokrasi itu sendiri.

Demokrasi sekuler yang kita jalani sebenarnya panggung transaksional. Untuk bisa duduk di kursi DPR, seseorang harus mengeluarkan modal miliaran bahkan triliunan rupiah.

Dari kampanye, baliho, logistik, sampai biaya tim sukses. Begitu berhasil duduk di kursi empuk parlemen, yang pertama dipikirkan bukanlah rakyat, tapi bagaimana cara mengembalikan modal.

Caranya bisa lewat jalur “legal” seperti menaikkan gaji & tunjangan. Bisa juga lewat jalur ilegal korupsi, suap/proyek fiktif. Hasilnya? DPR hanya menjadi mesin penghasil keuntungan pribadi, bukan lembaga pengayom rakyat.

Demokrasi yang katanya untuk rakyat, justru melahirkan elit oligarki yang makin kaya, sementara rakyat makin sengsara. Rakyat dirayu dengan janji-janji manis, dibuai dengan sembako murah, bahkan uang tunai.

Begitu kursi berhasil direbut, panggung ditutup. Rakyat dibiarkan kembali bergelut dengan kesusahan hidup.

Realita ini sudah berulangulang terjadi. dari satu pemilu ke pemilu berikutnya, rakyat hanya dijadikan tangga.

Begitu kekuasaan digenggam tangga ditendang. Maka wajar jika kepercayaan rakyat kepada DPR terus anjlok.

Perlu disadari bahwa akar masalahnya bukan utamanya adalah sistem demokrasi yang memang dirancang untuk melahirkan elit yang bekerja demi kepentingan kelompok, bukan rakyat.

Demokrasi adalah sistem sekuler yang memisahkan agama dari politik. Dalam demokrasi tdk ada standar halal & haram. Yang ada hanyalah kepentingan politik, suara mayoritas & logika untung-rugi.

DPR bisa membuat aturan yang jelas-jelas bertentangan dengan syariat Allah Swt. Pajak dinaikkan tanpa peduli beban rakyat.

RUU yang merugikan umat bisa disahkan asal menguntungkan penguasa. Kritik rakyat bisa dipersempit dengan alasan keamanan.

Dalam Islam, politik tidak pernah lepas dari hukum Allah Swt. Pemimpin wajib berhukum dengan syariah.

Kekuasaan adalah amanah, bukan bancakan. Rakyat berhak menasihati, bahkan mengoreksi penguasa.

Rakyat miskin karena sistem ekonomi kapitalistik yang hanya menguntungkan segelintir elit.

Pajak menjerat karena negara terjerat hutang luar negeri serta sibuk menutup defisit dengan memeras rakyat.

Korupsi membengkak karena politik mahal butuh ongkos balik. Aparat represif karena demokrasi butuh menjaga status quo oligarki.

RAKYAT BIASA DIBIARKAN MEMILIH DUA JALAN PAHIT ANTARA DIAM TETAP TERTINDAS/BERSUARA LALU TERLINDAS. menyerukan “Bubarkan DPR” saja tidak cukup.

DPR hanyalah wajah yang bisa berganti setiap 5 tahun. Tapi sistemnya tetap sama. Selama demokrasi masih berdiri, wajah-wajah serupa akan terus lahir.

Islam sudah menawarkan jalan yang lebih adil. Dalam Islam, kekuasaan adalah amanah besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di dunia & akhirat.

Rasulullah bersabda : Imam adalah pengurus rakyat & ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yg diurusnya. (HR.  Bukhari dan Muslim). Itulah prinsip dasar kepemimpinan dalam Islam.

Negara dalam Islam wajib mengurus rakyat, bukan menindasnya. Hukum AllahSwt menjadi standar, bukan suara mayoritas/kepentingan oligarki. Kritik bukan dibungkam, tapi diposisikan sebagai nasihat yang bernilai ibadah.

Pejabat tidak boleh hidup mewah di atas penderitaan rakyat. Kekuasaan dijalankan bukan untuk ambisi duniawi, tapi untuk menjalankan syariah Allah Swt secara Kaaffah.

Semua itu hanya mungkin terwujud dlm sistem Khilafah ‘ala minhajan-nubuwwah. Sebuah sistem pemerintahan yang meneladani Rasulullah & para khalifah setelahnya.

“Bubarkan DPR” mungkin melegakan telinga. Tapi itu hanya menebang ranting. Kalau kita sungguh ingin menyelesaikan masalah bangsa, seruan yang lebih tepat adalah

“Bubarkan Demokrasi” Karena dialah akar masalah sesungguhnya. Gantilah dengan sistem yang membawa keberkahan.

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!