Jakarta – Gubernur Papua menegaskan bahwa pertemuannya dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia baru-baru ini tidak membahas persoalan tambang di wilayah Papua, seperti yang ramai diberitakan di sejumlah media sosial.
“Tidak ada pembicaraan soal tambang. Saya tidak pernah meminta atau membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan itu,” tegas Gubernur Papua dalam keterangan rilisnya.
Ia menepis isu yang menyebut ada kesepakatan tertentu terkait pengelolaan sumber daya alam dalam pertemuan tersebut.
Menurutnya, agenda pertemuan itu murni membahas strategi pembangunan Papua secara menyeluruh, terutama percepatan pembangunan ekonomi, infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Papua.
“Kami paham betul bagaimana membangun Papua. Kami tidak menjual Papua, dan tidak ada pembahasan tentang tambang atau investasi yang merugikan rakyat,” ujarnya menegaskan.
Sebagai mantan Kapolda Papua, sang gubernur menyadari betul kompleksitas sosial dan tantangan pembangunan di Tanah Papua.
Ia menegaskan, fokus pemerintah saat ini adalah menjadikan Papua sebagai barometer pembangunan kawasan timur Indonesia, dengan memperkuat sektor pendidikan, ekonomi kerakyatan, dan pelestarian budaya lokal.
“Papua memiliki potensi besar, bukan hanya dari sumber daya alam, tapi juga dari manusia dan budayanya. Itulah kekuatan yang ingin kami kembangkan,” katanya.
HYU: “Jangan Terprovokasi Isu Sesat, Dukung Kepemimpinan Mari Yo”
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (Gercin Indonesia), Hendrik Yance Udam atau akrab disapa Bung HYU, menanggapi isu yang beredar dengan menegaskan agar masyarakat Papua tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu sesat yang digoreng oleh pihak-pihak tertentu.
Menurut HYU, pertemuan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Papua dengan Menteri ESDM maupun pejabat pemerintah pusat adalah hal yang wajar dalam konteks komunikasi politik dan birokrasi.
“Pertemuan itu justru bagian dari upaya memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, demi mempercepat realisasi visi-misi Papua Cerah yang pernah disampaikan saat kampanye,” ujarnya.
Ia menilai, langkah-langkah koordinatif itu penting agar program-program pembangunan dan pelayanan dari pemerintah pusat dapat segera turun dan dirasakan oleh masyarakat Papua secara langsung.
HYU juga mengingatkan para elit politik di Papua untuk tidak memprovokasi rakyat dengan isu-isu murahan yang hanya ingin menjatuhkan kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih, Matius Derek Fakhri dan Aryoko Rumaropen.
“Mari kita bersatu mengawal kepemimpinan Mari Yo agar program-program kerja mereka benar-benar sampai kepada rakyat. Jangan mau dipecah belah oleh isu yang tidak berdasar,” tegas HYU.
Ia menutup dengan ajakan penuh semangat:
“Papua akan maju kalau kita bersatu. Saatnya hentikan saling curiga dan mulai bekerja bersama membangun Papua yang lebih cerah dan sejahtera.”